PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pasca kunjungan Presiden pekan ketiga Februari kemarin di seksi 1 tol Pekanbaru-Dumai (Permai), hingga merebaknya isu corona virus disease (Covid-19) medio Maret 2020 ini, target pekerjaan pembangunan tol Permai dipastikan Hutama Karya tidak akan terhambat, termasuk proyek strategis nasional (PSN) lainnya pada pembangunan jalan tol trans sumatera (JTTS) lainnya.
Demikian diungkapkan Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan. Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah ditugasi untuk menggarap pembangunan salah satu PSN yaitu JTTS, turut menerapkan work from home (WFH) dan beberapa protokol yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan pada proyek pembangunan JTTS mulai Rabu, (18/3/2020).
Hal ini menurutnya setelah Presiden Joko Widodo memberikan instruksi agar masyarakat menghindari segala aktivitas yang melibatkan pertemuan atau perkumpulan dalam skala besar. Menindaklanjuti hal tersebut, PT Hutama Karya (Persero) telah mengikuti instruksi presiden tersebut di seluruh lingkungan kerja dan wilayah operasionalnya baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek yang sedang digarap.
“Sesuai dengan arahan Bapak Jokowi, kita lakukan tanggap darurat terkait penyebaran Covid-19. Manajemen telah menerapkan contingency plan yang diberlakukan bagi seluruh karyawan Hutama Karya, baik di Kantor Pusat maupun di seluruh proyek pembangunan JTTS dan proyek lainnya.” ujar Fauzan.
Lebih lanjut Fauzan menjelaskan contingency plan berisikan sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh karyawan Hutama Karya sesuai dengan kebijakan direksi tentang pelaksanaan kerja/dinas kantor. Antara lain telah diberlakukan sistem WFH bagi karyawan yang menggunakan transportasi publik atau berusia lebih dari 50 (lima puluh) tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui serta status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas.
Penerapan aturan ini juga berlaku di seluruh wilayah operasional Hutama Karya termasuk proyek pembangunan JTTS. Manajemen Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan proyek.
“Manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di proyek/ruas/cabang tol dengan pembagian shift, membatasi waktu kerja serta menghindari pekerjaan lembur. Ya, termasuk ruas Pekanbaru-Dumai, Pekanbaru-Bangkinang yang jadi bagian menyeluruh di dalamnya,” terang Fauzan.
Ia juga menambahkan bahwa aksi cepat tanggap pun akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi. “Jika terdeteksi ada pekerja yang menunjukkan gelaja terinfeksi Covid-19, maka tim tanggap di proyek tersebut diwajibkan untuk melakukan penanganan lebih lanjut seperti mengisolasi dan berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan yang terdekat dengan proyek tersebut serta berkoordinasi dengan tim krisis divisi yang dimonitor langsung oleh manajemen Hutama Karya di kantor pusat,” imbuh Fauzan.
Tak hanya itu, Hutama Karya juga telah menyusun berbagai skenario terkait respon jika terjadi penyebaran Covid-19 di lokasi proyek dengan memastikan adanya alternatif subkon jika subkon yang ada saat ini tidak dapat menjalankan bisnisnya akibat Covid-19.
Laporan: Eka G Putra
Editor: E Sulaiman