Batik Kuansing dan Miniatur Jalur Jadi Cendera Mata

Riau | Kamis, 25 Agustus 2022 - 09:50 WIB

Batik Kuansing dan Miniatur Jalur Jadi Cendera Mata
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing Drs Azhar MM, memperlihatkan Batik Kuansing hasil pembatik di Telukkuantan, Rabu (24/8/2022). (DESRIANDI CANDRA/RIAU POS)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Festival Pacu Jalur Tradisional tahun 2022 begitu membahana. Pemkab Kuantan Singingi (Kuansing) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing, memanfaatkannya sebagai ajang promosi produk-produk UMKM unggulan daerah.

Dua di antara produk UMKM unggulan Kuansing adalah Batik Kuansing dan miniatur Jalur Kuansing.


Dua  produk unggulan ciri khas Kuansing disuguhkan sebagai cendera mata pada tamu VIP dan undangan lain yang datang ke Kuansing dalam Pacu Jalur Tradisional tahun 2022.

"Dua komoditi ini memang jadi cendera mata kita untuk para tamu undangan yang datang selama iven pacu jalur berlangsung. Termasuk saat Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, Wamen BPN/ATR Raja Juliantoni dan lainnya datang," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing Drs Azhar MM, saat berbincang dengan Riau Pos, Rabu (24/8) di Telukkuantan.

Di Kuansing, Batik Kuansing sudah populer. Populernya penggunaan Batik Kuansing di topang dengan kebijakan Pemkab Kuansing yang membuat Perbup dan Surat Edaran Bupati Kuansing kalau seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Kuansing setiap hari Kamis wajib menggunakan pakaian batik, yaitu Batik Kuansing.

"Jadi setiap pekan itu, ada 6.000 pegawai di Kuansing yang menggunakan Batik Kuansing. Itu membantu kelompok pembatik Kuansing dalam promosi produk mereka," ujar Azhar.

Sejauh ini, sudah ada sebanyak 25 kelompok pengrajin Batik Kuansing dengan tenaga pembuat lebih dari 200 orang. Tenaga pembatik Kuansing mendapatkan gaji yang lumayan, rata-rata Rp2 juta lebih per bulan.

Memang, kata Azhar, Pemkab Kuansing menargetkan kalau Batik Kuansing ini tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tetapi menjadi tuan rumah di Provinsi Riau.

Dalam rangka mewujudkan harapan Batik Kuansing menjadi tuan rumah di Provinsi Riau, beberapa upaya sudah dilakukan oleh Asosiasi Batik Kuansing dan Pemkab Kuansing. Misalnya, peningkatan SDM pembatik, peningkatan kualitas hasil batik, peningkatan kwantitas hasil batik dan perluasan jaringan pemasaran.

Untuk perluasan jaringan pemasaran di Pekanbaru, Batik Kuansing sudah bisa didapatkan di Mal SKA lantai 2, pusat oleh-oleh Riau Viera, Hotel Pangeran, Hotel Arya Duta, Hotel Novotel.

"Pemkab terus mendorong pelaku usaha, memfasilitasi berbagai iven promosi baik ajang lokal maupun provinsi dan nasional. Ajang lokal seperti Pacu Jalur," ujar Azhar.

Di singgung soal kualitas dan harga, Azhar menilai kualitas Batik Kuansing tidak kalah dari batik-batik di luar Kuansing. Sementara harganya pun terjangkau hanya Rp250.000 per kain. Bahkan kelompok pembatik Kuansing yang ada tidak mampu melayani tingginya peminat Batik Kuansing.

Begitu juga dengan miniatur jalur hasil pengerajin Kuansing. Dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Miniatur buatan pelaku usaha UMKM Kuansing itu di jual dengan harga Rp500.000 per unit yang telah dibingkai kaca.

Selama Pacu Jalur, lanjut Azhar, panitia memesan khusus Batik Kuansing dan miniatur jalur yang diperuntukkan bagi para tamu undangan yang datang ke Kuansing.

Saat ini, Pemkab melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing, tengah berupaya dua produk unggulan Kuansing ini bisa mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standarisasi Nasional (BSN). Dengan sertifikasi itu, Azhar berharap hasil pengerajin Kuansing bisa lebih termotivasi.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook