Masih Perlu Vaksin untuk 1.686 Nakes Lagi
Kota Pekanbaru mendapatkan 11.040 dosis vaksin Sinovac untuk 5.520 orang tenaga kesehatan (nakes) serta 10 tokoh publik. Jika diperbandingkan dengan seluruh nakes yang ada di Pekanbaru, maka masih diperlukan vaksin untuk 1.686 nakes lagi.
Di Pekanbaru, vaksinasi Covid-19 dipusatkan di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya. Vaksinasi dilaksanakan Kamis (14/1) sejak pagi pukul 09.00. Pada tahap pertama ini, disiapkan 10 orang tokoh publik yang menerima suntikan dari vaksinator.
Orang pertama yang direncanakan divaksin adalah Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi. Namun, tensinya naik dan harus distabilkan terlebih dahulu. Ini membuat tokoh publik pertama di tingkat Kota Pekanbaru yang divaksin adalah Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu’min Wijaya. Kemudian, turut divaksin pula Kajari Pekanbaru Andi Suharlis, perwakilan Kodim Kapten Nirzam, Sekda Pekanbaru M Jamil, Ketua MUI Pekanbaru Akbarizan, Ketua Bhayangkari Pekanbaru Ervina, tokoh agama Budha Sarjoko, tokoh agama Hindu I Nyoman Tutri Janata, dan tokoh agama Kristen Lewis Efraim Sitompul. Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Nofrizal sehari sebelum pelaksanaan vaksin sempat didata sebagai salah satu yang akan divaksin namun batal. Sementara Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT tak ikut divaksin karena berusia 60 tahun ke atas.
"Vaksinasi ini adalah ikhtiar kita semua dalam mengangkat virus corona atau Covid-19 ini. Oleh karena itu, kita perlu vaksin untuk mengakhiri wabah Covid-19 ini," kata Firdaus yang mengikuti pelaksanaan vaksinasi sejak awal hingga akhir.
Dikatakannya, tidak ada keraguan dalam vaksinasi jenis Sinovac karena sudah teruji.
"Ini sesuai dengan iklim di Indonesia dan proses penyimpanannya juga cocok dengan Indonesia seperti suhunya kulkas. Sinovac yang kita pakai ini kandungannya telah memenuhi indikator standar kesehatan dunia," urai dia.
Pemberian vaksin pada 10 tokoh publik di tahap awal dilakukan sebagai bentuk tidak adanya keraguan dalam vaksinasi ini. Dengan vaksinasi pihaknya berharap krisis kesehatan ini dapat segera berakhir dan ekonomi bisa kembali pulih. Ia menilai, dalam tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5 persen.
“Terima kasih kepada tokoh dan juga petugas medis yang telah mempersiapkan proses vaksinasi ini,” ucapnya.
Dalam pada itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, selain tokoh publik, ada sebanyak 5.520 nakes yang bakal menerima vaksin jenis Sinovac ini.
"Setelah hari pertama dilakukan vaksinasi, pada 14 hari kemudian akan disuntikkan lagi vaksin kedua," jelasnya.
Ini karena setiap penerima vaksin bakal mendapatkan dua dosis vaksin sinovac. Menurutnya, pada penyuntikan satu dosis vaksin pertama, antibodi dalam tubuh untuk melawan Covid-19 belum terbentuk. Maka 14 hari kemudian disuntikkan kembali satu dosis vaksin Sinovac berikutnya untuk pembentukan antibodi.
"Satu penerima vaksin ini dibutuhkan dua dosis. Maka vaksinasi ini berlangsung sampai 14 hari," terangnya.
Diungkapkan dr Bob, begitu dia akrab disapa, jumlah vaksin tahap pertama ini masih kurang dari jumlah tenaga kesehatan yang diusulkan pihaknya sebagai penerima vaksin. 11.040 dosis vaksin ini hanya dapat diberikan kepada 10 toko publik dan 5.520 tenaga kesehatan. Sementara jumlah nakes yang diusulkan mencapai 7.286 orang. Jumlah itu dihimpun dari mereka yang bertugas di dinas kesehatan, Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, dan 21 puskesmas di Pekanbaru. Artinya masih ada kekurangan vaksin untuk 1.686 tenaga kesehatan lainnya. Untuk vaksinasi bagi nakes bakal dilakukan di seluruh puskesmas di Pekanbaru, dan RSD Madani.
"Hari ini (kemarin, red) untuk 10 tokoh publik saja. Besok dilanjutkan untuk tenaga kesehatan di seluruh puskesmas," ujarnya.(ted)
Laporan: SOLEH SAPUTRA dan M ALI NURMAN (Pekanbaru)