(RIAUPOS.CO) -- Warga pengguna air PDAM Tirta Siak mengeluh. Sudah delapan hari tidak bisa menikmati air tersebut. Hal itu dikeluhkan warga Jalan Pandan, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya. Amri Samid namanya.
‘’Sudah sejak Kamis (18/7) hingga Kamis (25/7) saya dan beberapa warga di sekitar sini tidak bisa menggunakan air PDAM Tirta Siak,’’ jelasnya.
Kemudian, sejak air tidak mengalir, ia terpaksa mandi di tempat saudaranya di Jalan Kandis, Gobah. Selain itu, cuci pakaian pun harus di laundry.
Meski sudah menyetok air yang didapat dari tetangga yang menggunakan sumur bor, namun tidak cukup untuk kegiatan MCK. Lalu, jika malam hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan hingga harus pergi ke toilet, ia pergi ke masjid atau musala sekitar yang jaraknya 500 meter.
‘’Saya sudah dua kali mendatangi pihak PDAM Tirta Siak pada Sabtu dan Senin, namun belum ada tanggapan yang jelas. Ini merupakan tahun terlama air mati. Tahun-tahun sebelumnya paling hanya sehari sampai dua hari,’’ terangnya.
Tak hanya itu, bahkan tetangganya pun sampai membuat sumur bor, dikarenakan lamanya air mengalir ke daerahnya. Sien namanya. Katanya, sengaja membuat sumur bor untuk mengantisipasi terjadi macetnya air PDAM. ‘’Bagaimana lagi mau tidak mau buat sumur bor, meski di daerah sini airnya kurang bersih karena bekas rawa. Sebagai masyarakat hanya bisa berharap agar PDAM Tirta Siak segera memperbaiki dan mendengar keluhan warga,’’ sebutnya.
Menurutnya, dirinya tetap berlangganan PDAM, sumur bor untuk berjaga-jaga. Sebagai informasi, aliran PDAM Tirta Siak mengaliri Kecamatan Rumbai, Rumbai Pesisir, Senapelan, Pekanbaru Kota, Payung Sekaki, Lima Puluh, Sail dan Bukit Raya.
Sementara, menurut Direktur PDAM Tirta Siak Kemas Yusferi, satu dari tiga pompa PDAM mengalami hidup mati, hidup mati. Sehingga pompa tersebut mengalami kendala dan harus diangkat menunggu air sungai sedikit surut.
‘’Sehingga lokasi kecamatan yang jauh seperti Rumbai, Sail, Bukit Raya tidak teraliri. Lalu sekitar Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Paus pun tidak teraliri akibat satu pompa mengalami gangguan. Namun jika tiga pompa kembali aktif maka bisa teraliri semua,’’ tuturnya.
Lalu, untuk di Jalan Melur, menurutnya pipa sering pecah, karena tua. Sehingga kalau sudah pecah diperbaiki selama sehari dan hari kedua baru air normal kembali. Kemudian, pompa yang seberat 400 Kg akan diangkat dan dicek dikarenakan masalahnya belum jelas. Pukul 14.00 WIB siang mobil crane akan datang ke sana bersama tim.
‘’Jika hanya sampah yang menyangkut, hanya memakan waktu kurang lebih sehari. Namun jika ada yang terbakar biasanya akan memakan gulungan dan memakan waktu dua hingga tiga hari perbaikan,’’ ujarnya.
Pun katanya, warga dimohon untuk bersabar. Sebab, pihaknya tidak menginginkan kejadian seperti ini terjadi. ‘’Kami akan melakukan usaha dan pembenahan supaya warga yang berada di area jauh bisa segera mendapat air PDAM,’’ imbuhnya.
Data masyarakat Pekanbaru yang terdaftar sebagai pelanggan PDAM Tirta Siak berjumlah 13 ribu kepala keluarga. Setiap bulannya untuk satu kubik air dilimpahkan biaya Rp4 ribu.(*3/rnl)
Laporan Marrio Kisaz, Pekanbaru