SIAK (RIAUPOS.CO) - Kebesaran Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan jejak sejarah yang tidak dapat dipungkiri. Sebagai bagian dari sejarah yang terdapat di Negara Republik Indonesia ini, menjadi kewajiban dan tugas penting bagi generasi hari ini dan ke depannya untuk mengetahui segala informasi yang terkait dengan hal tersebut.
Salah satu upayanya adalah dengan mengkaji warisan budaya dan manuskrip-manuskrip yang terdapat di Kesultanan Siak Sri Indrapura. Hal inilah yang disepakati Pemerintah Kabupaten Siak Sri Indrapura bersama dengan Ketua Masyarakat Pernaskahan Indonesia Cabang Riau Dr Junaidi yang melakukan kunjungan ke Kabupaten Siak Sri Indrapura, Jumat (20/7) lalu.
Kunjungan Dr Junaidi yang juga merupakan Wakil Rektor I Unilak itu dalam rangka mengerjakan program penyusunan bibliografi beranotasi terhadap manuskrip yang ada di Kesultanan Siak Sri Indrapura.
Setiba di Siak, rombongan disambut oleh Wakil Bupati Kabupaten Siak Drs H Alfedri MSi di ruang kerjanya. Dikatakan Wabup, dalam pertemuan itu bahwa pekerjaan yang akan dilakukan oleh Dr Junaidi adalah merupakan cita-cita Pemerintah Kabupaten Siak sejak lama, dengan harapan segala informasi terkait dengan kebesaran sejarah Kerajaan Siak akan dapat diketahui oleh masyarakat luas.
“Tentu kami sambut baik hajat yang bermanfaat ini karena dengan hal inilah kemudian manuskrip yang berjumlah sekitar 60.000 lebih di Kerajaan Siak dapat dikaji oleh para peneliti, akademisi dan pihak-pihak yang patut guna penyebarluasan informasi terkait dengan sejarah kebesaran Kerajaan Siak Sriindrapura,” ujar Wabup.
Diakuinya, sampai saat ini sebenarnya Pemerintah Kabupaten Siak sudah melakukan berbagai upaya penyelamatan terhadap manuskrip-manuskrip yang ada. Upaya tersebut dilakukan oleh instansi-instansi terkait misalnya Dinas Pariwisata dan Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak.
“Upaya-upaya penyelamatan tetap kami lakukan selama ini, tinggal lagi kerja sama untuk menelaah dan mengkaji manuskrip ini yang sangat diperlukan karena pekerjaan ini tentulah dilakukan oleh pihak-pihak yang paham,” ucap Wabup.
Sementara itu, Dr Junaidi menjelaskan program yang akan dijalankan adalah merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Direktorat Sejarah yang memberi mandat kepadanya selaku staf ahli untuk menyelesaikan program tersebut.
“Selaku anak watan Riau, adalah menjadi tugas kami selaku akademisi untuk menyelamatkan sekaligus menelaah naskah-naskah yang ada,” jelas Junaidi yang juga merupakan dosen di FIB Unilak tersebut.
“Atas keizinan dan restu dari Pemerintah Kabupaten Siak Sri Indrapura, tentu akan banyak kerja sama yang bisa dilakukan, dan itu saya kira menjadi tugas kita bersama-sama ke depannya,” jelas Dr Junaidi.(adv)