KOTA DURI

Bangkitkan Ekonomi, Pemkab Diminta Cari Peluang Pasar

Riau | Kamis, 24 Mei 2018 - 10:20 WIB

DURI (RIAUPOS.CO) - Ekonomi masyarakat di Kota Duri dan sekitarnya kini semakin terpuruk. Itu disebabkan oleh lapangan pekerjaan yang sangat terbatas. Yang bekerja pun tidak bisa bernafas lega karena gaji yang pas-pasan saja. Akibatnya daya beli masyarakat melorot. Ini berimbas pada semakin lemahnya sektor perdagangan di pasar Duri.

Kenyataan tersebut sudah menjadi rahasia umum. Terutama sejak harga minyak bumi anjlok. Sektor migas yang selama ini menjadi andalan utama perekonomian Kota Duri dan kawasan sekitarnya tak bisa lagi terlalu diharapkan. Apalagi kejatuhan harga minyak itu menyumbangkan krisis baru yakni penciutan volume pekerjaan di perusahaan kontraktor migas. Muaranya, jumlah karyawan perusahaan terpaksa dirampingkan.

Baca Juga :UMKM Jadi Kunci Percepatan Bangkitkan Ekonomi Kampar

"Semua orang sudah tahu bahwa ekonomi Kota Duri dan kawasan sekitarnya saat ini sedang jatuh. Cuma hampir semua orang tidak tahu pula bagaimana cara agar perekonomian yang terpuruk ini bisa diatasi secepatnya. Tak ada yang tahu formulasinya seperti apa. Tak ada yang paham apakah ekonomi masyarakat Duri bisa dibangkitkan kembali tanpa terlalu tergantung pada sektor migas," ujar Agus S, pemuka masyarakat Duri, Rabu (23/5).

Menurutnya, tidak hanya perekonomian masyarakat yang terpuruk. Neraca keuangan Pemkab Bengkalis pun limbung dalam dua tahun terakhir. Daerah penghasil minyak ini mengalami defisit anggaran tidak sedikit. Untuk tahun ini saja, defisit anggaran itu diperkirakan mencapai Rp1,35 triliun. "Jadi untuk sementara ini, upaya pemerintah daerah untuk membangkit perekonomian masyarakat setempat pun sulit untuk diwujudkan," tambah Agus.

Di tengah daya beli masyarakat yang lemah dengan sumber penghasilan yang semakin menipis, menurut Salim, tidak banyak sebetulnya yang bisa diperbuat rakyat maupun pemerintah daerah untuk membangkit perekonomian itu. Sebab apapun usaha dan produk yang dibuat kalau pembelinya tetap saja warga setempat maka tidak akan laku-laku. Puncanya adalah daya beli yang rendah.

"Mungkin ada baiknya pemerintah daerah mencoba mencari peluang pasar luar daerah atau luar negeri. Berdasarkan peluang pasar yang ada itu, rakyat bisa digerakkan untuk memproduksi sesuatu barang yang diperlukan pasar luar daerah atau luar negeri. Dengan begitu diharapkan ekonomi masyarakat akan kembali menggeliat," usul Agus.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook