Proses Pendinginan Karhutla Masih Dilakukan

Riau | Rabu, 26 April 2023 - 10:25 WIB

Proses Pendinginan Karhutla Masih Dilakukan
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal melihat lokasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Senin (24/4/2023). (HUMAS POLDA RIAU UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di dua wilayah di Provinsi Riau yakni Dumai dan Bengkalis sejak Rabu (19/4). Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal turun langsung ke lokasi karhutla untuk melakukan pemadaman. Hingga Selasa (25/4), proses pemadaman masih berlangsung dan memasuki hari ke-7.

Wakapolda Riau Brigjen Pol Kasihan Rahmadi berkesempatan memimpin langsung upaya pemadaman dan pendinginan di Jalan Parit Purba, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Petugas gabungan juga masih bekerja melakukan pemadaman. Karena diketahui, titik api muncul dari arah Kabupaten Bengkalis dan menjalar dengan cepat ke wilayah Kota Dumai karena angin yang bertiup kencang.


Upaya pemadaman saat ini dilakukan oleh 294 tim gabungan dari Dit Samapta Polda Riau, Polres Dumai, Polsek Medang Kampai, Brimob Polda Riau, Gabungan TNI, BPBD Provinsi Riau dan BPDB Kota Dumai, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Regu Pemadam PT Wilmar, Sinarmas dan masyarakat setempat.

Wakapolda memperkirakan luas lahan yang terbakar telah mencapai 60 hektare. “Luas lahan gambut yang terbakar perkiraan mencapai 60 hektare dan 40 hektare di antaranya telah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan. Sementara 15 hektare lainnya masih mengeluarkan asap dan masih akan dilanjutkan dengan pendinginan lahan,” ujar Brigjen Pol Rahmadi.

Untuk mencegah kebakaran meluas, pihaknya terus berupaya melakukan sekat guna memutus penjalaran api. Diakui dia, upaya pemadaman api di lahan gambut yang kering cukup membuat kewalahan. Ditambah akses jalan menuju lokasi pemadaman sangat sulit dilalui dengan berjalan kaki dan ditumbuhi semak belukar serta sumber air yang sulit didapat.

Sehingga telah dibuat jalan perintis untuk memudahkan mobilisasi personel serta alat pemadaman dan membuat parit serta embung sebagai cadangan sumber air untuk kegiatan pemadaman dan membatasi laju api yang menuju ke arah selatan dan timur dari bagian lahan yang telah terbakar.

Apalagi, personel gabungan telah melakukan pemadaman sejak Ramadan dan seluruhnya tetap menjalankan ibadah puasa saat berjibaku dengan api. Hingga kini di suasana yang fitri masih harus berpisah dengan keluarga serta saudara.

“Kami tetap berupaya maksimal dalam memadamkan api dan pemadaman serta pendinginan masih dilanjutkan hingga hari ini (kemarin, red) agar kebakaran tidak meluas dan asapnya tidak mengganggu kualitas udara di Kota Dumai maupun wilayah sekitar Kota Dumai,” tegas Wakapolda Riau.

Upaya pemadaman dilakukan dengan menggunakan 36 alat milik Satgas Karhutla Polda Riau, Satgas Karhutla Polres Dumai, Brimob Polda Riau serta Gabungan TNI, BPBD Kota Dumai, Manggala Agni, Perusahaan dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Sementara 3 unit alat berat milik PT Mega Green, PT Wilmar dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) juga dihadirkan guna membuat embung dan parit api sejauh +/- 2 Km.

Terakhir Wakapolda Riau mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat untuk sama-sama berdoa dan melaksanakan Salat Istisqo agar hujan segera turun khususnya di lokasi karhutla.

“Namun apabila hujan tak kunjung turun, maka Satgas Karhutla Polda Riau bersama Satgas Karhutla Polres Dumai dan instansi terkait lainnya akan tetap bertahan melakukan pemadaman dan pendinginan karhutla. Kepada seluruh anggota di lapangan agar tetap semangat dan pantang pulang sebelum padam,” ujar Wakapolda Riau.

Sementara itu, di Bengkalis, tim gabungan Polres Bengkalis, TNI dari Kodim 0303 Bengkalis, prajurit TNI AURI, BPBD, Masyarakat Peduli Api, berjibaku  memadamkan karhutla di dua titik, yakni di Pulau Rupat dan Desa Tanjung Leban, Bengkalis, Selasa (25/4).

Karhutla di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksmana, Kabupaten Bengkalis terjadi pada Ahad (23/4)  dan berhasil dipadamkan oleh petugas. Kebakaran yang terjadi  di Desa Tanjung Leban di lahan seluas 50 hektare tersebut, sudah berlangsung selama lima hari.

Kendati masih dalam suasana Idulfitri, namun petugas gabungan bekerja dengan sigap untuk mengatasi kebakaran hutan yang terjadi di daerah tersebut yang akhirnya berhasil dipadamkan.

Sedangkan kebakaran lahan perkebunan dan semak belukar di RT 12 RW 04 Dusun Pacut Desa Dungun Baru Kecamatan Rupat, Babinsa dari Koramil 04/Rupat bersama personel Polsek Rupat, BPBD dan Damkar masih melakukan pendinginan dengan menyemprotkan air ke titik titik api.

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro yang ikut dalam aksi pemadaman bersama Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto, juga memberikan instruksi kepada seluruh anggotanya, untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam memadamkan api yang melalap lahan tersebut.

Menurutnya, cara bertindak dalam operasi pemadaman karhutla adalah dengan penyemprotan menggunakan mesin air, penyekatan kanal dengan sejumlah alat berat dan juga water bombing dengan helikopter Sinarmas Group.

“Ya, petugas tanpa kenal lelah dan menyerah, meski Idulfitri, di mana masyarakat sedang menikmati waktu berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, namun tim gabungan Polres Bengkalis tetap melakukan pemadaman demi memberikan rasa aman kepada masyarakat Provinsi Riau,” ujarnya.

Kapolres Bengkalis menyampaikan, rasa terima kasihnya kepada seluruh anggota tim gabungan yang telah berjuang dengan gigih untuk memadamkan kebakaran hutan tersebut. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.

Dalam situasi yang serupa di masa yang akan datang diharapkan, masyarakat dapat lebih cepat memberitahukan kepada pihak berwenang jika terjadi kebakaran hutan di sekitar lingkungan mereka. Hal ini akan memudahkan proses pemadaman dan mengurangi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kebakaran hutan yang sulit dikendalikan.

Penanganan karhutla tidak hanya berhenti dengan pemadaman dan pendinginan saja, namun tetap akan dilakukan penyelidikan penyebab terjadinya karhutla, jika memang didapatkan fakta adanya kesengajaan pembakaran maka akan dilakukan penegakan hukum sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku.(nda/ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook