KARHUTLA SUDAH MENCAPAI 815 HA

Seluruh Riau Masuk Musim Kemarau

Riau | Rabu, 21 Juni 2023 - 10:40 WIB

Seluruh Riau Masuk Musim Kemarau
Foto udara memperlihatkan luasan lahan gambut yang terbakar dan mengeluarkan asap tebal di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam. (SATGAS KARHULA ROHUL UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Seluruh wilayah Provinsi Riau memasuki musim kemarau. Kondisi yang memperbesar peluang terjadinya bakaran hutan dan lahan (karhutla). Selasa (20/6) tercatat ada 24 titik panas atau hotspot yang tersebar di 10 kabupaten/kota Bumi Lancang Kuning.

 


Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) II Pekanbaru Ramlan SSi MSi mengatakan hampir seluruh wilayah di Provinsi Riau sudah memasuki musim kemarau. Hal ini juga dipengaruhi dengan kondisi El Nino yang juga sudah memasuki kategori sedang di Juni ini.

Dikatkannya, saat ini sudah memasuki kategori El Nino Lemah menuju El Nino sedang. Hal ini juga yang menyebabkan Provinsi Riau terus menyumbang hotspot di sejumlah kabupaten. Seperti di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) terdapat 1 hotspot, Rokan Hilir 5 hotspot, Kampar 3 hotspot, Kuantan Singingi 1 hotspot, Siak 5 hotspot, Bengkalis 3 hotspot, Pelalawan 2 hotspot, Indragiri Hilir 2 hotspot, Indragiri Hulu 1 hotspot, dan Kepulauan Meranti 1 hotspot.

‘’Secara keseluruhan, Pulau Sumatera tercatat 150 hotspot yang tersebar di sejumlah daerah. Seperti Provinsi Aceh 31 hotspot, Sumatera Utara 58 hotspot, Sumatera Barat 23 hotspot, Bengkulu 11 hotspot, Jambi 3 hotspot dan Riau 24 hotspot.

Akibat cuaca terik ini juga akan berdampak pada kekeringan yang cukup rentan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Karena panas terik dan panas, akan menyebabkan daerah yang kering rentan terhadap kebakaran akibat kekurangan air tanah. ‘’Masyarakat perlu mewaspadai hal tersebut dengan banyak konsumsi air putih agar tidak dehidrasi. Tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar dan tanggap saat melihat adanya potensi kebakaran hutan dan lahan agar bisa segera dipadamkan oleh tim yang berwenang,’’ jelasnya.

Komitmen Jaga Langit Riau Tetap Biru
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal memastikan dirinya bakal menindak tegas pelaku tindak kejahatan Karhutla. Jenderal polisi bintang dua ini bahkan menyampaikan komitmen untuk menjaga langit Riau tetap biru.

‘’Siapa pun, walaupun dia cuma iseng, kita lakukan penegakan hukum. Apalagi ditambah ada motif, seperti ekonomi kemudian membuka lahan dan hutan. Saat ini tidak sedikit yang sudah jadi tersangka,” sebut Kapolda Riau, Selasa (20/6).

Ia bahkan memastikan segan menindak perusahaan nakal bila terbukti membuka lahan dengan cara dibakar. Kepada bawahan, Irjen Iqbal memerintahkan agar bisa menindak bahkan menjadikan tersangka hingga ke level top manajemen. ‘’Kalau ada konsesi atau perusahaan, tersangkakan sampai ke top levelnya,’’ pintanya.

Menurut Kapolda Riau, penanggulangan secara cepat dan penegakan hukum adalah strategi yang tepat untuk meminimalisir Karhutla, khususnya di Bumi Lancang Kuning. Apalagi, saat ini sudah mulai masuk musim kemarau. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Juli hingga pertengahan September menjadi fase puncak kemarau. ‘’Mohon doa Provinsi Riau langitnya tetap biru. Kebakaran bisa kita minimalisir, ada api langsung bisa kita padamkan, tersangkanya bisa kita tangkap, proses pidana,’’ harapnya.

Dalam hal penanganan di lapangan dijabarkan Irjen Iqbal, petugas harus bisa lebih dulu datang ke lokasi, sebelum api menjalar dan meluas. Dia berujar, saat ini Dashboard Lancang Kuning masih menjadi alat yang digunakan untuk memonitor hotspot atau titik panas.

‘’Walaupun hotspot itu belum tentu api. Namun keberadaan hotspot harus ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi secara quick respons. Kalau ada hotspot, seluruh elemen terujung dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, Manggala Agni, MPA dan lain-lain harus segera ke lokasi untuk melakukan penanggulangan dengan pemadaman sampai pendinginan jika itu adalah titik api,” tegasnya.

Irjen Iqbal juga memonitor langsung bagaimana kinerja di jajarannya. Irjen Iqbal, dalam hal ini melakukan quality control. “Saya wajibkan seluruh Kapolres untuk berkoordinasi dengan stakeholder di wilayah masing-masing, sebulan dua kali melakukan anev, ada atau tidak Karhutla,” tuturnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya mengatakan, jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Riau, telah menangani 14 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak awal 2023. Berdasarkan hasil pendataan, luasan lahan yang terbakar sudah mencapai 830,5 hektare. “Polda Riau sudah mengungkap tindak pidana Karhutla sebanyak 14 kasus. Tersangka ada 15, individu,” kata Nandang.

Lanjut dia, dari 14 kasus yang ditangani, Polres Rohil menangani 6 kasus dengan 8 tersangka, Polres Dumai 5 kasus dengan 4 tersangka, Polres Inhil 2 kasus dengan 2 tersangka dan Polres Kuansing 1 kasus dengan 1 tersangka. Luasan lahan yang terbakar mencapai 830,5 hektare hingga hari ini.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook