PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Surat kabar harian Riau Pos berhasil meraih dua penghargaan di Indonesia Print Media Award (IPMA) 2021 yang digelar Serikat Perusahaan Pers (SPS). Pengumuman penghargaan dilakukan secara virtual, Rabu (24/2).
Riau Pos meraih gold winner untuk sampul muka atau front page IPMA Kategori Surat Kabar Regional Sumatera Terbaik atau Front Page the Best Sumatera Newspaper. Penghargaan ini diraih edisi Senin, 21 September 2020. Ini merupakan penghargaan kali ketujuh diterima Riau Pos di ajang ini. Tahun ini hanya dua media yang meraih gold winner di Sumatera, satu lagi Tribun Jambi.
Penghargaan yang tak kalah prestisius adalah, Riau Pos bersaing dengan media cetak nasional pada kategori Infografis Surat Kabar Terbaik dengan meraih silver winner. Prestasi ini diraih Riau Pos edisi Kamis, 19 Maret 2020. Pada kategori ini, gold winner diraih Bisnis Indonesia dan Kompas.
Wakil Direktur Utama Riau Pos Ahmad Dardiri mengatakan, dua penghargaan yang diraih itu semakin membuktikan bahwa hingga saat ini Riau Pos tetap menjadi suratkabar nomor satu di Sumatera. Sebagai media cetak yang terus bertahan di tengah tsunami informasi dari banyak jenis media sekarang, menurutnya inovasi dan kolaborasi yang diusung Riau Pos di usia tiga dekade menjadi cahaya tersendiri sebagai pilar keempat demokrasi.
"Riau Pos tetap menjadi raja suratkabar di Sumatera. Selamat juga untuk tim redaksi Riau Pos serta seluruh tim," ujarnya.
Apresiasi kepada pembaca dan pihak SPS serta seluruh tim di redaksi maupun divisi lain di Riau Pos. Surat kabar ini berkomitmen untuk terus menyajikan informasi nan faktual bagi pembaca. Ia pun meyakini, dengan penghargaan yang diraih, agar menjadi motivasi tersendiri dalam memproduksi konten berita mumpuni dan berpihak pada kepentingan publik, khususnya masyarakat Riau.
Terkait apresiasi ini, Pemimpin Redaksi Riau Pos Firman Agus meyakini media cetak dalam perkembangan arus digital dan media sosial sekarang ini dapat terus berperan. Terutama dalam menjaga literasi publik. Khususnya di Bumi Lancang Kuning dan di Tanah Air pada umumnya.
"Kreativitas dan inovasi serta kolaborasi seluruh divisi di Riau Pos di masa pandemi ternyata mampu dan bisa dilakukan dengan kerja bersama. Dibuktikan dengan berbagai prestasi yang sudah ditorehkan sejak pertengahan 2020 hingga sekarang," katanya.
Karenanya, Firman terus mengajak tim secara menyeluruh agar dapat memaknai setiap hasil jerih payah dan kerja bersama ini menjadi cambuk dalam upaya menjaga eksistensi. Dengan demikian juga diharapkan mampu menjaga literasi atau minat baca publik dengan produksi berita-berita faktual dan tampilan yang terus mengikuti perkembangan.
Sementara itu Ketua Harian SPS Pusat Januar P Ruswita mengatakan, meski terasa berbeda karena diselenggarakan di tengah pandemi, namun tak mengurangi antusiasme para peserta untuk mengerahkan karya terbaik maupun juri dalam menentukan kandidat pemenang.
"Tahun ini diangkat tema Innovative Collaboration Beyond Pandemic, apresiasi rutin persembahan Serikat Perusahaan Surat Kabar tahun ini diikuti 548 entry dan melibatkan sembilan orang juri," katanya.
Untuk sembilan juri tersebut adalah Ahmad Djauhar (Dewan Pers), Asmono Wikan (Sekretaris Jenderal SPS Pusat), Danu Kusworo (Redaktur Foto Harian Kompas), Ika Sastrosoebroto (President Director Prominent PR), Ndang Sutisna (Direktur Eksekutif First Position Group), Oscar Matulloh (Kurator dan Pewarta Foto Independent), Mas Sulistyo (Design Director DM ID), Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fisip UI), dan Agus Sudibyo (Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers).
"Proses penjurian dilakukan secara offline dan online, awal Februari 2021," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ajang yang sudah berlangsung sejak tahun 2010 itu lagi-lagi menjadi bukti perkembangan dunia media yang begitu dinamis. Mereka terus beradaptasi, berinovasi, hingga bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.
"Termasuk di masa sulit seperti pandemi," sebutnya.
Agus Sudibyo, juri IPMA, menilai pandemi tidak mengurangi kualitas pemberitaan. Peserta IPMA juga tetap taat pada kode etik jurnalistik dan menjaga nilai-nilai publik. Menurutnya, ini menjadi pertanda baik karena berkaitan dengan keberlanjutan media dan profesionalisme media di Indonesia di masa depan.
Ndang Sutisna, juri IPMA dan IYRA, menekankan pentingnya kekuatan ide dan simplicity eksekusi layout. Adapun juri IPMA dan IYRA Nina Mutmainnah mengapresiasi keberhasilan sejumlah media menampilkan fenomena yang sedang populer di kalangan generasi muda dari sudut pandang positif. Contoh, konten games.
Sementara Ahmad Djauhar, juri IPMA yang juga Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers dan Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media. Yakni, turut berkontribusi menjaga penggunaan bahasa Indonesia yang baik, bermartabat, dan berkualitas. Selain IPMA, juga diberikan penghargaan untuk kategori, Inhouse Magazine Awards (InMA), Student Print Media Awards (ISPRIMA), dan Indonesia Young Readers Awards (IYRA).(sol/egp)