RIAUPOS.CO - Mengantisipasi berbagai persoalan di tengah masyarakat, Unsur Pimpinan Kecamatan (Upika) Tualang menggelar rapat koordinasi (Rakor).
Persoalan yang disorot yakni maraknya tempat hiburan seperti karaoke, panti pijat dan biliar. Jam operasional warnet, Jembatan Maredan yang banyak anak muda berpacaran, terminal yang diindikasi dijadikan tempat judi, tak lupa jadi sorotan. Kemudian Gafatar, ISIS, antisipasi kemarau, pelaksanaan MTQ kecamatan dan pelimpahan galian C.
Rakor awal tahun 2016 yang dipimpin Camat Tualang Zulkifli ini melibatkan penghulu kampung/lurah, kepala UPTD dan MUI di aula serbaguna Kantor Camat Tualang, Rabu(20/1).
Camat Tualang Zulkifli menyampaikan, Rakor yang digelar ini untuk bersama-sama membahas persoalan di tengah masyarakat dan mengantisipasi. Karena banyak laporan dari masyarakat terkait banyaknya anak sekolah dan jam operasional warnet sampai larut malam, adanya tempat hiburan belum ada izin serta pijat tradisional plus-plus.
‘’Untuk itu kita bersama-sama mengatasi permasalah di masyarakat. Kita akan melakukan penertiban seperti warnet dan tempat hiburan,’’ jelas camat.
Terkait akan dilaksanakan MTQ, camat juga meminta agar penghulu kampung dan lurah untuk mempersiapkan diri dan tahun ini Maredan Barat sebagai tuan rumah di Kecamatan Tualang.
Pada kesempatan ini, camat juga mengucapkan terimakasih kepada penghulu kampung, lurah dan masyarakat serta pihak lainnya, dengan terciptanya pelaksanaan Pilkada di Kecamatan Tualang berjalan lancar dan aman.
Sementara Kapolsek melalui Kanit Intel AKP Banjarnahor mengatakan, pihak kepolisian Tualang terus melakukan pengawasan dan pengamanan di tempat-tempat vital. ‘’Kita tetap melakukan pengaman dan diharapkan adanya kerja sama dengan masyarakat dalam mewujudkan kondisi yang kondusif,’’ katanya.(adv/a)