Kepala BKKBN RI Raih Penghargaan Honorary Award dari POGI

Riau | Senin, 25 Juli 2022 - 20:18 WIB

Kepala BKKBN RI Raih Penghargaan Honorary Award dari POGI
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat menerima penghargaan dari POGI di SKA Co-Ex, Senin (25/7/2022). (BKKBN FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala BKKBN RI Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) meraih penghargaan Honorary Award dalam Kongres Obsteri dan Ginekologi (KOGI) 2022 ke-18 di Mal SKA Co-Ex, Senin (25/7). Penghargaan untuk Hasto karena dirinya berhasil sebagai kepala daerah dan kepala BKKBN RI dalam menyukseskan kesehatan reproduksi di Indonesia.
 
Peraih lainnya yakni dt Muhammad Nur SpOG sebagai anggota POGI yang telah dianugerahi penghargaan Satyalancana Wira Karya. Kemudian dr Nurdadi Saleh SpOG. Penghargaan diberikan karena dedikasi pelopor penggerak upaya advokasi penganyoman bagi anggota POGI.
Selanjutnya, dr Muhammad Ilyas Angsar. Ilyas memperoleh penghargaan karena peranan dan dedikasi dalam mengawal dan memajukan program Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi di Indonesia.
 
Sementara itu pada acara pembukaan yang dihadiri Gubernur Riau Syamsuar.
 
Gubri mengatakan, pelayanan kesehatan bagi perempuan Indonesia merupakan hal dasar yang mesti dipenuhi, lantaran perhatian kesehatan itu akan berujung dengan perbaikan kondisi generasi yang lebih baik. Hal ini disampaikan Syamsuar saat memberikan sambutan di Kongres Obsteri dan Ginekologi (KOGI) 2022 ke-18 pada Senin, 25 Juli 2022.
 
“Karena di perempuan yang sehat akan lahir generasi yang sehat dan cerdas, sehingga mampu jadi harapan bangsa Indonesi dalam bersaing dengan bangsa lain di masa globalisasi ini,” ujarnya saat memberi sambutan, di Mal SKA Co-Ex, Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru.
 
Dalam KOGI 2022 ke-18 ditaja oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tahun ini bertemakan "The Improving of Quality and Competitiveness in The Globalization Era” tersebut, Syamsuar menyampaikan kebenaran bahwa kondisi kesehatan perempuan Indonesia masih memprihatinkan, dilihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian anak dan ibu maupun prenatal.
 
“Tapi tetap provinsi Riau ini melalui dinas kesehatan memperhatikan angka kematian ibu dan anak,” ujarnya.
 
Menurut Syamsuar, kondisi pelayanan kesehatan perempuan yang belum optimal ini juga berprevelensi terhadap kondisi stunting. Saat ini, stunting sendiri menjadi tugas rumah pemerintah daerah untuk segera diatasi seperti yang diinstruksikan pemerintahan pusat.
 
“Karena stunting di Riau masih berada di angka 22,3 persen dan target sesuai instruksi presiden untuk turun sampai 14 persen jadi perlu kerja keras dan kami konsen pada masalah ini, bahkan melibatkan juga dinas terkiat supaya stunting dapat kami turunkan,” ungkapnya.
 
Terkait pelayanan untuk kesehatan perempuan dan anak Indonesia, Syamsuar menyebutkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah perlu ditingkatkan kinerja dan pengamalan profesi dari obsentri ginekologi. Dimana, itu jadi bagian tugas dan tanggung jawab seluruh anggota perkumpulan PIGO,
 
“Kami ucapkan terima kasih ke ketua KOGI yang konsen terhadap hal ini, mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini tentunya dapat semakin meningkat dari jumlah, terutama jumlah dokter-dokter specialis kita,” katanya.
 
Syamsuar berharap kegiatan koferensi ini dapat menambah ilmu dan keterampilan yang lebih maju seiring tujuannya meningkatkan kualitaas pelayanan wanita di Indonesia.
 
“Kami harapkan peserta manfaatkan kesempatan baik ini, karena kegiatan ini perkumpulan orang-orang yang pakar seluruh Indonesia berkumpul, jadi sayang kalau pertemuan ini tidak dimanfaatkan. Semoga kongres ini bawa manfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan khususnya berkaitan kesehatan perempuan di Indonesia ini,” harapnya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook