KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Ketersediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar. Pemerintah dianggap gagal bila tidak mampu mencukupi kebutuhan air bersih ini. Maka tidak heran Bupati Kampar Azis Zaenal mengeluarkan pernyataan keras agar ketika membuka pelatihan KP-SPAMS Program Pamsimas III Kabupaten Kampar tahun anggaran 2018. Karena Bupati ingin ketersedian air bersih ini dapat dirasakan secara maksimal oleh warga.
Pelatihan ini merupakan pelatihan bagi mereka yang akan jadi pengelola sanitasi dan air bersih di desa-desa yang ada di Kabupaten Kampar. Azis Zaenal menyebutkan, orang yang dibutuhkan dalam mengelola sanitasi dan air bersih adalah orang yang memiliki sistem yang bagus serta mau bekeja. Artinya orang-orang yang paham dengan sistem sanitasi dan mengerti pembagian air bersih melalui pipa ke rumah-rumah masyarakat. Apalagi yang dihadapi, kata Azis, adalah masyarakat desa.
Buka Pelatihan KP-SPAMS Program Pamsimas III
‘’Untuk bisa menjalankan tugas ini dengan baik, sangat diperlukan orang-orang yang mengerti. Sehingga masyarakat betul-betul merasakan air bersih dan jernih dari dalam tanah melaui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Sanitasi (Pamsimas) ini,’’ sebut Azis pada pembukaan pelatihan yang akan berlangsung hingga 20 Oktober 2018 itu.
Lanjut Azis, pemerintah pusat akan menyalurkan anggaran sekitar Rp2 miliar yang bersumber dari APBN melalui dana DAK. Sementara itu, APBD Kampar menyumbang pula sekitar Rp2,25 miliar. Anggaran itu diperuntukkan bagi pembangunan Pamsimas. Anggaran yang tidak sedikit itu, kata Azis, harus digunakan dan dikelola dengan baik dan efisien, hingga diperlukan orang-orang paham dan mau bekerja.
‘’Jangan sampai nanti anggaran sudah habis pengelolaan sanitasi tidak jalan. Patut kita syukuri di Kabupaten Kampar sendiri, Tuhan telah memberikan alam yang sangat baik khususnya air bersih dibandingkan daerah lain. Untuk itu mari kita manfaatkan semua ini dengan baik pula,’’ terang Azis.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Perkim Kampar Muhammad Khatim dalam laporannya menyampaikan ada 151 desa dan kelurahan di Kabupaten Kampar dengan 148 desa telah menerima program Pamsimas. Program itu sudah dimulai sejak 2017 lalu.
Dari pemasangan tersebut fungsinya baru berjalan dengan baik sekitar 184 Pamsimas di 62 desa. Maka menurut Muhammad, perlu adanya pelatihan bagi para kelompok kerja masyarakat, khususnya dalam program Pamsimas ini.
‘’Setelah kelompok kerja masyarakat ini dilatih diharapkan program ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setiap desa. Karena masyarakat di mana pun pasti membutuhkan air bersih. Program ini untuk mempermudah keterjangkauannya,’’ sebut Muhammad.(adv)