Bagian Hulu Surut, Hilir Masih Bertahan

Riau | Selasa, 24 Desember 2019 - 10:50 WIB

Bagian Hulu Surut, Hilir Masih Bertahan
BANJIR: Jalan di Desa Aur Duri Kecamatan Kuantan Mudik, Kuansing saat terendam banjir, Ahad (22/12/2019). Saat ini banjir telah surut dan jalan sudah bisa dilewati. (MARDIAS CHAN/RIAU POS)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Setelah banjir melanda bagian hulu dan tengah Kabupaten Kuansing, kini bagian hilir yang masih tergenang. Terutama daerah perbatasan langsung dengan Kabupaten Indragiri Hulu. Di kecamatan Cerenti misalnya, daerah ini baru mulai terendam sejak Senin (23/12) siang.

Menurut informasi dari salah seorang warga di Kecamatan Cerenti bernama Zulbadri, air mulai naik sejak Senin (23/12) siang.


“Iya, ada beberapa desa yang terendam dengan ketinggian rata-rata satu meter. Namun malam ini sedikit surut. Karena bagian hulu sudah mulai normal,” ujar Zulbadri.

Hal senada juga disampaikan Camat Pangean Mahviyen Trikon Putra. Menurutnya, air Sungai Kuantan saat ini mulai mengarah ke bagian hilir. Namun beberapa desa di Kecamatan Pangean masih terendam.

“Masih ada beberapa desa seperti Desa Pulau Deras dan desa tetangga yang masih terendam. Rata-rata ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Berkemungkinan pagi ini sudah surut. Sebab di bagian hulu sudah mulai normal,” ujar Mahviyen.

Mahviyen menambahkan, cuaca di Kuansing saat ini tidak lagi seperti sepekan lalu. Sehingga banjir yang melanda Kuansing tidak bertahan lama. Sebab, di bagian hulu sudah mulai surut.

“Warga sudah mulai berkemas untuk membersihkan rumah masing-masing. Kalau malam ini bagian hulu tidak hujan, kami berharap besoknya masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa,” beber Mahviyen.

Seperti pantau Riau Pos di empat kecamatan masing-masing, Kecamatan Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Gunung Toar dan Kecamatan Kuantan Tengah sudah berangsur normal. Tidak ada lagi daerah yang terendam banjir.

Bukaan Pintu Dipertahankan
Unit Layanan PLTA Koto Panjang masih mempertahankan bukaan pintu air (spillway gate) 5x1 meter. Bukaan ini masih sama dengan pembukaan lebar pintu terakhir sebanyak 5 pintu dengan masing-masing setinggi 1 meter. Plt Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Anwar menyebutkan, selain memang elevasi masih tinggi dan inflow ke waduk masih deras, daerah hulu waduk masih waspada curah hujan tinggi.

‘’Elevasi (update terakhir, red) berada di posisi di 83.64 mdpl dan inflow rata-rata waduk berada pada kisaran 1.077 m3/s. Sehubungan masih tingginya elevasi dan inflow yang masuk tersebut, maka untuk saat ini kami memutuskan untuk masih menahan bukaan pintu air tetap di 5x100 cm,’’ sebut Cecep.

Kendati bukaan masih 5x1 meter, belum berpotensi menyebabkan genangan ke pemukiman warga yang berada di dataran rendah sepanjang tepian Sungai Kampar, namun Cecep tetap meminta warga tetap berhati-hati. Pasalnya sewaktu-waktu bisa elevasi waduk naik dan inflow meningkat.

‘’Oleh karena itu kami tetap mengimbau kepada masyarakat yang berada di aliran sungai hilir PLTA Koto Panjang agar tetap waspada. Kami berkomitmen untuk selalu memberikan informasi terbaru kondisi waduk. Pelebaran bukaan pintu akan selalu didahului dengan pemberitahuan kepada masyarakat dan instansi terkait,’’ sebut Cecep.(yas/end)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook