Seketika butiran air mata bahagia mengalir dengan sendirinya mengaduk emosi kala Jalal mendengar dengan seksama suara seorang wanita di ujung telfon. Ia tak berhenti mengucap syukur saat bait-bait kalimat terucap dari pelatih senam rhytmic Special Olympics Indonesia (SOIna) Riau, Wa Ode Arni Tamara yang menelfon langsung dari Negeri Panser, Jerman.
RIAUPOS.CO - Kepada Jalal, Arni mengatakan putri kecilnya Nur Azizah yang berlaga di Special Olympics World Games 2023 Berlin, berhasil meraih medali emas di ajang tersebut. Bahkan, medali itu merupakan emas pertama yang diraih Indonesia.
Untuk sesaat, Jalal sempat merasa bahwa telepon itu seperti mimpi. Ia tak menyangka putrinya menjadi yang terbaik dalam ajang bergengsi bagi para atlet berkebutuhan khusus dunia yang diikuti 187 negara itu.
“Saya, istri saya dan keluarga yang saat itu sedang kumpul di rumah langsung sujud syukur. Kami menangis bahagia. Tak ada sedikitpun kata yang bisa menggambarkan kebahagiaan kami semua saat itu,” kata Jalal saat ditemui di rumahnya di Sungai Pagar, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (22/6).
Nur Azizah merupakan salah satu atlet Indonesia yang berlaga di SOWG 2023 Jerman. Gadis 19 tahun yang turun di nomor pertandingan alat simpai dan bola tersebut sukses meraih emas perdana untuk Indonesia.
Azizah sendiri merupakan putri dari pasangan Jalaludin Sinaga (56) pensiunan PTPN V dan Ernalina Br Ginting (51).
Tak banyak yang disampaikan Jamal. Dia hanya ingin mengucapkan terima kasih atas kepada SOIna Riau serta perusahaan tempat ia pernah mengabdi selama 31 tahun atas kesempatan dan dukungan yang diberikan kepada putrinya.
“Alhamdulillah, kami sangat bangga dengan prestasi putri kami yang mampu menyumbangkan emas untuk Indonesia. Terimakasih kepada SOIna Riau serta PTPN V yang tak berhenti mendukung saya dan keluarga juga putri saya,” tuturnya lagi.
Ketua SOIna Riau Novilia mengaku bangga dengan prestasi Nur Azizah. “Kita bangga dengan prestasi anak kita, Nur Azizah. Latihan dan kerja keras kita selama ini membuahkan hasil yang luar biasa, medali emas di nomor pertandingan alat simpai dan bola. Saya ucapkan terimakasih atas doa dan dukungan dari masyarakat Riau khususnya,” katanya.
Hal senada disampaikan pelatih senam rhytmic SOIna Riau Wa Ode Arni. Ia mengaku tidak mengira akan prestasi atlet spesial nya ini. Meski begitu, ia juga tak menampik akan perasaan bangga dan bahagia karena hasil latihan yang dijalani selama beberapa bulan, mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional serta pemusatan di Semarang membuahkan hasil.
“Jelas sangat bangga. Latihan, disiplin, dan persistensi membuahkan hasil terbaik, medali emas pertama untuk Indonesia dan Riau,” tuturnya.
Sementara itu, Ernalina mengatakan bahwa prestasi Azizah tidak serta merta muncul begitu saja. Banyak lika-liku, ujian, serta beragam hambatan yang harus dilalui Jalal dan istrinya.
Azizah lahir selayaknya bayi normal pada 2004. Namun, memasuki usia 5 tahun, Azizah kecil mengalami perlambatan bicara dan kesulitan beraktivitas selayaknya anak-anak normal. Dia pun tidak dapat mengikuti rangkaian pembelajaran di taman kanak-kanak.
Meski sempat dirundung kesedihan akan kondisi putri keempatnya, Jalal dan Lina tak putus asa.
Dari sana, bakat Azizah mulai bersinar. Dia terlihat sangat aktif di sekolah. Ia mengatakan perkembangan positif Azizah di sekolah tak lepas dari lingkungan tempat tinggalnya di perumahan karyawan perusahaan PTPN V unit Sungai Pagar yang positif.
Sementara itu, Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa mengaku sangat bangga atas prestasi yang diraih Azizah yang berhasil menjadi juara hingga menyumbangkan emas perdana bagi bangsa.
“Saya sangat bangga, bahagia, sekaligus haru ketika mendengar perjuangan ananda Nur Azizah. Kami sangat bangga. Insha Allah kita akan menemui ananda dan kedua orangtuanya,” katanya.(ifr)
Laporan ELVY CHANDRA, Pekanbaru