DURI (RIAUPOS.CO) - Dua unit rumah hangus terbakar di Km 3 dalam wilayah RT 4, RW 7, kawasan Swadaya, Simpang Puncak, Desa Boncah Mahang, Kecamatan Bathin Solapan, Ahad (26/8) siang. Keduanya adalah rumah semi permanen dan rumah terbuat dari papan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Hanya saja kerugian materil cukup besar. Pasalnya, tidak ada barang yang bisa diselamatkan dari rumah tersebut. Saat ditinggal pergi pemilik, rumah itu dalam keadaan kosong dan terkunci dari luar.
Pemuka masyarakat setempat yang juga anggota DPRD Bengkalis Safrana Fizar ST kemarin menuturkan, dirinya ikut meluncur ke TKP tak berapa lama setelah mendapat informasi tentang kejadian tak terduga itu.
Menurut informasi yang diterima Safrana, kebakaran itu diduga disulut oleh Prihatino (28) yang merupakan anak dari pemilik kedua rumah yang hangus diamuk api tersebut. Tidak diperoleh kabar pasti bagaimana Prihatino mengeksekusi rumah orang tuanya itu.
Sesampainya di TKP, Safrana dan warga melihat Prihatino sedang memandangi kobaran api yang menggerayangi rumah milik orang tuanya. Ia terlihat merokok dengan santai. Sementara warga sekitar risau menyaksikan musibah itu. Unit pemadam kebakaran tiba di TKP sekitar pukul 12.23 WIB. Sayangnya, kedua rumah korban tak bisa diselamatkan lagi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Safrana dari orang tua pelaku, Prihatino diduga kuat mengalami gangguan jiwa akibat pernah kecanduan narkoba.
Safrana juga mendapat kabar bahwa hari itu, Prihatino meminta uang Rp50 ribu kepada ayahnya. Ia mengaku mau pergi pesta. Namun permintaan itu tak dikabulkan sang bapak. Prihatino pun emosi.
Karena ayahnya hendak berangkat ke ladang memanen sawit, kedua rumah sengaja dikunci dari luar sebelum ditinggalkan. Saat bapaknya pergi, Prihatino sendiri berada di luar rumah. Otomatis rumah itu kosong. Di tempat itu Prihatino hanya tinggal bersama ayahnya. Ibunya sendiri sudah meninggal setahun lalu. Sejak itu kondisi kejiwaan Prihatino semakin galau.
Diduga sakit hati karena tak diberi uang oleh ayahnya, Prihatino diperkirakan nekat membakar rumah tersebut. Tak hanya rumah dan barang berharga yang diamuk api, empat unit sepeda motor yang ada dalam rumah pun ikut gosong karena dilalap si jago merah.
Ditambahkan Safrana, akibat kebakaran itu, Prihatino sempat dibawa ke kantor polisi bersama ketua RW dan RT setempat. Namun karena diduga kuat mengalami gangguan jiwa, polisi tidak memprosesnya. Hanya disuruh bawa pulang lagi untuk diobati. Menurut rencana Prihatino akan dibawa ke RSJ Pekanbaru untuk ditangani gangguan jiwanya dalam waktu dekat.
Sebagai pemuka masyarakat dan anggota DPRD, Safrana minta agar pihak-pihak terkait turun ke lapangan untuk mendata orang-orang seperti Prihatino untuk selanjutnya diberi penanganan khusus sehingga tidak menimbulkan kerisauan di lingkungan masyarakat.
“Ini harus jadi catatan penting. Kami berharap masalah ini tak terulang lagi. Pemerintah desa dan elemen masyarakat mesti mendata untuk antisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang lagi,” pinta Safrana.(ade)