Pacu Jalur Baserah tanpa Juara

Riau | Senin, 23 April 2018 - 09:30 WIB

Pacu Jalur Baserah tanpa Juara
Tribun penonton di Tepian Lubuak Sobae Baserah terendam, Sabtu (21/4/2018). Pacu jalur hari final pun dibatalkan.(

TELUKKUANTAN(RIAUPOS.CO)----PACU jalur putaran final pada Pekan Budaya Kabupaten Kuantan Singingi 2018 di Tepian Lubuak Sobae Baserah, Kecamatan Kuantan Hilir, gagal dihelat, Sabtu (21/4). Akibat air Sungai Kuantan meluap. Sehingga demi keselamatan tidak dimungkinkan pacu jalur putaran final dilaksanakan.

Ada 9 jalur melaju ke putaran final hari keempat. Oleh karena debit air sungai terus bertambah, maka sesuai hasil musyawarah perwakilan jalur dengan panitia, disepakati, bahwa pacu jalur hari keempat tidak bisa dilaksanakan. Sejarah pun mencatat peristiwa tersebut. Ini pertama kalinya pacu jalur di Baserah yang tidak melahirkan sang juara.

Baca Juga :Hati-Hati, Jalan Telukkuantan-Pekanbaru di Simpang Koran Retak

“Air Kuantan naik dan meluap. Tali kompang (tempat penyeberangan di Sungai Kuantan, red) yang melintasi sungai sudah terendam. Sehingga kalau kita pacu, ini berisiko bagi keselamatan pemacu. Makanya, perwakilan jalur yang ada bersepakat untuk tidak melaksanakan pacu putaran final ini,” ujar Ketua Umum Pekan Budaya Kuansing 2018, Suhardiman Amby kepada Riau Pos, Ahad (22/4).

Sedangkan hadiahnya yang berupa hewan ternak, seperti kerbau, sapi dan kambing, katanya disepakati dilelang. Sehingga masing-masing jalur mendapat Rp7 juta. “Kalau ternak dibagi kan tidak mungkin. Makanya seluruh ternak yang ada dilelang. Uangnya itu yang kita bagi rata. Jadi, sembilan jalur itu masing,-masing mendapat sekitar Rp7 juta,” katanya.

Adapun sembilan jalur yang gagal berpacu di hari final, antara lain, ada jalur Bujang Gagah Lingkuangan Nago, Pangeran Hilir Rantau Kuantan, dan Marangin Montiak Tuah Lipai. Ketiga jalur ini berasal dari Cerenti. Selanjutnya, ada dua jalur dari Indragiri Hulu, masing-masing Tuah Kalajengking Muda Indragiri dan Panah Ombak Sutan Mudo.

Selanjutnya, Kecamatan Kuantan Hilir diwakili jalur Pulau Laghe Mandulang Untuang. Kecamatan Inuman diwakili jalur Jitu Kuantan. Dari Benai, ada jalur Putri Kumayang Linduang Daun. Terakhir dari Kuantan Tengah ada jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo. Dua jalur ini, Putri Kumayang dan Tuah Koghi pada hari ketiga Jumat (20/4) gagal berpacu. Sempat berdebat, namun panitia memutuskan kedua jalur ini melaju ke hari final.(ksm)

Gagal dihelatnya putaran final ini, diakui anggota DPRD Provinsi Riau itu, karena faktor alam. Ke depan, Suhardiman Amby bersama Karang Taruna Provinsi Riau dan IKKS Pekanbaru akan mempergilirkan dilaksanakannya Pekan Budaya Kuansing ini. “Kita rencanakan tahun depan kita laksanakan di Pangean, atau di Inuman,” katanya.

Sebelumnya, Camat Kuantan Hilir, Drs Yulfides menyampaikan, pacu jalur dilaksanakan sampai Sabtu (21/4), sesuai permintaan Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi. “Pak Bupati ingin finalnya hari Sabtu. Beliau ingin menonton final dan begitu juga katanya dengan masyarakat Kuansing yang ada di perantauan,” katanya.(ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook