PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Honda DBL With KFC 2022-2023 Riau Series yang digelar di Gelanggang Remaja, Jalan Sudirman Pekanbaru, memasuki partai final, Jumat (20/1). Juara bertahan, SMAN 1 (SMANSA) Pekanbaru siap mempertahankan gelar juara putra dan putri. Namun, SMA Darma Yudha (DY) dan SMAN 1 Telukkuantan tak gentar dengan status lawan di final.
Final hari ini akan mempertemukan SMANSA Pekanbaru dengan SMAN 1 Telukkuantan di bagian putra. Sedangkan di bagian putri akan bertemu SMANSA Pekanbaru dengan SMA Darma Yudha Pekanbaru. Laga final ini diprediksi bakal seru dan penuh dramatis. Pasalnya, empat tim ini tampil luar biasa sejak awal kompetisi.
Ibam Bagas Suara yang merupakan pelatih basket SMANSA Pekanbarubaru mengatakan, mereka memang menargetkan bisa kembali meraih gelar juara di Honda DBL With KFC 2022-2023 Riau Series. ''Namun, untuk meraih gelar atau mempertahankan gelar tersebut bukanlah mudah,'' ujarnya.
''Kami belajar dari setiap kesalahan dalam setiap pertandingan yang dijalani. Kami harus lebih tenang dan lebih enjoy. Menikmati setiap pertandingan merupakan kunci kesuksesan untuk meraih gelar juara yang selalu kami terapkan kepada anak-anaknya,'' tambahnya.
Untuk menghadapi partai final pria yang akrab dipanggil Ibam ini mengingatkan anak-anaknya bisa lebih main lebih enjoy lagi menikmati permainan. ''Mungkin pada pertandingan sebelumnya ada beban anak-anak takut tidak masuk final. Tetapi alhamdulillah berhasil menang dan melaju ke final,'' ujarnya.
''Semua kesalahan-kesalahan yang sudah dievaluasi diperbaiki. Anak-anak harus lebih tenang dan lebih enjoy menikmati game-nya. Besok (hari ini, red) harus tampil maksimal karena sudah game terakhir atau sudah di final. Kami optimis bisa juara dan mempertahankan gelar juara yang kami raih sebelumnya,'' ujar Ibam, Kamis (19/1).
Tentunya, tim putri SMA Darma Yudha dan SMAN 1 Telukkuantan tidak akan tinggal diam. Mereka siap untuk merebut gelar juara dari SMANSA Pekanbaru. Pelatih tim basket SMAN 1 Telukkuantan, Leo mengatakan, mereka sudah siap mental untuk menghadapi juara bertahan. ''Memang kekurangan tim kami adalah pengalaman dibandingkan dari SMANSA,'' ujarnya.
''Namun, untuk pertandingan di final, kami akan lebih enjoy lagi. Kami sangat respect terhadap setiap lawan, apalagi yang akan dihadapi di final ini kan juara bertahan. Tentunya, secara pengalaman dan pemainnya, mereka jauh lebih siap. Kita harus lebih bekerja keras dari mereka. Itu saja sih yang penting,'' ujar Leo.
Ia mengungkapkan modal besar adalah semangat dan optimis. ''Kami tanpa beban. Ya mudah-mudahan anak-anak tetap masih bisa tenang dalam menjalani pertandingan nanti. Karena kalau mereka ada beban takutnya tidak siap juga kan. Anak-anak harus menikmati setiap menit play-nya. Nikmati atmosfir finalnya. Karena kami di daerah ini minim hal-hal seperti ini. Ini pembelajaran berharga,''tambahnya.
Sementara itu, pelatih tim putri SMA Darma Yudha Pekanbaru, Yenny mengatakan, timnya akan tampil maksimal pada laga final dan siap merebut gelar juara. «Menghadapi SMAN 1 Pekanbaru, tentu kami tampil maksimal untuk bisa menjadi juara dan merebut gelar juara dari SMANSA Pekanbaru,'' ujar Yenny.(dof)
