SIAKHULU (RIAUPOS.CO)---Penyebab kebakaran PT Rubber Wood Industries Indo di Jalan Pasir Putih Km 2, Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu masih tanda tanya. Kebakaran yang terjadi pada Rabu (18/4) lalu itu masih digaris polisi untuk penyidikan.
Kebakaran tersebut melahap bangunan pembuangan abu kayu olahan pabrik. Adapun yang terbakar adalah mesin penampung abu yang disedot dari mesin produksi. Akibatnya, sebagian dinding gudang pabrik, ventilasi penyaringan udara pembuangan abu serta beberapa tumpukan kayu yang sudah siap diolah juga ikut dilahap api.
Berdasarkan keterangan saksi yang pertama kali mengetahui kejadian ini, Wandri, kebakaran terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu dirinya melihat kepulan asap pada kotak pembuangan abu mesin produksi. Melihat kepulan asap, dirinya mengaku langsung mematikan mesin boiler. Kejadian ini juga diketahui pekerja lainnya Junaidi dan Sugianto yang langsung berteriak sambil memberitahukan kebakaran.
Dalam sekejap beberapa karyawan yang sedang bekerja berhamburan datang ke titik api yang sudah membesar dan berusaha memadamkannya. Namun, karena peralatan yang digunakan seadanya, api tidak kunjung padam hingga datang empat unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dari Kota Pekanbaru. Menyusul kemudian, damkar dari Bangkinang.
Hanya saja hingga kini belum ada taksiran kerugian dan penyebab pasti kebakaran tersebut. Pada hari kejadian pihak Polsek Siak Hulu yang mendatangi lokasi kejadian telah melakukan olah TKP, mendata dan meminta keterangan saksi-saksi. Polisi juga memasang garis polisi dan melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran.
Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto melalui Kapolsek Siak Hulu Kompol Dedi Suryadi menjelaskan, kendati belum diketahui penyebabnya, namun tidak memakan korban jiwa.
‘’Penyebabnya masih kami selidiki. Jumlah kerugian juga masih dalam penghitungan pihak perusahaan,’’ sebut Dedi.
Namun demikian, Kapolsek menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi-saksi dugaan sementara munculnya api akibat adanya gesekan antara mesin dengan kayu karet yang sedang diolah. Tapi Dedi belum dapat memastikan karena masih dalam tahap penyelidikan.(mng)