RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pemberian vaksinasi Measles dan Rubela (MR) masih diberikan waktu perpanjangan hingga tanggal 31 Desember 2018 mendatang. Hanya saja, hingga Selasa (25/12), pencapaian vaksinasi MR di Kabupaten Indragiri Hulu baru mencapai 57,38 persen. Data itu berdasarkan laporan dari masing-masing Puskesmas yang ada di Inhu.
Angka pencapaian itu sangat jauh dari angka pencapaian yang ditargetkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhu sebelumnya, yakni berkisar 95 persen mengikuti target nasional. “Kendalanya utama tidak tercapai ini yakni akibat keraguan masyatakat terkait kehalalan vaksin MR,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Inhu Elis Julinarti DCN MKes saat dikonfirmasi melalui Kasi Surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Matra pada Dinkes Inhu Zuhariah, Selasa (26/12).
Selama proses pemberikan vaksinasi pihaknya sudah berupaya melakukan sosialisasi ulang ke sekolah-sekolah. Namun sayangnya penambahan peserta vaksinasi MR tidak meningkat secara signifikan.
Bahkan, saat dilakukan sosialisasi ulang, paling hanya ada sekitar 20 siswa yang diberikan vaksinasi MR sedangkan yang lainnya menolak. Alasan siswa tidak bersedia diberikan vaksinasi MR akibat orangtua yang tidak mengizinkan.
Pihaknya dengan kondisi itu juga kecewa dengan pencapaian tersebut. Pasalnya sebelum isu bahan vaksin MR menjadi polemik di tengah masyarakat, pencapain vaksinasi MR di Kabupaten Inhu meningkat drastis. Bahkan sempat menargetkan pencapaian hingga 97 persen. Namun melihat kondisi saat ini mustahil mencapai target sebesar itu.
Masa pelaksanaan vaksinasi MR sebelumnya sudah dua kali mengalami perpanjangan.(kas)