PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pascapenghadangan Ketua GP Ansor Riau Purwaji di Balai Adat oleh sekelompok orang atas dampak penghadangan Ustaz Abdul Somad (UAS) di berbagai daerah, PWNU Riau bersilaturahim ke Jalan Diponegoro bertemu unsur pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Dengan harapan bisa menjembatani pertemuan GP Ansor dengan UAS dalam rangka mempererat tali silaturahim.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau Rusli Ahmad hadir langsung didampingi sejumlah pengurus dalam silaturahim ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Diterima Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (Ketum MKA) LAMR Datuk Seri H Al azhar, Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar dan sejumlah pengurus LAMR.
Baik Rusli maupun Al azhar dan Syahril mengatakan bahwa pertemuan itu memang tidak khusus membicarakan soal penolakan berbagai elemen terhadap kegiatan Kirab Satu Negeri yang dilaksanakan Gerakan Pemuda Ansor di Riau. Pertemuan berlangsung Jumat petang di Balai Adat Melayu Riau.
“Kami bersilaturahim ke LAMR, banyak hal yang dibicarakan. Disinggung juga acara GP Ansor di Riau, khususnya di Siak, Bengkalis, dan Meranti, bertajuk Kirab Satu Negeri,” ungkap Rusli Ahmad.
Kegiatan ini dilakukan GP Ansor pusat secara estafet pada lima titik. Misalnya, Riau menerima kegiatan itu dari Sumut, kemudian akan pindah ke Kepulauan Riau. Perihal ini PWNU Riau menyampaikan kepada LAMR bahwa penolakan itu terjadi lebih banyak disebabkan karena kesalahan informasi. Karena Ia meminta GP Ansor diminta arif memandang penolakan itu.
“Ya, kalau orang mau ngaji tentu tidak bisa dilarang. Tapi yang apel-apel itu, usahlah,” tambahnya.
Mengenai kesan Ansor di berbagai daerah lain menolak Ustaz Abdul Somad (UAS), PWNU Riau juga meminta LAMR agar dapat mempertemukan Ansor dengan UAS. Bagaimanapun UAS adalah aset bangsa, pemuka adat maupun agama, terlebih lagi sebagai warga NU juga. Bersama LAMR Kabupaten juga perlu dibicarakan.
Menurut anggota DPRD Riau tersebut, pihaknya mendorong LAMR memperoleh pancung alas dari berbagai usaha di Riau, terutama dari pertambangan minyak blok Rokan. “Sama-samalah kita berjuang untuk itu baik di pemerintah pusat, provinsi, dan DPRD, melalui yayasan yang dinaungi oleh LAMR,” sambungnya.
Sementara itu, Datuk Seri Al azhar didampingi Datuk Seri Syahril mengatakan, berterimakasih atas silaturahim PWNU sekaligus menjelaskan acara Ansor dan dukungan terhadap sejumlah kegiatan LAMR. Keduanya juga menjelaskan bahwa memang banyak elemen masyarakat Riau menolak kegiatan Ansor tentang Kirab Satu Negeri itu termasuk LAMR Siak dan LAMR Meranti.
Datuk Seri Syahril menjelaskan, sebagian besar komponen masyarakat itu sudah menyatakan keberatan mereka kepada Polda Riau. Sedangkan LAMR Siak dan LAMR Meranti membuat pernyataan terbuka.(egp)