SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Harga telur di Selatpanjang cenderung naik usai Idul Fitri. Bahkan kenaikan harga tersebut nyaris terjadi setiap pasokan masuk ke Selatpanjang. Akibatnya harga telur di tingkat eceran mencapai Rp2.000 per butir.
Seperti diungkapkan Hono, pedagang eceran di Selatpanjang. Menurutnya jika dua pekan lalu harga telur masih bisa dijual Rp5.000 per tiga butir atau Rp1.700 per butir. Namun sepekan terakhir harga telur terpaksa dijual dengan harga Rp2.000 per butirnya.
“Sudah tidak bisa dijual Rp5.000 per tiga butir seperti sebelumnya. Karena memang harga dari agen juga naik sejak dua pekan terakhir,” ujar Hono, pria asal Bukittinggi tersebut saat ditemui Riau Pos, Selasa (17/7) kemarin.
Ditemui terpisah, salah satu agen telur di Selatpanjang, Sugianto membenarkan jika selalu ada kenaikan harga telur ketika masuk ke Selatpanjang. Menurutnya harga per butir telur saat ini mencapai Rp1.600. Sehingga ia menganggap wajar jika pedagang eceran menjual seharga Rp2 ribu per butirnya. “Saat lebaran harganya masih Rp40 ribu per papan. Kemudian naik lagi menjadi Rp46 ribu per papannya,’’ ujarnya.(luk)
Sehingga harga terpaksa dinaikkan menjadi Rp1.600 per butirnya,” ujar Sugianto.
Namun untuk pedagang jika beli banyak bisa dikurangi hingga Rp1.500 atau Rp1.400 per butir. Namun mereka harus membeli per papan dan tidak bisa menukar telur yang retak.(luk)
