Pasien 163 yakni WI (34) warga Kabupaten Kuantan Singingi. Belum diketahui riwayat penularan dari WI (34) karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan kontak erat dengan kasus positif Covid-19. Pasien 164 yakni CA (32) warga Kabupaten Rokan Hulu, CA (32) merupakan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Rokan Hulu. Pasien 165 yakni R (68) warga Kabupaten Bengkalis, belum diketahui riwayat penularan dari R (68) karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan kontak erat dengan kasus positif Covid-19.
“Pasien 166 yakni IC (37) warga Kabupaten Kampar, IC (37) merupakan hasil pengembangan dari pengambilan rapid test masal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar di Tapung Hilir,” jelasnya.
Dengan penambahan yang cukup banyak tersebut, dr Yovi menegaskan bahwa hal tersebut harus menjadi warning bagi semua pihak, terutama bagi daerah yang ditemukan kasus positif tersebut, untuk lebih memperketat lagi pengawasan penerapan protokol kesehatan. “Ini belum berakhir, ini adalah permulaan. Kalau tidak mau terkena virus, sederhana saja yang perlu dilakukan, yakni pakailah masker, cucilah tangan, jagalah jarak,” ajaknya.
Dari jumlah 166 pasien positif Covid-19 di Riau, sebanyak 41 orang di antaranya masih dirawat. Sebanyak 117 sudah dinyatakan sehat, dan delapan orang meninggal dunia. Untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 121, meninggal dunia 176 dan yang sudah sehat 1.512 orang. “Untuk orang dalam pemantauan (ODP) juga kembali ada peningkatan, yakni saat ini menjadi 3.830 orang. Yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 72.395 orang,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, dengan peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk kembali mengetatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan.
“Jangan sampai kebijakan new normal ini seolah-olah kita kembali seperti sedia kala. Dalam beberapa waktu terskhir, kami mencermati khusus di Kota Pekanbaru protokol kesehatan sudah tidak dijalankan seperti tidak lagi menggunakan masker,” katanya.
Bahkan di tempat hiburan serta rumah makan, lanjut Gubri, juga sudah banyak aturan yang dilanggar, terutama terkait dengan physical distance. Untuk itu kami minta bupati/wali kota untuk mengetatkan kembali pengawasan protokol kesehatan.
“Kami minta bupati/wali kota juga terus menyosialisasikan kepada masyarakat terkait protokol kesehatan ini. Kami minta para tokoh agama dan ulama juga bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona ini,” sebutnya.
Menurut Gubri, tingginya angka penambahan pasien positif Covid-19 di Riau dikarenakan longgarnya disiplin masyarakat dalam hal menjalankan protokol kesehatan. Seperti penggunaan masker, physical distance dan juga pengawasan dan pencatatan orang yang masuk ke Riau. “Karena hal seperti itulah terjadi penambahan pasien positif Covid-19 di Riau ini,” ujarnya.
Saat ditanyakan apakah akan dilakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah di Riau yang masih ditemukan kasus positif Covid-19, Gubri mengaku belum ada pembicara hingga ke sana. “Belum sampai ke sana lagi,” singkatnya.
Kasus Terbanyak di Pekanbaru
Dengan bertambahnya 13 orang kasus positif Covid-19, sehingga total kasus positif di Pekanbaru mencapai 65 orang. Diketahui 39 orang dinyatakan sembuh, 21 orang masih dirawat dan 5 orang meninggal dunia. “Ini merupakan kasus terbanyak yang kita dapatkan selama wabah Covid-19 di Pekanbaru. Mudah-mudahan ini tidak ada penambahan lagi,” harap Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, dr Mulyadi saat memberikan keterangan pers di Gedung MPP Pekanbaru, Senin (22/6).
Disebutkannya, untuk penambahan kasus positif pertama adalah SZM (24) warga Kelurahan Sekip, Kecamatan Limapuluh. Pasien diketahui masuk rumah sakit pada 18 Juni dengan riwayat perjalanan dari Jakarta. Hasil rapid test menunjukkan reaktif dan ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
“Pasien SZM ini merupakan kasus baru atau generasi pertama. Pasien ada riwayat perjalanan dari Jakarta,” ujar Mulyadi.
Pasien kedua yaitu GSN (41) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir. Pasien ketiga RDP (18) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir. Pasien keempat RDR (13) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir. Kemudian pasien positif ke-5 yaitu E (54) warga Umban Sari, Kecamatan Rumbai. Ke-6 FAA (25) warga Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai. Pasien ke-7 FO (23) warga Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai.
Mulyadi mengatakan, bahwa kasus positif kedua hingga ketujuh adalah keluarga inti dan keluarga dekat dari pasien positif Covid-19 NC. Perlu diketahui, bahwa NC merupakan PDP meninggal yang dinyatakan positif Covid-19.