Anggota DPD Ajak Ciptakan Kampanye Damai Pemilu Keren

Riau | Senin, 24 September 2018 - 14:55 WIB

Anggota DPD Ajak Ciptakan Kampanye Damai Pemilu Keren
IKUT KARNAVAL: Rosti Uli Purba ikut karnaval berjalan kaki di area car free day dalam rangka deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan KPU Provinsi Riau, Ahad (23/9/2018). (FOPIN A SINAGA/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal pemilihan Riau, Rosti Uli Purba mengajak seluruh komponen bangsa yang ada di Riau untuk mendukung Komisi Pemilihan Umum dan penyelenggara pemilu lainnya menciptakan kampanye damai untuk menghasilkan pemilu yang keren.

Ajakan itu disampaikannya menyusul masuknya masa kampanye pemilu baik legislatif maupun pemilihan presiden yang dilaksanakan serentak 17 April 2019 mendatang. Kampanye dimulai 23 September 2018 hingga 13 April 2019.

Permulaan kampanye ditandai dengan kegiatan deklarasi kampanye damai pemilihan umum 2019 yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Riau, Ahad (23/9) pagi di area car free day. Deklarasi ini mengajak kampanye dengan menolak hoaks, politik uang dan politisisasi SARA. 
Baca Juga :Anies Janji Tetapkan Kiai Kholil Bangkalan Jadi Pahlawan Nasional di Hadapan Puluhan Ribu Jamaah NU

Menurut Rosti Uli, pemilu merupakan pesta demokrasi yang seharusnya berlangsung ceria, damai dan membawa kegembiraan. ‘’Kami di DPD sepakat untuk menciptakan suasana masa kampanye berjalan dengan lancar tanpa ada gesekan apapun di tengah-tengah masyarakat. Karena itu kami berharap agar tekad ini juga bisa tercipta di daerah khususnya di Riau. Saya yakin masyarakat Riau bisa tetap memelihara stabilitas keamanan hingga pelaksanaan pencoblosan terlaksana April nanti,’’ kata Rosti Uli saat ditemui di sela-sela pelaksanaan deklarasi damai.

Dia melanjutkan, yang namanya pemilihan umum pasti ada perbedaan-perbedaan. Jika pemilihan presiden dan wakil presiden hanya ada dua pasangan calon yang akan dipilih, maka di legislatif baik DPRD kabupaten/kota, DPRD Riau, DPR RI dan DPD ada banyak calon yang akan dipilih untuk masing-masing tingkatan hanya boleh satu.

Karena itu perbedaan pasti akan terjadi, namun jangan sampai perbedaan malah menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. ‘’Para kontestan, baik pasangan calon presiden, partai politik hingga para calon anggota legislatif diimbau untuk melaksanakan kampanye sesuai aturan yang sudah digariskan. Jangan sampai melakukan hal-hal yang menimbulkan tindakan yang tidak pantas bagi para pendukung,’’ ujarnya. (fas/c)

Rosti juga meminta agar masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial untuk tidak mem-posting ujaran kebencian, hoaks, materi kampanye SARA. Para calon juga jangan menggunakan cara politik uang untuk mendapatkan suara karena selain melanggar ketentuan juga akan membuat hasil pemilu menjadi tidak baik.(fas/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook