ROKANHULU (RIAUPOS.CO) -Penanggulangan kasus kekurangan gizi kronis atau stunting di 10 desa yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, mendapat perhatian serius dan prioritas oleh pemerintah.
Tak hanya pemerintah pusat, termasuk pemerintah provinsi serta keseriusan Pemerintah Kabupaten Rohul dalam menangani kasus anak yang usianya berbadan kerdil. Langkah dan terobosan yang dilakukan pemerintah daerah, dengan mensinergikan program kerja organisasi perangkat daerah (OPD) terkait bersama Tim Penggerak PKK Rohul untuk menanggulangi kekurangan gizi menahun pada balita dan bumil.
Karena kasus tersebut perlu penanganan yang berkesinambungan dan rencana aksi yang lebih terpadu, dan memiliki dampak yang lebih konkret mulai pola makan, pola asuh, dan yang berkaitan dengan sanitasi untuk menangani permasalahan stunting ini.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua TP PKK Kabupaten Rohul Hj Peni Herawati Sukiman kepada wartawan, Senin (19/11), usai memimpin rapat persiapan pelaksanaan sosialisasi pendidikan gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil (bumil) dan balita di daerah stunting di Rohul.
Dalam rapat tersebut hadir Kepala Dinas Kesehatan Rohul dr Bambang Triono, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Rohul Ir H Sri Hardono MM, Kabag Hukum Setda Rohul H Edi Suherman SH, 6 Camat dan 10 kades yang warganya mengalami stunting.
‘’Kami dari TP PKK Rohul akan laksanakan sosialisasi pendidikan gizi dan pemberian makanan tambahan,’’ jelasnya.(adv)