PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - PT Riau Pulp and Paper (RAPP) terus menunjukkan komitmen dalam membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal ini dibuktikan dengan kembali iluncurkannya program desa bebas api atau Free Fire Village Program (FFVP) tahun 2023 dengan melibatkan 3 desa yang tersebar di dua kabupaten. Yakni Desa Air Hitam dan Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui dari Kabupaten Pelalawan. Kemudian Desa Kuntu dari Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar di Hotel Unigraha Riau Kompleks PT RAPP Pangkalankerinci, Jumat (23/6) siang.
Komitmen yang dituangkan dalam penandatanganan kerja sama (MoU) ini, disaksikan langsung oleh Direktur RAPP Mulia Nauli bersama Wakil Bupati Pelalawan H Nasarudin SH MH mewakili Bupati Pelalawan H Zukri dan Plt Bupati Kampar Muhammad Firdaus SE MM.
Turut hadir dalam MoU tersebut, Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH MH, Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK, Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo, Komandan Kodim 0313/Kampar Letkol Arh Mulyadi, Kepala UPT KPH Sorek Dewi Handayani, Kepala UPT KPH Kampar Kiri Wiwik Suryani serta camat dan kepala desa dari 3 desa peserta FFVP 2023.
Program Desa Bebas Api merupakan kolaborasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melibatkan partisipasi masyarakat di desa-desa di sekitar Hutan Tanaman Industri (HTI) milik APRIL Group. Program ini adalah bukti komitmen serius dari APRIL Group untuk mencapai nihil kebakaran (zero fire) melalui konsep kolaborasi dan kemitraan multipihak antara badan usaha swasta, pemerintah dan masyarakat.
Program yang diinisiasi RAPP pada tahun 2014 ini telah terbukti berhasil mencegah dan menurunkan angka kebakaran di desa-desa peserta FFVP. Hingga tahun 2022, RAPP telah bermitra dengan 42 desa/kelurahan di 5 kabupaten di Provinsi Riau, dengan total cakupan wilayah mencapai 903.863 hektare.
Dalam sambutannya, Direktur RAPP Mulia Nauli mengatakan bahwa, Riau merupakan provinsi yang kaya akan sumber daya alam. Tentunya dengan memiliki kekayaan hutan tropis, maka memberikan sumbangsih cadangan oksigen bagi keberlangsungan makhluk hidup. Namun isu kebakaran hutan dan kabut asap, senantiasa menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Negeri Lancang Kuning dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia untuk mengurangi angka kebakaran. Sedangkan dampak dari kebakaran yang terjadi ini, tentunya merupakan tanggung jawab seluruh unsur elemen masyarakat. Sehingga akibat adanya isu tersebut, maka PT RAPP merasa perlu turut serta mengambil bagian dengan menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menekan angka kebakaran.
‘’Dan dalam hal ini, kami mengambil pendekatan strategis untuk manajemen kebakaran dengan fokus khusus terkait dengan pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui Program Desa Bebas Api (FFVP). Artinya, kami bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk mengatasi akar penyebab kebakaran,’’ paparnya.
Dijelaskannya bahwa, sejak Program Desa Bebas Api diluncurkan pada tahun 2014, program ini telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar mengenai dampak lingkungan dan kesehatan dari kebakaran hutan dan lahan. ‘’Program FFVP ini terdiri dari beberapa program diantaranya adalah sosialisasi pencegahan kebakaran hutan. Kemudian memberikan bantuan dan dukungan untuk pembersihan lahan untuk bertani dan bercocok tanam tanpa harus membakar lahan dan juga memberikan penghargaan kepada desa yang tidak mengalami kebakaran selama periode kerja sama,’’ terang Mulia.
Diungkapkan Mulia Nauli bahwa, program Desa Bebas Api ini tidak hanya memberikan penghargaan, crew leader dan bantuan pembukaan lahan. Namun, juga memiliki program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat termasuk anak-anak sekolah yaitu Fire Aware Community (FAC). Di mana ada 3 bentuk kegiatan FAC di antaranya FAC Goes to School, FAC Goes to Movie dan FAC Goes to Market. Untuk FAC ini, telah menjangkau 60 sekolah yang sebagian besar wilayahnya adalah lahan gambut. Selain itu, FAC Goes to Market juga menjangkau 10 pasar di wilayah konsesi perusahaan grup April ini.
‘’Sebagai perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan-Riau, kami yakin dan percaya praktek pembangunan yang berkelanjutan akan menciptakan masa depan yang lebih baik. Dan hal ini sejalan dengan filosofi dari founder kami Bapak Sukanto Tanoto, bahwa kehadiran RAPP di Riau bukanlah sebagai tamu, melainkan sebagai bagian dari masyarakat,’’ tuturnya.
Dikatakan Mulia Naoli, founder RAPP ini lebih menekankan, bisnis yang baik itu senantiasa memberikan yang terbaik bagi masyarakat (community), bangsa (country), iklim (climate), pelanggan (customer) dan pada akhirnya akan memberikan yang baik pula bagi perusahaan atau company.
‘’Untuk itu, semoga penandatangan MoU ini dapat menjadi bagian dari komitmen kita untuk menjaga kelestarian lingkungan dan tanah air kita. Dengan komitmen dari semua pihak, kita berharap PR besar mengenai kebakaran hutan dan lahan dapat kita atasi dengan baik. Harapan kami tentunya 42 desa yang tergabung dalam program ini benar-benar Bebas Api atau dengan kata lain zero fire,’’ ujarnya.
Sementara itu, Bupati Pelalawan H Zukri yang diwakili Wakil Bupati Pelalawan H Nasarudin SH MH mengatakan, Pemkab memberikan apresiasi kepada PT RAPP yang telah berperan aktif dalam membantu pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya karhutla melalui program desa bebas api. Apalagi program RAPP ini, sangat terbukti ampuh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan upaya antisipasi pencegahan kebakaran lahan. Untuk itu, dirinya berharap agar program tersebut dapat terus berlanjut untuk menciptakan Pelalawan bebas karhutla.
‘’Dan kita dari Pemerintah daerah juga tentunya akan kembali meningkatkan upaya penanganan Karhutla. Karena kita tak ingin kejadian karhutla luar biasa pada tahun 2014 lalu terulang kembali. Salah satunya terus melakukan upaya pencegahan karhutla seperti berkolaborasi dengan RAPP melalui Program Desa Bebas Api, kemudian juga melakukan sosialisasi serta pengadaan alat berat untuk antisipasi dan pencegahan kebakaran,’’ tutur mantan Ketua DPRD Pelalawan ini.
Pj Bupati Kampar Muhammad Firdaus mengapresiasi upaya dari RAPP untuk mencegah karhutla dengan melibatkan masyarakat setempat. ‘’Cuaca saat ini memang sangat ekstrim. Semoga kebakaran bisa dicegah. Karena mencegah lebih baik daripada memadamkan. Kami mengapresiasi upaya RAPP untuk mencegah karhutla terutama dengan menggandeng Desa Kuntu dari Kabupaten Kampar. Semoga Desa Kuntu bisa mempertahankan desanya tidak kebakaran dan mendapatkan reward Rp100 juta dari RAPP,’’ ucap Muhammad Firdaus.(amn)