KAPOLDA PERINTAHKAN EVAKUASI DAN TRACING

Ditemukan 33 Pasien Positif Klaster Perkantoran di Bengkalis

Riau | Rabu, 24 November 2021 - 10:12 WIB

Ditemukan 33 Pasien Positif Klaster Perkantoran di Bengkalis
Syamsuar (INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penambahan kasus harian positif Covid-19 di Riau telah melandai sejak 31 Oktober lalu. Yakni 2 kasus yang merupakan penambahan kasus terendah. Bahkan di November ini sempat tiga kali nihil kasus yakni pada tanggal 8, 14, dan 15. Dari tanggal 16 hingga 19 penambahan kasus pun sangat kecil berkisar 2 hingga 4 kasus. Namun sejak tanggal 20 pergerakannya terus menunjukkan grafik meningkat 9 kasus, 12, 12, dan pucaknya kemarin terdapat penambahan 35 kasus pasien positif. Bahkan di satu daerah saja terdapat 33  penambahan pasien positif.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, penambahan 33 kasus itu terjadi di Kabupaten Bengkalis. Tepatnya di Kecamatan Mandau, Kota Duri. Karena itu, pihaknya langsung menugaskan tim gabungan untuk melakukan tracing kontak.


"Saya mendapat informasi dari Duri saja ada 33 kasus Covid. Jadi jangan menganggap sepele, naik satu saja jangan dianggap sepele. Kami sudah langsung koordinasi dan minta Dinas Kesehatan dan Polda melakukan tracing sebanyak-banyaknya," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, kepada 33 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, langsung dilakukan isolasi mandiri. Hal tersebut untuk mengantisipasi agar tidak menularkan kepada orang lain. Pasalnya rata-rata berstatus tanpa gejala.

 "Semua yang terkonfirmasi di Duri itu langsung segera diisolasi. Kondisi ini masyarakat harus tahu, agar semuanya bisa waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pihaknya sudah langsung berkoordinasi dengan Diskes Bengkalis, untuk segera melakukan tindakan dengan melakukan tracing dan mengisolasi pasien terkonfirmasi positif. Karena kebanyakan pasien positif tersebut bekerja di satu instansi.

"Mobilitas para pekerja itu cukup tinggi, apalagi kalau sudah akhir pekan mereka akan pulang ke daerahnya. Karena itu tracing kontak harus banyak dilakukan," katanya.

Jadi Atensi Kapolda
Terkait hal ini, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkalis, Selasa (23/11). Dalam kunjungan tersebut, Kapolda turut didampingi Wakapolda Brigjen Pol Tabana Bangun, Kadiskes Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir dan Asisten I Setdaprov Riau Jenri Salmon Ginting.

Tiba di Kota Terubuk, Kapolda langsung menyambangi RSUD Kabupaten Bengkalis guna mengecek sekaligus membahas penanganan Pasien Covid-19 yang berasal dari sebuah klaster perkantoran. Hadir juga dalam rapat Kadiskes Bengkalis, Direktur RSUD Bengkalis hingga Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda sempat melaksanakan rapat bersama para pihak. Di mana sebelum rapat, jenderal bintang dua tersebut terlebih dahulu meminta penjelasan para pihak perihal klaster salah satu perkantoran yang menyebabkan 37 orang dinyatakan positif Covid-19.

Di awal, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan menceritakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Diskes Bengkalis dan pihak RSUD, telah melakukan eksekusi terhadap pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19. Namun belum melakukan tracing secara menyeluruh.

Mendengar hal itu, Kapolda Irjen Agung langsung meminta Diskes Bengkalis agar melakukan eksekusi terhadap para pasien. Apakah akan dirawat di RSUD Bengkalis, atau dibawa ke Pekanbaru untuk dirawat di Pusat Isolasi Terpadau (Isoter) Asrama Haji Provinsi Riau.

 "30-an orang ini apakah akan dirawat disini (RSUD Bengkalis), atau dibawa ke Isoter Asrama Haji? Coba di klasifikasi dahulu. Pasien yang masih berada di kos, atau di rumah agar langsung dievakuasi," pinta Kapolda saat itu.

