DURI (RIAUPOS.CO) -- Hingga kini masih cukup banyak lahan tidur (telantar) di Kecamatan Mandau. Oleh pemiliknya lahan tersebut dibiarkan begitu saja. Karena tidak ditanami, lahan itu pun dipenuhi semak ilalang, rumput gelagah atau belukar kecil.
Selain mubazir, lahan yang tidak dimanfaatkan pemiliknya itu pun rawan terbakar di musim kemarau. Misalnya lahan telantar di Jalan Pipa Air Bersih tak berapa jauh dari Kantor Disnaker Bengkalis. Beberapa waktu lalu, lahan yang ditumbuh semak ilalang itu sempat terbakar.
Lahan telantar seperti itu masih cukup banyak terlihat di daerah ini. Seperti di Jalan Siak dan Jalan Abdul Karim menuju Ponpes Muhammadiyah Duri.
“Saya melihat, lahan di sini masih banyak yang telantar dan ditumbuhi ilalang. Selain mubazir, lahan itu pun berpotensi menimbulkan masalah yakni kebakaran. Saya berharap, Pemkab Bengkalis bisa membuat program dan gerakan massal dan massif untuk meminimalisir dan memanfaatkan lahan telantar ini,” usul, Sudirman, seorang warga Duri, Kamis (18/4).
Usul tersebut pun mendapat dukungan dari Ir Marbet, seorang pengamat pertanian di Mandau. “Harapan seperti itu sangat perlu dijadikan masukan berharga bagi Pemkab. Khususnya Dinas Pertanian,” kata Marbet.
Menurutnya, lahan di Mandau punya potensi lumayan bagus untuk sektor pertanian. “Contohnya untuk tanaman singkong. Kalau instansi terkait serius membuat program memanfaatkan lahan tidur, akan sangat bagus. Selain lahan akan produktif, juga bisa terhindar dari kebakaran,” sebutnya.
Sebelumnya, hal serupa juga pernah dilontarkan berulang kali oleh Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Provinsi Riau Drs H Hasan Basri MSi. Menurutnya, dengan tanaman singkong lahan tidur yang rawan terbakar akan selamat dari api di musim kemarau.(sda)