VIRUS CORONA

6 Warga Asal Riau Terisolasi di Wuhan

Riau | Senin, 27 Januari 2020 - 18:26 WIB

6 Warga Asal Riau Terisolasi di Wuhan

Rio mengharapkan agar segenap masyarakat Riau dapat mendoakan dirinya bersama warga lainnya di Wuhan. Sehingga bisa kembali ke tanah air dengan kondisi yang aman.

Sementara itu, mahasiswa asal Pekanbaru lainnya Langen Nidhana Meisyalla menjelaskan kekhawatiran mereka alami. Namun, untuk menjaga psikologis teman-teman yang bertahan di Wuhan, dirinya mengajak agar bersama-sama memberikan dukungan moril.


"Tidak menambah hoaks yang beredar merupakan langkah yang sangat membantu kami menjaga mental untuk bertahan di sini," kata Aleph melalui layanan WhatsApp kepada Riau Pos, Ahad (26/1).

Untuk memberikan kepastian kepada sanak saudara serta masyarakat Indonesia, Aleph memastikan bahwa hingga hari ini (kemarin, red) belum ada masyarakat Indonesia di Wuhan yang terinfeksi. Pemerintah Indonesia melalui KBRI Beijing juga tetap berkoordinasi ke seluruh ranting kampus di Wuhan. Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Cina cabang Wuhan, Nur Musyafak menjelaskan bahwa sejak tiga hari yang lalu transportasi di Wuhan telah ditutup, dan kendaraan sepeda listrik tidak boleh digunakan.

"Alhamdulillah, hingga saat ini, teman-teman WNI di Wuhan hingga saat ini tidak ada terjangkit. KBRI, pemerintah setempat dan kampus selalu memantau semua orang yang stay di Wuhan dan WNI diimbau untuk selalu waspada. Jika keluar pake masker, jaga kesehatan, makanan juga," jelasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati meminta dengan tegas agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan pendataan terhadap warga Riau yang masih berada di Wuhan. Sebab, dari informasi yang ia terima ada beberapa mahasiswa asal Riau yang masih berada di Wuhan.

"Informasi yang saya terima ada enam orang warga Riau yang masih berada di sama," sebut Ade kepada Riau Pos, Ahad (26/1).

Menurut dia, pemprov seharusnya memiliki peran dalam memastikan keamanan warganya yang sedang mengalami persoalan serius di luar negeri. Ia mengambil contoh beberapa provinsi yang telah mengambil tindakan untuk melindungi warganya di Wuhan.  Seperti Aceh, yang memastikan bakal menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan warganya selama masa darurat di Wuhan.

"Saya juga mendapat informasi dari seorang saudara di sana, di mana kondisi kota Wuhan terkini sangat sepi. Bahkan stok makanan hampir habis. Tentunya peran pemerintah kita harus aktif," sebut Ade.

Ade menambahkan, Pemprov  Riau seharusnya tidak menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada KBRI di sana. Setidaknya, ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan warga Riau disana sebagai bentuk perhatian nyata.(nda/*1/das)

Laporan: Afiat Ananda









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook