Puluhan anak penyandang disabilitas mulai naik ke panggung. Beberapa lainnya ada yang pakai kursi roda, penuh semangat menampilkan tarian dan nyanyian. Lengkap dengan aksesoris nan indah, kostum pendukung pun tak kalah. Dengan menyajikan drama musikal berjudul Aku Bukan Si Lancang, aplaus bergemuruh usai penampilan mereka.
Laporan DOFI ISKANDAR, Pekanbaru
Penampilan penyandang disabilitas Sabtu (19/8) di Ballroom Dang Merdu Gedung BRK Syariah ini turut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Special Olympics Indonesia (SOIna) XXXIV tahun 2023 dan HUT SOIna ke-25 Provinsi Riau.
Bertajuk “Ajang Kreasi Disabilitas Intelektual”, 120 penyandang disabilitas turut berperan dalam drama musikal ini. Dengan usia rata-rata 8-40 tahun. Selain menampilkan drama musikal, juga ada penampilan musik akustik, musik angklung, tari kreasi, hingga penampilan lenggak-lenggok disabilitas intelektual dan musik perkusi.
Ajang kreasi disabilitas intelektual ini bertujuan untuk menuangkan ide atau gagasan kreatif yang positif untuk disabilitas intelektual, untuk melatih daya kreativitas dan merupakan bentuk pengembangan diri, minat, dan bakat bagi disabilitas intelektual, serta sebagai sarana hiburan yang mendidik dan menyalurkan hobi bagi disabilitas intelektual.
Kesuksesan penampilan nan memukau ini, tidak terlepas dari asuhan Eki Andika dan kawan-kawan sebagai tim kreatif dari Sanggar Senja. Di mana setelah latihan lebih kurang selama 2 bulan lebih, jadwal latihan seminggu 2 kali dengan total latihan kurang lebih sebanyak 25-30 kali proses latihan.
Eki Andika mengatakan, sebelumnya dirinya terlebih dahulu melakukan observasi. Pasalnya, ia belum memiliki kemampuan dan belum memahami anak-anak. Kemudian menyiapkan naskah untuk drama musikal yang awalnya hanya diikuti 10 orang kemudian semakin bertambah hingga total peserta yang ikut pada drama musikal ini 45 orang.
“Untuk yang ikut pada drama musikal ini berjumlah 45 orang. Sementara, total keseluruhan yang terlibat dalam ajang kreasi penampilan musik akustik, musik angklung, tari kreasi, penampilan lenggak-lenggok disabilitas intelektual dan musik perkusi berjumlah 120 orang,” ujarnya.
Para tamu undangan yang hadir seperti Ketua Umum Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (PP SOIna) Warsito Ellwein , Gubernur Riau yang diwakili oleh Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi(Setdaprov) Riau M Job Kurniawan, Kapolda yang diwakili Irwasda Polda Riau, Kombes Pol Hermansyah.
PP SOIna Warsito Ellwein dalam sambutannya mengatakan, anak-anak yang bertalenta khusus itu memiliki kecerdasan. Bahkan, jika mereka melakukan sesuatu itu dari hati. Ini adalah kelebihan dari mereka. Tetapi sayangnya dalam masyarakat kalau orang pinter itu gampang mencari pekerjaan tetapi kalau orang baik ternyata mencari pekerjaan belum gampang.
“Ini tentunya tugas kita semua membuka ruang yang seluas-luasnya untuk anak kita ini supaya mampu mengembangkan potensi dengan kecerdasan kalbunya bukan karena kecerdasan intelektualnya. Jadi kalau nanti mereka bekerja itu dari hati,”ujar Warsito.
Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengurus, simpatisan SOIna yang sudah menjalankan aktivitasnya untuk mengembangkan bakat anak-anak yang luar biasa ini. Apa yang telah ditampilkan anak-anak pada ajang kreasi disabilitas intelektual ini merupakan karya-karya yang luar biasa.
“Ini merupakan karya-karya luar biasa, kita mencoba ide-ide yang kreatif. Anak-anak kita ini punya potensi menjadi bintang Dunia. Selain mereka berprestasi dibidang olahraga hingga ditingkat dunia juga bisa menampilkan karya-karya dan ide-ide kreatif yang luar biasa. Oleh karena itu saya senang sekali pengurus di SOIna di Riau ini yang mendapatkan dukungan yang luar biasa baik dari Pemerintah dan lain-lain,” katanya.
Ia menambahkan, kita bisa bekerja disini itu (SOIna) dengan hati. Kalau kita bekerja dengan anak-anak yang memiliki talenta khusus tanpa hati mungkin tidak bisa, pasti tidak tahan lama. Jadi, kita memberikan hati yang besar kepada anak-anak supaya kecerdasan kalbu anak-anak itu bisa berkembang maksimal.
“Selain bersempena HUT SOIna ke-34, saya juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk SOIna Riau yang ke-25 dan HUT Provinsi Riau ke-66. Saya lihat Riau ini maju nya luar biasa, kotanya bersih. Dan juga ingin mengucapkan HUT RI ke-78,” pungkasnya.
Ketua SOIna Riau Novilia SE mengatakan, bersempena HUT SOIna ke-XXXIV tahun 2023 anak-anak kami pada hari ini menampilkan seni bakat-bakatnya pada ajang kreasi disabilitas intelektual seperti drama musikal, penampilan musik akustik, musik angklung, tari kreasi, penampilan lenggak-lenggok disabilitas intelektual dan musik perkusi.
Ajang kreasi disabilitas intelektual akan menjadi cikal bakal terbentuknya suatu sanggar atau klub pentas SOIna di Provinsi Riau. Dengan adanya ajang kreasi disabilitas intelektual ini dapat menggali potensi dan bakat-bakat mereka yang selama ini mungkin tidak tersalurkan dan tidak sempat untuk dikembangkan.
“Karena memang anak-anak kita ini bertalenta yang luar biasa ada yang bermain angklung, ada bernyanyi, ada menari, drama dan lain-lainnya. Ini lah anak-anak kita yang bertalenta yang luar biasa,” ujar Novilia.
Novilia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang tua guru-guru, para pelatih pengurus SOIna semua yang telah membina dan melatih anak-anak ini Dan orang tua yang hadir.
“Tidak bisa kami ungkapkan dengan kata-kata, hanya Allah SWT yang membalas kebaikan bapak ibu semua. Tanpa dukungan dari keluarga, kami tidak akan bisa melatih, mendidik anak-anak. ini menandakan membuktikan bahwasanya kita sudah peduli terhadap keberadaan anak-anak kita ini,” pungkasnya.
Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi(Setdaprov) Riau M Job Kurniawan mengatakan, ini merupakan wadah kreasi anak-anak dengan menampilkan beragam karya kreativitas dan inovasi sehingga memberikan inspirasi kepada mereka. Melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap seni dan juga meningkatkan SDM.
“Kami berharap anak-anak tersebut mampu menjalankan aktivitas sosialnya, mampu mandiri dan dapat menjadi warga masyarakat yang kita hargai. Meskipun anak-anak kita memiliki kekurangan dari anak-anak yang lainnya tentu juga pasti mereka memiliki kelebihan dari sisi lainnya,” ujarnya.
Ditambahkannya, dan anak-anak disabilitas intelektual telah ditempa untuk berpartisipasi dari berbagai bidang. Dengan segenap kemampuan mereka dan ketulusan hatinya berusaha mengasah diri untuk berkompetisi sesuai dengan kemampuannya masing-masing.(***)