Kapolda kemudian menyarankan agar Satgas Covid-19 setempat membentuk tim untuk melakukan evakuasi terhadap pasien dimaksud. Yakni melibatkan sebanyak 15 orang tim medis serta 30 orang dari pihak kepolisian. Tim ini diminta untuk menjemput seluruh pasien yang terkonfirmasi positif.

 "Saya minta langsung. Langsung eksekusi. Kemudian lakukan tracing. Karena kan mereka sebelumnya pasti ada keluar kos atau rumah. Tempat yang mereka kunjungi, lakukan tracing dan lakukan tes PCR," tegasnya.

Dari informasi yang didapat, sebelumnya pegawai dari klaster salah satu perkantoran ini sempat melaksanakan family gathering di salah satu vila di Kota Pekanbaru. Khusus untuk informasi ini, Kapolda juga langsung memerintahkan Kapolresta Pekanbaru untuk menutup sementara tempat tersebut dan melakukan tracing terhadap pekerja.

"Kepada para pekerja yang ada disana dilakukan juga PCR dan tracing kontak erat," pungkasnya.
Usai rapat, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan langsung memimpin apel pasukan guna menjalankan arahan yang diberikan kapolda. Di mana, ada puluhan personel berkumpul tepat di depan RSUD Bengkalis. Selain anggota Polri ada juga tenaga medis dari Diskes setempat.

Klaster Pegawai di Duri
Kasus ini, mencetak rekor, setelah dua minggu lalu kasus Covid-19 nol di Duri. Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, dr Ersan Saputra, Selasa malam (23/11/2021) menjelaskan, pada Sabtu lalu (20/11), ada kasus terkonfirmasi positif, sebanyak 7 orang dari pegawai. Pihaknya melakukan pengembangan dan pendataan.

"Untuk 7 orang pada saat itu dilakukan isolasi di RSUD Mandau. Kami melanjutkan untuk melakukan PCR keseluruh pegawai pajak berjumlah 96 orang. Hasilnya keluar tadi dan dinyatakan 30 orang positif. Kami juga menunggu hasil selanjutnya,"kata Kadiskes.

"Tadi dibawa ke Pekanbaru 36 orang. Satu orang dirawat di RSUD Mandau. Kita juga dibantu pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau," jelasnya.

Menurut mantan Direktur RSUD Mandau ini, kalau kasus ini merupakan kasus "impor" dari luar Kota Duri. Tidak terjadi penyebaran lokal. Namun karena kantor ini yang berada di komplek Mall Mandau City, pihaknya akan melakukan pendataan kontak erat.

"Ini bukan dari penyebaran lokal. Tapi kasus impor yang berasal dari luar Duri. Kita sudah melakukan pendataan untuk kontak erat. Pihak kita juga menunggu hasil selanjutnya," jelasnya.

Dijabarkan Ersan, kalau kasus ini bisa banyak yang positif, berawal dari kegiatan family gathering. Dari sinilah diduga penyebaran terjadi.

"Ada salah satu pegawai ini pulang ke Bandung. Sehabis itu, ada acara family gathering di Pekanbaru. Awalnya 3 orang yang mengalami gejala. Selanjutnya 4 orang, lantas kami lakukan PCR keseluruhan. Untuk kantor pajak Pratama di Duri, dilakukan lockdown untuk 7 hari ke depan. Hanya pelayanan online saja yang bisa. Tadi saya koordinasi dengan pak Kanwil Pajak," ujarnya.

Di bagian lain, Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir juga mengatakan per Selasa (23/11) di Riau bertambah 35 pasien positif Covid-19. Dengan penambahan 35 pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.235 orang.

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh juga bertambah tiga pasien, sehingga total 124.038 orang yang sudah sembuh," katanya.

Untuk kabar baiknya, tidak terdapat penambahan pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau masih sebanyak 4.116 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 14 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 67 orang.

"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik dirumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 81 orang," ujarnya.

Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas diluar rumah.

"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya. (sol/nda/ksm/ted)

Laporan: TIM RIAU POS, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook