BATAM (RIAUPOS.CO) - Pengunduran diri Andi Buchari dari jabatan sebagai Direktur Utama BRK Syariah per 1 Juli 2023 diterima dan disahkan oleh seluruh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Tahun 2023 di Hotel Radison, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (27/7) malam.
Gubernur Riau Syamsuar melalui Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan usai RUPS Luar Biasa itu menyampaikan, tiga agenda yang dibahas dalam rapat dengan seluruh pemegang saham atau pun perwakilannya berjalan lancar.
“Pengunduran diri Andi Buchari yang disampaikan sudah disahkan oleh pemegang saham. Pada prinsipnya seluruh pemegang saham ingin tahu alasan kenapa yang bersangkutan mengundurkan diri dan tadi (kemarin, red) juga sudah sama-sama didengarkan. Alasannya sangat pribadi,” kata M Job Kurniawan, Kamis (27/7).
Dan mengenai pertanggungjawaban selama Andi Buchari menjabat Dirut BRK Syariah, kata M Job, masih tetap menjadi tanggung jawabnya untuk diselesaikan.
“Mulai dari menjabat sampai dengan tanggal 1 Juli 2023 tetap menjadi tanggung jawab beliau,” ujarnya.
Dan agenda lainnya, kata M Job juga disepakati seluruh pemegang saham melimpahkan kewenangan kepada Gubernur Riau selaku pemegang saham terbesar untuk melakukan seleksi dan membentuk Panitia Seleksi (Pansel) Direktur Utama Perseroan.
“Dan terakhir mengenai perubahan kalimat dan frasa pada Akta RUPS Tahunan Nomor 27 tanggal 23 April 2022 juga sudah disetujui bersama dan akan dilakukan segera perubahannya,” ujarnya sebelum meninggalkan tempat acara RUPSLB tahun 2023.
RUPSLB 2023 dengan pembahasan tiga agenda tersebut dimulai pukul 20.30 WIB dan dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar diwakilkan Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan.
Dalam ruangan rapat yang digelar tertutup untuk umum itu, hadir juga Komisaris Utama Syahrial Abdi, Komisaris Independen Roy Prakoso, Rita Anugerah, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Fajar Restu Febriansyah, Direktur Dana dan Jasa MA Suharto, Direktur Operasional Said Syamsuri, Direktur Pembiayaan Tengkoe Irawan, Ketua Dewan Pengawas BRKS Zulhendri Rais dan Anggota Dewan Pengawas Saifuddin Yuliar.
Sementara dari Pemegang Saham terlihat hadir seluruhnya, meskipun ada yang diwakilkan oleh pejabat di lingkungan pemerintahan yang dilengkapi dengan surat kuasa dari pemegang saham.
Di luar ruang rapat, Wali Kota Dumai Paisal mengatakan RUPSLB 2023 dengan agenda yang dipaparkan berjalan lancar dan sudah disepakati bersama. “Intinya kami sepakat dan minta tim pansel pemilihan Dirut BRKS ini segera dibentuk agar BRK Syariah dapat dipimpin oleh Dirut dan kegiatan Bank berjalan dengan lebih baik lagi,” kata Paisal.
Hal senada juga disampaikan Plt Bupati Kepulauan Meranti, Asmar. “Apapun nanti yang disepakati dalam RUPSLB ini, kami harapkan yang terbaik. Soal polemik pengunduran diri Dirut Andi Buchari juga tadi sudah sama-sama dijelaskan alasannya,” kata Asmar.
Selama menjabat Dirut BRK Syariah Andi Buchari, kata Asmar, sudah berperan besar dalam proses transformasi dari bank konvensional hingga menjadi bank umum syariah. Kegigihan, ketekunan, dan kerja sama antara Andi Buchari dengan tim konversi ini berbuah manis. “Terima kasih kepada Pak Andi Buchari atas kepemimpinan dan dedikasinya yang sangat baik dalam memimpin BRK Syariah hingga tumbuh secara berkelanjutan,” tuturnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Riau Datuk Syaukani Al Karim mengatakan, ada sebuah harapan bahwa BRK Syariah yang sahamnya berasal dari kabupaten/kota yang ada di tanah Melayu, dapat menjadi sebuah lembaga perbankan yang memberikan kontribusi bagi pengembangan perekonomian masyarakat Riau.
“Kita tentu berharap dalam RUUPS yang digelar di Batam, dapat memilih seorang anak watan Melayu yang profesional. Kita yakin, banyak anak watan (putra daerah) yang memiliki kemampuan dalam dunia perbankan. Tinggal lagi bagaimana memilih yang terbaik dari kaum profesional Melayu yang ada,” ungkap Datuk Syaukani.
Mengapa harus anak Watan? Pertama, jelas Datuk Syaukani, esungguhnya tidak hanya memberi peluang kepada anak watan, tapi lebih jauh dari itu, bahwa dengan memilih anak watan memiliki keyakinan bahwa mereka mampu mengelola lembaga perbankan ini.
“Sebagai anak watan, mereka mengetahui persis bagaimana kondisi perekonomian masyarakat Melayu. Sehingga dengan jabatan tersebut, direktur utama terpilih dapat memaksimalkan jabatannya demi kemaslahatan anak negeri dan daerah,” ujar Datuk Syaukani.
Bank Riau Kepri Syariah, sambung Datuk Syaukani, tentu harus menjadi garda terdepan dalam membesarkan segala potensi usaha milik daerah. Jika sinergi antara BRKS dan BUMD dapat saling mendukung dan tentu saja dengan catatan, masing-masing institusi dipimpin oleh anak watan yang berkualitas.
Secara terpisah tokoh masyarakat Provinsi Kepulauan Riau, Dato Abdul Malik, mengharapkan BRK Syariah ke depannya menjadi bank terbaik di daerah ini.
Dia juga berharap putra terbaik Riau-Kepri menjadi Dirut BRK Syariah sebagai ikon kemajuan daerah.
Sebagai ikon daerah, jelas Dato Abdul Malik, bahwa Riau-Kepri juga tak ketinggalan dari daerah lain dalam pengelolaan bank, khususnya. “Siapa sosok putra daerah itu, tentunya sosok yang memiliki visi dan misi yang menampilkan kemampuan dan kinerjanya yang memang mampu memajukan daerah, umumnya, dan BRK Syariah, khasnya,’’ ujarnya.
‘’Sosok putra daerah tersebut, memang memahami kondisi daerah dan masyarakat daerah ini serta memiliki jaringan yang luas di lingkungan masyarakat daerah ini, khususnya masyarakat Melayu,” tambahnya.(rls/sol)