Hal itu ditegaskan bupati pada saat acara penyerahan dan evaluasi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB-P2 kepada petugas 2019, di Bagansiapi-api, kemarin. Hal itu dilontarkan langsung oleh bupati di hadapan pihak Bapenda Rohil, serta para pejabat yang hadir termasuk camat, lurah dan datuk/datuk penghulu se-Rohil. 

“Saya harapkan sesuai dengan yang ditargetkan sebelumnya agar dapat tercapai, dari SPPT PBB P2 yakni sekitar Rp8 miliar,” kata bupati. 

Baca Juga :Jelang Tahun Baru, Pemkab Rohil Gelar Tablig Akbar

Sampai kemarin terang bupati, usai acara diketahui dari sektor itu telah diperoleh pendapatan untuk daerah Rp3 miliar lebih. Sementara waktu yang tersisa lebih kurang lima bulan lagi. Untuk itu terangnya diperlukan kerja keras dan serius dari semua pihak yang terkait dengan hal tersebut terutama sebagai yang terdepan adalah Bapenda Rohil. 

“Harus ada keseriusan dari kita semua, bahkan saya minta untuk acara seperti ini harus diawal lagi kegiatannya agar dapat dijadikan evaluasi juga.  Karena mengingat dari yang ditargetkan belum separuh tercapai sementara sisa waktu sedikit. Makanya harus disikapi dengan serius hal ini,” kata bupati. 

Kendati begitu dirinya tetap merasa yakin bahwa apa yang ditargetkan yakni Rp8 miliar dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. 

“In sya Allah dapat tercapai tapi syaratnya dengan catatan harus mau kerja keras, kita semua tanpa terkecuali. Petugas di lapangan harus maksimal lagi, bahkan ada insentifnya saya pikir ini bagus, tinggal bagaimana ditingkatkan lagi termasuk dari camat, penghulu dan petugasnya saya harapkan dapat tercapai menjelang akhir tahun,” katanya. 

Secara keseluruhan terang bupati dari sektor pajak ditargetkan Rp13 miliar, diharapkan dengan kondisi yang ada hal itu dapat terealisasi dengan baik kendati harus secara berangsur. Apa yang merupakan kendala tegasnya hendaknya dapat disikapi dengan baik dan dikomunikasikan antar pihak. 

“Ya mari kita doakan bersama juga agar target itu dapat tercapai,” kata bupati.(adv)