3.063 Personel Amankan Nataru di Riau, Kapolda Warning Pelaku Kejahatan

Riau | Kamis, 22 Desember 2022 - 15:25 WIB

3.063 Personel Amankan Nataru di Riau, Kapolda Warning Pelaku Kejahatan
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal bersama Wagubri Edy Natar Nasution dan Danrem 031/WB Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung saat pengecekan pasukan untuk pelaksanaan Operasi Lilin 2022 menyambut libur Nataru di Halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (22/12/2022). (AFIAT ANANDA/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar apel kesiapan pasukan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, Kamis (22/12/2022). Sebanyak 3.063 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Lilin Lancang Kuning 2022.

Personel gabungan terdiri dari Polri, TNI, pemerintah daerah, instansi lainnya serta komponen masyarakat. Kegiatan yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Riau ini turut dipimpin langsung Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal serta dihadiri Wagubri Edy Natar dan Danrem 031/WB Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung.


"Alhamdulillah baru saja selesai kita laksanakan apel gelar pasukan Operasi Lilin dalam rangka mengamankan Natal 2022 dan malam pergantian tahun 2023. Kekuatan personel gabungan 3.063 personel," sebut Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Ia merincikan, total ada 56 pos yang didirikan. Terdiri dari 34 pos pengamanan dan 22 pos pelayanan. Irjen Iqbal memaparkan, dalam operasi ini petugas mengedepankan upaya edukatif dan persuasif. Sebab, dalam pelaksanaan operasi menghedepankan semangat kemanusiaan. Namun dengan catatan tetap waspda terhadap segala potensi gangguan keamanan. 

"Tetap waspada. Karena tetap ada potensi kerawanan. Baik kerawanan keamanan, kerawanan ketertiban, kerawanan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kerawanan kemacetan, dan kerawanan kecelakaan maupun kerawanan gangguan keamanan," terang Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.

Ia kemudian menjabarkan beberapa gangguan keamanan yang perlu antisipasi. Diantaranya kejahatan konvensional, maupun strata yang tertinggi ancaman terorisme. Termasuk tindakan premanisme dan kejahatan konvensional lainnya.

Irjen Iqbal memaparkan, sebelumnya, Polda Riau telah melaksanakan Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat). Operasi ini bertujuan untuk menciptakan kondusivitas di masyarakat.

"Operasi Pekat ini kita memastikan upaya preemtif dan preventive strike, agar pelaku kriminal dapat kita mitigasi. Syukur-syukur zero. Contohnya preman-preman sudah kita jaring, pembawa sajam, pembawa narkoba. Kita razia seluruh tempat hiburan secara masif. Kita ingin sampaikan pesan, jangan coba-coba merayakan malam pergantian tahun apalagi momentum ibadah dengan penyalahgunaan narkoba," paparnya.

Tak hanya itu kata Irjen Iqbal, pihaknya juga melakukan penertiban terhadap pengendara pengguna knalpot brong, aksi kebut-kebutan, dan geng motor.

"Nanti kita gelar semua barang bukti, kita akan musnahkan," tuturnya.

Mantan Kapolda NTB ini menjelaskan, aparat juga membangun sinergi dan kolaborasi baik dengan pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, instansi terkait, dan sebagainya. Pihaknya ingin memaksimalkan upaya pengamanan.

Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook