PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berbagai upaya yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur oleh Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi guna memenuhi capaian vaksinasi 70 persen terbukti efektif. Kurang dari 14 hari, semula capaian vaksinasi 51,33 persen pada 6 Desember silam, namun Ahad (19/12) sudah 65,32 persen atau naik 13,99 persen.
Sejatinya, apa yang dilakukan personel Polri, TNI bersama-sama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sudah menembus angka 70 persen. Namun, hitungan tertera di dashboard vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak sesuai dengan data lapangan yang dikumpulkan secara manual oleh petugas.
"Alhamdulillah, kurang dari 2 pekan kita genjot vaksinasi siang malam dengan cara sistematis dan terstruktur, mampu menaikkan 13,99 persen," ungkap Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Ahad (19/12).
Kapolda menceritakan upaya awal ia lakukan saat mengetahui Riau berada di peringkat 25 dari 34 provinsi di Indonesia pada 6 Desember lalu. Ketika itu, capaian vaksinasi 51,33 persen dengan ketersediaan vaksin 881.079 dosis yang baru saja tiba di Riau. Dari sinilah, Agung mengambil langkah-langkah konkret secara sistematis dan terstruktur guna mencapai target vaksinasi 70 persen. Ia mencanangkan target harian masyarakat Riau untuk divaksin 92 ribu dosis. Setelah target dicanangkan, alumni Akpol 1988 ini kemudian meminta Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar untuk menambah tim vaksinator.
Gubri kemudian menyetujui dan merealisasikannya dengan menyelenggarakan pelatihan tim vaksinator oleh Dinas Kesehatan Riau.
"Saya juga memerintahkan kapolresta dan kapolres di Riau bersama-sama forkopimda setempat untuk menyiapkan vaksin sesuai target harian, satu hari sebelum penyelenggaraan," jelas jenderal polisi peraih penghargaan dari FBI tersebut.
Belum cukup itu saja, Agung juga melakukan evaluasi terhadap capaian vaksinasi harian masing-masing kapolsek. Hasilnya, pada 12 Desember, Kecamatan Teluk Belengkong, Indragiri Hilir, menjadi daerah terendah capaian vaksinasinya. Kapolsek, tegasnya, diberi sanksi mutasi jabatan. Tak hanya itu, juga dilakukan pembagian kerja, kapolres dengan kapolsek bertugas menyediakan vaksin serta tempat penyelenggaraan. Sedangkan para kanit, bhabinkamtibmas serta seluruh personel bahu-membahu mengerahkan masyarakat untuk vaksin dengan menjemput dan mengantar pulang.
"Dengan upaya ini, sasaran vaksinasi jelas dan terukur. Saya juga membentuk 10 tim akselerasi percepatan vaksinasi dari Direktorat Operasional serta Brimob Polda Riau," jelasnya.
Agung mengatakan, juga dikerahkan tambahan vaksinator dan operator PCare sebanyak 60 orang, anggota bertugas memobilisasi masyarakat akan divaksin 200 anggota serta menyerahkan bantuan penguat sinyal guna memperlancar laporan dan input data warga sudah divaksin dengan menggunakan aplikasi PCare.
"Saya juga menargetkan setiap polres setiap hari harus mencapai target vaksinasi 6.900 dosis. Sedangkan target tim akselerasi saya bentuk sebanyak 10 ribu dosis," jelasnya.
Tak hanya itu, jelas ayah tiga anak ini, setiap hari dilakukan analisis dan evaluasi mulai 7 hingga 19 Desember dengan rata-rata per hari 90 ribu dan tertinggi di angka 98.442 dosis. Hasilnya, Polda Riau terbaik dengan tren peningkatan vaksinasi tertinggi se-Indonesia. Sayangnya, ujar Agung, capaian vaksinasi dilakukan Polda Riau sudah melebihi dari hitungan tercantum di dashboard vaksinasi Kemenkes, terjadi ketidaksesuaian. Penyebabnya, antara data dimasukkan oleh PCare ke sistem pelaporan Kemenkes terdapat selisih penghitungan yang belum terinput ke data Kemenkes.
"Ini menjadi masalah kenapa hingga sekarang persentase vaksinasi di Riau masih di bawah 70 persen. Padahal, rata-rata harian sudah di atas 90 ribu dosis," ungkapnya.
Solusinya, jelas Agung, ia telah memerintahkan kepada semua kapolres dan kapolresta untuk melakukan verifikasi data dengan membandingkan data catatan manual bersama dashboard Kemenkes dan diverifikasi dengan sisa vaksin tersedia. Dari verifikasi tersebut, ungkap mantan Kapolres Bengkulu itu, terdapat selisih antara data manual dengan Kemenkes sebanyak 190.644 dosis. Agung mencontohkan di Polres Rokan Hulu. Di sini, ditemukan selisih usai diverifikasi sebanyak 8.105 dosis.
"Kemudian di Polres Siak, terdapat selisih 4.041 dosis yang belum terlaporkan pada sistem pelaporan Vaksin Kemenkes," kata Agung.
Dengan capaian vaksinasi yang digenjot siang malam sejak 7 Desember 2021 silam hingga Ahad (19/12), terjadi peningkatan signifikan capaian vaksinasi sebesar 13,99 persen dan kini berada di angka 65,32 persen. Kini, ungkap Agung, Riau posisinya di atas Provinsi NTT, Sumatera Barat, Sulsel, Kalbar, Kalsel, Sulbar, Sulteng, Sultra, Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, Aceh dan Papua.
"Saya optimistis kita mencapai herd immunity 70 persen kurun waktu seminggu ke depan," ujar pria yang dipromosikan menjabat Asisten Operasi (Asops) Kapolri tersebut.
Vaksinasi Gembira, Selangkah Lagi Siak Capai 70 Persen
Aplikasi Bersama Selamatkan Riau (BSR) yang digagas Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Iman Effendi menjadi salah satu penyebab keberhasilan Polres Siak mencapai vaksinasi 70 persen. Keyakinan mencapai 70 persen atau bahkan lebih hingga akhir tahun berkat upaya dan kerja keras bersama. Bahkan Kapolda turun langsung ke Gedung Tengku Maharatu Siak untuk memastikan semua elemen mendukung dan masyarakat antusias melakukan vaksinasi.
Jika sebulan yang lalu, Agung turun mengawal vaksinasi terhadap pelajar, kini jenderal bintang dua itu turun membagikan doorprize kepada warga yang telah melakukan vaksinasi.
"Tema vaksinasi Desember ini adalah Vaksinasi Gembira. Kenapa disebut vaksinasi gembira? Karena selain vaksinasi dapat membangkitkan kekebalan tubuh, juga membuat gembira karena ada undian berhadiah," jelas Agung.
Pada kesempatan itu, Kapolda yang hadir di Gedung Tengku Maharatu bersama Bupati Siak Alfedri, Kapolres AKBP Gunar Rahadiyanto, Wabup Husni Merza dan pimpinan OPD terkait, serta sejumlah Kasat, Kapolsek dan Kanit menyerahkan satu sepeda serta sejumlah perlengkapan rumah tangga, termasuk beras.
Dikatakan Kapolda, dia begitu terharu atas kegembiraan masyarakat yang meringankan langkah untuk melakukan vaksin dan mendapatkan sejumlah perlengkapan rumah tangga bagi yang beruntung.
"Dan saya bangga atas kerja keras personel Polri di bawah komando Kapolres, serta semua pihak yang bersatu untuk Bersama Selamatkan Riau," ucap Agung.
Sementara Kapolres Gunar mengatakan, untuk mencapai kekebalan kelompok untuk Siak terbebas dari Covid-19, pihaknya menggesa capaian vaksinasi. Dari 43 persen awal Desember, kini pada 19 Desember sudah berada di angka 67 persen.
"Artinya, selangkah lagi 70 persen akan tercapai dan kami akan terus bersinergi dengan Pemkab Siak, TNI, dan instansi terkait, termasuk Satgas Covid-19," ungkap Gunar.
Dikatakan Gunar, bicara sinergi, tentu tidak hanya dilakukan siang hari. Bahkan Bhabinkamtibmas juga setiap hari, bahkan sampai malam mengetuk pintu rumah warga untuk memastikan warga sudah melakukan vaksinasi, sekaligus memberikan informasi jadwal vaksinasi. Demikian juga dengan tenaga kesehatan, tanpa kenal lelah memberikan pelayanan terbaik.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kesungguhan semua pihak, termasuk masyarakat atas keinginannya untuk divaksin. Semua yang kita lakukan ini, sejatinya untuk kepentingan kita bersama. Untuk menyelamatkan seluruh masyarakat Siak, sesuai dengan aplikasi Bersama Selamatkan Riau," ucap Gunar.
Sementara Bupati Alfedri mengaku bangga atas kerja keras semua. Sehingga lahir vaksinasi gembira, sebagai upaya percepatan capaian 70 persen vaksinasi menuju kekebalan kelompok. Ternyata vaksinasi gembira ini menjadi salah satu daya tarik. Selain tingginya kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
"Saat ini, kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi sudah terbangun. Tinggal bagaimana semua kita bersinergi. Jangan sampai ada antrean dan memastikan masyarakat yang datang benar-benar nyaman," ungkap Alfedri.
Alfedri juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolda, Kapolres Gunar dan TNI serta semua pihak yang membuat vaksinasi menjadi gembira.
Vaksinasi Polres Inhu Capai 61 persen
Polres Indragiri Hulu (Inhu) terus berinovasi untuk pencapaian target vaksinasi Covid-19 70 persen di akhir tahun ini. Bahkan inovasi tersebut juga dalam rangka untuk memudahkan warga untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi.
Inovasi yang dilakukan Polres Inhu, terbukti dapat mendongkrak jumlah warga yang divaksin. Bahkan melalui inovasi tersebut akan berdampak kepada kekebalan tubuh warga dalam melawan virus corona. Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso SIK MSi ketika dikonfirmasi mengatakan, gebrakan untuk mencapai target vaksinasi Covid-19 dimulai dari internal dan kemudian dilanjutkan dengan eksternal.
"Ada dua sisi untuk mengejar target capaian vaksinasi hingga minimal 70 persen hingga akhir tahun ini," ujar Bachtiar Alponso, Ahad (19/12).
Untuk internal, sebut Bachtiar, meminta kepada masing-masing anggota untuk membawa minimal dua orang untuk divaksin. Bahkan diperkuat dengan meminta kepada masing-masing Kapolsek untuk mencari sasaran vaksinasi berupa sekolah, pondok pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya. Sedangkan untuk eksternal, pihaknya melakukan patroli gabungan berupa membantu pengguna jalan untuk divaksin.
"Vaksinasi itu bisa dilakukan di gerai presisi Mapolres Inhu serta tempat lainnya yang disepakati bersama dengan pihak pemda," ungkapnya.
Kemudian untuk memancing warga agar tertarik mengikuti vaksinasi yakni dengan menyiapkan doorprize. Bahkan doorprize ini akan disiapkan setiap hari dengan jumlah tertentu hingga akhir Desember ini. Tidak itu saja, bagi warga yang membawa anak-anak saat mengikuti vaksinasi, juga disiapkan hadiah.
"Hadiah ini secara spontan saja, melihat ada anak-anak yang sudah bosan menunggu bersama orangtuanya dan diberikan uang jajan," ungkapnya.
Dari berbagai upaya yang dilakukan itu, pihak Polres Inhu sudah mencatat sebanyak 205.002 orang yang divaksin atau sudah mencapai 61 persen. Sementara target yang akan divaksin sebanyak 336.208 orang.
"Mudah-mudahan target capaian vaksinasi hingga akhir tahun ini sebanyak 70 persen dapat tercapai," harapnya.
Vaksinasi Meranti Naik Jadi 60,5 Persen
Hingga kini Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 di Kepulauan Meranti masih berjibaku untuk berpacu dengan waktu. Bukan main, dua pekan satgas diperkuat, realisasi vaksinasi di Kepulauan Meranti sudah mencapai 60,5 persen dari sebelumnya hanya 47,1 persen saja.
Padahal medan atau jarak tempuh di sembilan kecamatan cukup sulit untuk dijajaki. Namun itu sirna, karena mereka punya pola jemput bola. Demikian disampaikan Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SIK MH kepada Riau Pos, Ahad (19/12) siang.
"Geografis kita ini terdiri dari pulau-pulau. Jadi akses ke masyarakat sedikit sulit. Kondisi itu diperparah oleh minimnya kesadaran masyarakat pedesaan yang belum utuh memahami tentang vaksin. Tapi kita terus sosialisasi dan jemput bola. Bahkan ada kapolsek yang bolak balik jemput warga pakai perahu," ujarnya.
Untuk saat ini realisasi vaksinasi tahap pertama sudah mencapai 60,5 persen atau setara 97,036 jiwa. Sementara untuk dosis kedua 35,5 persen atau setara dengan 57,011 jiwa. Sedangkan untuk dosis ketiga 92,6 persen atau setara 866 jiwa.
Dengan demikian, total vaksin yang sudah disuntikkan tidak kurang dari 157,913 dosis kepada masyarakat yang tersebar di Kepulauan Meranti. Target realisasi jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah itu menjadi salah satu upaya jitu untuk menghindari lonjakan kasus setelah berkaca dari awal tahun lalu.
Andi Yul mengatakan langkah itu harus segera digesa agar tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok 70 persen untuk tahap pertama. Namun ia mengaku optimis jika target itu terlampaui hingga pengujung tahun yang menyisakan 10 hari lagi.
"Jika seluruh masyarakat dan petugas bekerja sama dengan baik seperti saat ini, kami yakin hingga 30 Desember mendatang akselerasi vaksinasi menuju herd immunity tercapai. Karena memang harus waspada guna mengantisipasi gelombang sebaran setelah nataru ini," ungkap Andi Yul.
