BANGKINANG (RIAUPOS.CO) -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pentingnya peran UMKM dalam upaya membangkitkan perekonomian rakyat. Hal ini disampaikan Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga dalam kunjungannya ke Rumah BUMN yang berlokasi di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
"Riau jadi provinsi ke-9 yang saya kunjungi selama 5 bulan terakhir ini. Saya keliling untuk melihat keterikatan antara UMKM dan percepatan ekonomi mikro," jelas Arya, Jumat (7/1/2021).
Dalam kunjungannya, Arya mendorong BUMN untuk memberikan solusi untuk pengembangan UMKM di wilayah Kampar. "Erick Thohir punya kepedulian terhadap UMKM BUMN. Salah satunya melalui Rumah BUMN yang mendukung usaha UMKM melalui pelatihan dan pendampingan mulai dari pemasaran sampai ke produksi," ujar Arya.
Ia berharap Rumah BUMN ini bisa membawa produk-produk UMKM di Kampar tidak hanya ke pasar lokal tapi juga ke pasar global.
Salah satu pegiat UMKM di wilayah Kampar, Nur Hidayati yang merupakan pemilik usaha pengolahan daun kelor Kampar menjadi super food sebagai alternatif makanan sehat sudah membangun usahanya dari tahun 2018. "Usaha kami tidak hanya dalam pengolahan daun kelor, tapi juga pemberdayaan petani dan penggarap kelor sehingga daun kelor bisa punya nilai jual yang lebih tinggi," jelas Nur Hidayati.
Nur Hidayati mengaku usahanya bisa menghasilkan omset lebih dari Rp5 juta rupiah. "Dengan bantuan yang diberikan PLN, kami bisa menjual produk lebih luas lagi. Kami bisa mulai menjual produk di bandara Pekanbaru dan e-commerce bahkan sampai ke pasar Malaysia," tutur Nur Hidayati.
Menurut Nur Hidayati, potensi olahan produk kelor masing sangat luas karena kelor dapat menjadi alternatif olahan yang sehat tanpa mengubah rasa asli. Harapannya melalui riset yang ia lakukan dapat lebih mengenalkan olahan daun kelor lebih luas lagi.
Hingga saat ini tercatat 52 UMKM binaan Rumah BUMN di Kabupaten Kampar yang terdiri dari usaha sektor makanan, pakaian hingga kerajinan. Rumah BUMN Kampar sudah mencetak 100 persen UMKM Go Modern dan Go Digital yang artinya UMKM sudah menggunakan sosial media untuk memasarkan produk UMKM.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Bangkinang)
Editor: Rinaldi