PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dua unit helikopter water boombing jenis MI 8 dan Kamov, saat ini disiagakan di Kota Dumai. Helikopter tersebut untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar wilayah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau M Edy Afrizal mengatakan, disiagakannya dua helikopter water boombing di Kota Dumai, karena belakangan ini kebakaran kerap terjadi di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang lokasinya berdekatan.
"Kebakaran di Rohil ini sering terjadi, panas sedikit ada kebakaran. Karen itu, kami siagakan dua helikopter water boombing di Kota Dumai, agar penanggulangan kebakaran di Rohil bisa cepat dilakukan," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya menduga kebakaran di Rohil sengaja dibakar untuk membuka kebun. Pasalnya lahan yang terbakar merupakan lahan semak belukar, yang lokasinya jauh dari pemukiman warga.
"Sepertinya sengaja dibakar, karena sebentar-sebentar terbakar, panas sedikit terbakar. Lokasinya pun jauh, tidak ada akses jalan darat ke lokasi kebakaran, hanya jalan setapak yang ada," ujarnya.
Edy menyatakan, kasus kebakaran di Rohil saat ini sudah ditangani Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakkum) dan lokasi kebakaran juga sudah di police line.
"Kesulitan Satgas Gakkum itu untuk menindak pelaku akses kebakaran jauh, sehingga ketika sampai di lokasi tidak ada orang lagi. Makanya untuk pemadaman kebakaran juga tidak bisa dilakukan Satgas Darat, harus menggunakan helikopter water boombing," paparnya.
Hingga saat ini, luas Karhutla di Riau sudah mencapai kurang lebih 1.169,26 hektare. Karhutla tersebut terjadi di 12 kabupaten/kota di Riau. Sejauh ini, Kabupaten Rohul menjadi daerah dengan luasan lahan terbakar terbesar di Riau, dengan 336 hektare lebih. Disusul oleh Kabupaten Rokan Hilir 187 hektare dan Kota Dumai 51,95 hektare.
"Kemudian, Kabupaten Bengkalis 140,20 hektare, Kabupaten Kepulauan Meranti 32,35 hektare, Siak 14,54 hektare," ujarnya.
Selanjutnya, Kota Pekanbaru 13,80 hektare lahan terbakar, selanjutnya, Kampar 145,97 hektare, Pelalawan 113,20 hektare, Inhu 53,25 hektare. Dua daerah dengan luasan lahan terbakar paling sedikit adalah Inhil dengan 80,50 hektare dan Kuansing yang hanya 0,50 hektare.(sol)