PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau terpilih, Syamsuar menjadi narasumber dalam seminar bedah APBD Riau 2019 yang bertema "APBD untuk Sejahterakan Masyarakat Riau".
Kegiatan tersebut diadakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Pekanbaru Koordinator Provinsi Riau dan Bank Indonesia (BI) Riau, Selasa (22/1).
Dalam materinya, Syamsuar menjabarkan postur APBD Riau 2019 yang berjumlah Rp9,1 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari Rp4,102 triliun untuk belanja langsung, dan Rp5,076 triliun untuk belanja tidak langsung.
Dijelaskannya, belanja tidak langsung terbesar digunakan untuk belanja pegawai sebesar Rp2,415 triliun. Jumlah tersebut 48 persen dari total belanja tidak langsung atau mencapai 26,3 persen dari belanja daerah. "Kemudian, bagi hasil kabupaten/kota mencapai Rp1,414 triliun atau 28 persen, dan belanja hibah sebesar Rp1,09 triliun atau 21 persen dari total belanja tidak langsung," kata Syamsuar.
Sedangkan belanja langsung, berjumlah Rp4,102 triliun. "Belanja langsung terbesar digunakan untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp2,438 triliun atau 59 persen dari total belanja langsung," kata dia.
Dalam belanja langsung kata Syamsuar, terdapat sebesar Rp401 miliar untuk belanja perjalanan dinas. Jumlah ini 10 persen dari total belanja langsung.
Syamsuar pun menyentil terkait besarnya belanja perjalanan dinas di APBD Riau 2019. Dia menyarankan, untuk menghemat anggaran perjalanan dinas ini.
Penghematan anggaran perjalan dinas ini, kata Syamsuar, sudah diterapkannya di Siak. Jika ada undangan untuk menghadiri kegiatan, dia hanya mengutus satu orang pejabat. "Di Siak, diundang lima, yang saya utus hanya satu. Secara tidak langsung, kami sudah hemat anggaran perjalanan dinas," kata dia.
Ada juga kebiasaan pejabat, kata dia, kegiatan yang dilaksanakan satu hari, dibuat menjadi dua hari. "Ini pertanggungjawabannya dunia akhirat," kata Syamsuar.
Syamsuar juga menjelaskan, belanja modal sebesar Rp1,663 triliun atau 41 persen dari belanja langsung.(dal)