PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau H Syamsuar bersama Forkopimda Riau melakukan kegiatan bakar jagung bersama di halaman kompleks Bandar Serai Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (25/7) malam. Jagung yang dibakar ini adalah jagung hasil panen dari program Jaga Kampung yang dicanangkan Polda Riau.
Gerakan Jaga Kampung merupakan salah satu upaya mengantisipasi krisis pangan. Sebagai pilot project, program Jaga Kampung ini mampu untuk memanen hampir 1 kuintal bahan pangan dalam waktu 80 hari.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menuturkan, program Jaga Kampung ini merupakan pilot project dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan di Pelalawan, Riau. Polda Riau menghubungkan corporate social responsibility (CSR) perusahaan dengan masyarakat di kampung. ”Yang kemudian CSR itu digunakan masyarakat untuk menanam tanaman pangan,” terangnya.
Selanjutnya, Bhabinkamtibmas mendorong untuk pelatihan berbagai kemampuan bertani. Sehingga, kelompok tani terus mendapatkan tambahan ilmu dalam bercocok tanam. Yang diharapkan mampu untuk memperbanyak hasil produksi. ”Bhabinkamtibmas mendampingi,” tegasnya dihubungi Jawa Pos (JPG), Sabtu (25/7).
Penanaman tanaman pangan itu telah dilakukan pada 5 Mei lalu. Yang kemudian dipanen pada Jumat (24/7). Dari luas lahan 1.122 meter persegi, bisa dipanen 800 kilogram jagung. Lalu, dari luas lahan 640 meter persegi bisa memanen 40 kg terong, selanjutnya dengan luas lahan 396 meter persegi bisa mampu menghasilkan 10 kilogram gambas dan terakhir luas lahan 600 meter persegi menghasilkan 20 kg timun. ”Perlu diingat ini merupakan pilot project,” paparnya.
Setelah melakukan panen, semua hasil tersebut sekaligus dijual ditempat. Dengan didorong Polda Riau yang menggelar kegiatan panen raya. Serta, mengundang berbagai pihak untuk bisa sekaligus membeli hasil panen tersebut. ”Kegiatan ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kelompok tani dan masyarakat yang terdampak pandemik,” terang mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) tersebut.
“Kami bersama masyarakat Riau mulai saat ini kembali berpartisipasi dan berkontribusi dalam penguatan ekonomi ini. Gerakan Jaga Kampung ini bertujuan untuk menguatkan kampung terkait kecukupan kebutuhan pangan serta masyarakat sehat sejahtera. Gerakan ini juga dimobilisasi di tingkat kabupaten/kota, kecamatan serta desa,” tambahnya.
Sementara salah satu pedagang hasil pangan, Sulaiman Siregar mengakui bahwa sebelum program tersebut kualitas dan jumlah hasil panen petani di daerah tersebut belum mampu bersaing dengan daerah luar seperti, Pekanbaru. ”Tapi sejak ada program ini kualitas dan jumlahnya meningkat,” jelasnya.
Karena itu, sebagai pedagang bisa untuk menaikkan harga beli bahan pangan tersebut. Sehingga, perekonomian petani yang mengikuti program Jaga Kampung menjadi meningkat. ”Diharapkan bisa membantu perekonomian petani,” ujarnya.
Sementara ituk, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Polda Riau diharapkan bisa memotivasi masyarakat, petani serta pedagang di Riau untuk kembali bangkit di tengah keterpurukan ekonomi saat pandemi Covid-19.
“Kita harus berusaha maksimal dalam rangka meningkatkan belanja daerah tentunya untuk upaya pemulihan ekonomi. Semua pihak mari manfaatkan momen baik ini untuk meningkatkan ekonomi,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya berharap melalui kegiatan tersebut, akan berpengaruh terhadap usaha-usaha kecil yang ada di Riau ini, agar bisa meningkatkan perekonomian lagi. Namun tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolda Riau karena telah menambah semangat usah-usaha kecil dan mikro serta petani. Sebenarnya ini upaya kita dalam meyakinkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini ekonomi harus kita bangkitkan,” ujar Syamsuar.
“Saya yakin sektor pertanian di Riau akan menjadi lebih kuat. Kita harapkan bersama pemulihan ekonomi bisa kita wujudkan segera agar bisa menjadi negara yang kuat,” tambah Kapolda Riau.(sol/idr/jpg)