PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Provinsi Riau memecahkan rekor penambahan kasus positif, Senin (22/6). Sejak pertama kalinya ditemukan pasien positif Covid-19 atau corona di Riau pada 13 Maret lalu, kemarin paling banyak ditemukan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam satu hari, yakni 24 orang.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, ke-24 pasien tersebut berasal tujuh kabupaten/kota yakni warga Pekanbaru, Dumai, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Bengkalis, Kampar dan Indragiri Hilir. Dari tujuh kabupaten/kota tersebut, Pekanbaru tertinggi yakni 13 orang.
“Dengan penambahan 24 pasien tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 166 orang dari sebelumnya 142 orang. Atau menjadi peningkatan kasus tertinggi di Riau selama pandemi. Biasanya paling banyak hanya delapan kasus per hari,” kata dr Indra Yopi.
Untuk pasien ke-143, yakni SZM (24) warga Pekanbaru yang memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Kemudian pasien ke-144 yakni E (54), 145 FA (25), 146 GSN (42), 147 RD (13), 148 RD (18) yang kelimanya merupakan warga Pekanbaru yang merupakan kontak erat pasien positif Covid-19 sebelumnya, yakni NC (47) yang sudah meninggal beberapa hari lalu atau masih dalam satu keluarga. “GSN adalah istri dari NC, RD (13) dan RD (18) keduanya adalah anak dari NC. Untuk transmisi ini, kami belum bisa menyebutkan dari klaster apa,” ujarnya.
Pasien ke-149 yakni Fo (23), warga Pekanbaru yang merupakan kontak erat pasien positif sebelumnya yakni E (54). Pasien ke-150 yakni NM (43) juga warga Pekanbaru yang merupakan hasil kontak tracing pasien positif sebelumnya GSN (42).
Pasien positif ke-151, yakni YA (25) warga Pekanbaru kontak erat pasien GSN, pasien ke-152, FP (35) juga warga Pekanbaru yang merupakan hasil kontak tracing pasien NY atau pasien dari klaster BRI yakni suami NY. Pasien 153 SX (4) warga Pekanbaru kontak erat pasien NY atau anak dari NY.
“Pasien 154 positif Covid-19 di Riau adalah ZJ (62) yang merupakan warga Kota Pekanbaru merupakan hasil tracing dan kontak erat (ayah) dari pasien NY. Pasien 155 positif yakni JOR (27) yang merupakan warga Kota Pekanbaru yang juga kontak erat NY,” jelasnya.
Sedangkan pasien 156 yakni AL (31) yang merupakan warga Kabupaten Indragiri Hilir, yang merupakan hasil tracing dari pelaksanaan rapid test massal yang dilaksanakan oleh kepolisian di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Indragiri Hilir. Pasien 157 AW (34), warga Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan tenaga kesehatan bertugas di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan.
“Pasien 158 yakni HPD (41) yang merupakan warga Indragiri Hilir, seorang pegawai negeri yang merupakan hasil pengembangan dari rapid test mandiri untuk keperluan keberangkatan tujuan Provinsi Sumatera Utara. Pasien 159 di Riau adalah S (53) yang merupakan warga Indragiri Hilir yang sama keperluannya dengan HPD,” katanya.
Pasien positif ke-160 yakni IS (26) warga Indragiri Hilir. Ia adalah salah satu mahasiswa yang merupakan hasil pengembangan dari rapid test mandiri untuk keperluan keberangkatan tujuan DI Jogjakarta. Pasien 161 yakni E (65) warga Kota Dumai, seorang pedagang di pasar tradisional di Kota Dumai dan merupakan hasil pengembangan dari pengambilan sputum massal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Dumai.
“Pasien 162 yakni KTM (50) yang merupakan warga negara asing (Myanmar) dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kota Dumai. KTM (50) merupakan hasil pengembangan dari rapid test yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Dumai,” jelasnya.