KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Kemeriahan Hammock Camp yang dilaksanakan Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kampar didukung Dinas Pariwisaya dan Budaya (Disparbud) juga dimeriahkan dengan bermalam di hammock. Puluhan peserta sudah mendaftar kepada Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau selaku panitia cabang hammock. Khusus bermalam di hammock ini dimulai Sabtu siang hingga Ahad siang.
Berbagai rangkaian kegiatan akan diikuti peserta bermalam di hammock. Antara lain, diskusi rimba, jelajah rimba serta menyaksikan berbagai rangkaian kegiatan yang digelar dalam Hammock Camp. Di antaranya, pacu sampan, makan bajambau (asam pedas), lomba mewarnai, pergelaran seni budaya tradisi dan masih banyak lainnya. Kedatangan peserta ke lokasi hammock juga akan disambut sepasang gajah Robin dan Ngatini.
‘’Khusus untuk bermalam di hammock ini, panitia besar dalam hal ini Genpi meminta kepada LPE Riau untuk terlibat, menjadi panitia yang langsung mengurusi peserta bermalam di hammock dengan segala rangkaian kegiatannya. Ini menarik, karena festival hammock dengan lebih 200 peserta di Buluhcina ini LPE yang menggagas pertama tahun 2017 lalu. Alhamdulillah, kegiatan ini dimasukkan dalam kalender wisata Kabupaten Kampar melalui Genpi tahun ini meski dengan nama yang berbeda yakni Hammock Camp. Tapi intinya tetap sama, yaitu sebagai salah satu jalan mengedukasi masyarakat bahwa pohon dan rimba adalah teman yang harus terus dijaga,’’ jelas Ketua LPE Riau, Asmet atau yang akrab disapa Kacamata Gober.
Selain bermalam di hammock, juga digelar berbagai perlombaan. Ratusan anak-anak akan lomba mewarnai dengan tema pohon dan rimba adalah teman yang merupakan slogan LPE Riau. Ketua panitia besar yang juga ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kampar, Dody Rasyid Amin, menyebutkan, kegiatan yang dimulai pagi ini hingga Ahad nanti, bakal menarik kedatangan lebih dari sepuluh ribu pengunjung.
‘’Kami memperkirakan jumlah pengunjung yang akan hadir selama tiga hari ini mencapai sepuluh ribu orang. Apalagi kegiatan ini melibatkan banyak masyarakat dengan banyaknya cabang lomba dan kegiatan yang dilaksanakan. Besok (pagi ini, red), kegiatan akan dimulai dengan lomba pacu sampan yang dibuka Pak Camat. Sabtu pagi dilanjutkan dengan lomba memasak asam pedas dan mewarnai serta lanjutan pacu sampan. Ditambah makan bajambau untuk peserta dan tamu undangan. Malam Sabtu ada hiburan, yakni nonton film tentang lingkungan dan budaya,’’ kata Dodi yang juga Ketua Bengkel Seni Rantau Kampar Kiri.
Disebutkan Dodi lebih lanjut, jika sepanjang Sabtu siang diramaikan dengan berbagai perlombaan, malam harinya akan dimeriahkan dengan persembahan musik tradisi dan berbagai huburan. Malam itu juga, peserta hammock bermalam di lokasi Tman Wisata Alam (TWA) yang berada di seberang sungai. Puluhan peserta menginap di hammock hingga pagi hari. Sedangkan Minggu siang dilanjutkan dengan diskusi rimba, jelajah rimba serta final pacu sampan.
’Banyak pihak yang mendukung, terutama masyarakat Buluhcina yangs sejak seminggu terakhir terus bergotong royong. Instansi terkait seperti BBKSDA yang berwenang penuh terhadap kawasan TWA juga sangat mendukung. Teman-teman panitia, LPE Riau dan masih banyak lainnya, bersama-sama menyukseskan kegiatan ini,’’ sambung Dodi.(kun)
