TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Puluhan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tembilahan melakukan aksi demonstasi di Kantor PLN Rayon, Jalan Gunung Daek, Tembilahan, Rabu (20/1). Mereka mendesak PLN Tembilahan melakukan perbaikan pelayanan. Pasalnya dalam beberapa waktu belakangan ini, PLN terus melakukan pemadaman bergilir tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. “Pemadaman ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Hendaknya segera diperbaiki, jangan dibiar-biarkan sampai lama,” pekik salah seorang pendemo.
HMI menilai kinerja manajemen PLN terus menurun, mereka tidak tahu apa penyebabnya. Jika memang saat ini PLN Tembilahan tidak ada pemimpin, mereka menyarankan agar segera ditunjuk pemimpin PLN Tembilahan yang baru. “Kita juga minta agar dilakukan audit secara besar-besaran. Karena kami menduga terjadi praktik korupsi di sini (PLN, red),” tuding Ketua Umum HMI Cabang Tembilahan, Ishak Mastar.
Dalam aksi itu sempat terjadi kericuhan antara massa HMI dengan sekuriti PLN. Bahkan salah seorang anggota HMI bernama Zulkifli, mengaku mendapat perlakuan kasar dari oknum sekuriti yang bertugas menjaga kantor PLN. Saat itu massa memaksa menerobos masuk ke dalam kantor. Di sanalah sumber terjadi kericuhan yang menyebabkan seroang mahasiswa mengaku dipukul pada bagian wajahnya hingga memar. “Waktu dorong-dorongan saya tiba-tiba dipukul oleh salah seorang petugas sekuriti hingga memar seperti ini, “ kata Zulkifli sambil menunjukkan wajahnya kepada awak media.
Ketua HMI Ishak menegaskan akan menindak lanjuti tindakkan pemukulan yang dialami oleh rekannya. Ia meminta agar pihak PLN bertanggung jawab dengan aksi pemukulan tersebut. “Nanti akan kami pidanakan dia, sekarang kami terlebih dahulu mencari kebenarannya siapa yang sebenarnya melakukan kekerasan,” sebut Ishak.
Sementara itu Asisten Manajer PLN Area Rengat Arif Supriadi, mengaku sepakat atas apa yang dituntut para pendemo. Ia berjanji akan menindak lanjutinya supaya pelayanan PLN jauh lebih baik dari pada sekarang.(ind)
