SIAK (RIAUPOS.CO) -- Harga kebutuhan pangan sehari-hari yang masih melonjak tinggi di pasar tradisional Kabupaten Siak membuat ibu-ibu rumah tangga (IRT) menjadi kelabakan dalam mengatur keuangan.
Sebab, sejumlah kebutuhan pangan sehari - hari seperti cabai merah masih tetap bertahan dengan harga Rp 70.000 ribu per kilogram. Telur ayam sepapan Rp45.000, ayam potong kini berkisar Rp 36.000 per kilogram yang sebelum sempat turun Rp 34.000 per kilogram. Dan sayur mayur ikut mengalami kenaikan hingga Rp 2000 dari harga normal.
Mahalnya harga di pasar saat ini, membuat IRT harus lebih cermat menyikapi naiknya harga sejumlah barang komoditas di antaranya mengurangi volume yang dibeli dan ada lebih memilih sembako kualitas di bawah.
“Sudah ada sebulan ini harga cabai merah belum juga turun. Malah ayam potong ikut naik, terakhir saya beli Rp 34.000 sempat sampai Rp 35.000 kemarin. Belum lagi sayur mayur sekarang naik,” keluh Rina, warga Perawang, Jumat (26/7).
Dirinya berharap pemerintah dapat segera mengatasi harga di pasar yang terus naik.Karena sangat berdampak ekonomi. ”Suami saya gajinya kecil dengan tiga anak yang masih sekolah. Harus pandai-pandai siasati uang belanja,” katanya.
Sementara Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melalui Kabid Pasar Siak, Hendra terkait sejumlah komoditas mengalami kenaikan seperti cabai merah dan sayur mayur disebabkan kurangnya posakan akibat pengaruh musim kemarau.
Sementara suplai dari dalam Kabupaten Siak belum bisa memenuhi permintaan pasar. “Tidak hanya di Kabupaten Siak saja harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan, merata di Indonesia disebabkan terjadi kemarau panjang,” ungkap Hendra.
Namun Disperindag Siak lanjut Hendra, tetap melakukan pemantauan dan mengawasi harga komoditas barang di pasar tradisional di Kabupaten Siak.Serta tidak terjadi penimbunan pada salah satu komoditas.
“Kita ada petugas pemantau yang setiap hari mengecek harga barang- barang di pasar, setelah itu mereka melaporkan. Dan kita langsung melakukan tindakan segera jika ada yang melakukan penimbunan salah satu komoditas,” jelasnya.(wik)