Walaupun stok vaksin belum bisa menutupi target sasaran, namun Andi Yul optimistis kekurangan dapat dicukupi oleh pihak terkait.
"Saat ini terdapat belasan gerai menjadi vokus utama. Ditambah dengan beberapa gerai dadakan bermunculan. Artinya setiap gerai kami desak untuk dapat menghabiskan 228 dosis dalam sehari. Jika tidak selesai, kami minta mereka lembur hingga larut malam," bebernya.
Satlantas Polres Inhil Bentuk Tim Vaksinator Mobile
Untuk mengejar percepatan vaksin Covid-19 di Indragiri Hilir (Inhil), Satlantas Polres Inhil membentuk Tim Vaksinator Mobile. Tim ini merupakan terobosan baru dari Satlantas Polres Inhil untuk meningkatkan persentase herd immunity atau kekebalan kelompok. Mereka hadir di sejumlah kawasan permukiman dan pasar di sekitar Kota Tembilahan, Ahad (19/12).
Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan SH SIK MHum melalui Kasat Lantas Polres Inhil Iptu Eri Asman SH menjelaskan, Tim Vaksinator Satlantas Polres Inhil melaksanakan vaksinasi di beberapa titik. Yakni Pasar Pagi Tembilahan, Jalan Tanjung Harapan Tembilahan dan Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu.
"Dari pagi Tim Vaksin Satlantas Mobile telah bergerak melakukan pemeriksaan secara humanis kepada masyarakat pengendara lalu lintas, dalam rangka menggelorakan vaksinasi di Inhil," ungkap Iptu Eri Asman SH.
Tim Vaksinasi Mobile melayani vaksinasi dosis I dan dosis II jenis Coronavac dan Sinovac untuk masyarakat. Tentu saja dalam rangka menggencarkan kegiatan vaksinasi masyarakat dalam mendukung program pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.
"Vaksin akan menguatkan respons imun. Kami akan layani vaksin semaksimalnya agar kekebalan awal terbentuk dengan tahapan vaksinasi. Vaksin merupakan cara yang paling efektif saat ini dalam menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Inhil," ujar Eri Asman.
Kasat Lantas menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mengikuti dan menyukseskan vaksinasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
"Kami juga mengajak masyarakat vaksin sebanyak dua kali dan tetap patuhi prokes, dan bagi yang belum divaksin silakan datangi klinik Polres Inhil dan fasilitas kesehatan terdekat lainnya," ucap Kasatlantas.
Dari 3.109 Sampel Hanya 2 Positif
Setelah awal bulan lalu kasus Covid-19 di Riau mengalami kenaikan akibat adanya klaster perkantoran dan sekolah, per Ahad (19/12) kasus Covid-19 kembali menurun. Dari total 3.109 sampel swab yang diperiksa hanya ditemukan lima pasien positif Covid-19. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy mengatakan, dengan penambahan lima pasien positif tersebut, maka total pasien positif di Riau saat ini menjadi 128.525 orang.
"Di hari yang sama, juga terdapat penambahan dua pasien yang sembuh. Sehingga total yang sudah sembuh sebanyak 124.358 orang," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, meskipun saat jumlah pasien positif Covid-19 mulai menurun, namun pihaknya tidak menurunkan jumlah testing untuk mendeteksi Covid-19.
"Sampel swab yang diperiksa tetap banyak. Karena hal ini sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.
Dengan jumlah penambahan pasien positif yang tidak terlalu banyak, maka hingga saat ini tren kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau mulai meningkat.
"Tingkat kesembuhan di Riau mulai meningkat. Dari total pasien positif 128.525, yang masih dirawat di rumah sakit lima orang," sebutnya.
Tak lupa, dalam kesempatan tersebut, Masrul juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Utamanya menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan.
"Karena meskipun angka kesembuhan tinggi, namun penambahan pasien positif masih ada. Dengan demikian, masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan virus ini," ajaknya.
Sementara itu, capaian vaksinasi 1 Covid-19 di Provinsi Riau per 18 Desember 2021 mencapai 65,7% dan capaian vaksinasi 2 Covid-19 mencapai 38,2%. Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 1 Covid-19 di atas 65% adalah Bengkalis (67,61%), Kuantan Singingi (67,61%), Kota Dumai (75,69%) dan Kota Pekanbaru (91,26%). Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 2 Covid-19 di atas 65% adalah Kota Pekanbaru (73,49%).
"Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 45.532 (138,0%), vaksinasi dosis kedua sebesar 45.445 (138,0%) dan vaksinasi dosis ketiga sebesar 43.146 (131,1%). Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Lansia dengan sasaran 322.466 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 143.456 (44,49%) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 78.782 (24,43%)," paparnya.(egp/nda/mng/kas/wir/bay/sol/ted)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru