SIAK (RIAUPOS.CO) - Pekerjaan besar tidak dihasilkan dari kekuatan, melainkan oleh ketekunan. Motto hidup inilah yang menjadi pegangan anak kampung di tepian sungai yang hobi menjala ikan dan bersampan ini, Drs H Alfedri MSi.
Hari ini (17/3), Alfedri resmi menjabat Bupati Siak definitif. Komitmen besarnya, menuntaskan dan melanjutkan estafet kepemimpinan Syamsuar, sang Gubernur Riau definitif.
Alfedri merupakan wakil Syamsuar dalam dua periodesasi kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Siak (2011-2016 dan 2016-2021). Memasuki tahun kedelapan berjalan, Alfedri dilantik menjadi bupati definitif. Karena seperti diketahui Bupati Syamsuar yang menang pilgubri telah menjadi orang nomor satu di Riau.
Alfedri merupakan anak pasangan Ridwan Dailami dan Latifah Dairi. Sebagai anak yang baik pada usia kecilnya, dia rajin mengaji dan didikan subuh. Kreativitasnya juga sudah terlihat sejak masa SD di mana kerap bermain drum band dari kayu. Ia juga selalu mengikuti aktivitas lingkungan kampung halamannya, seperti bersawah, bikin kolam ikan, nyadap karet, berladang. Yang paling disukainya ketika kecil adalah naik sampan dan menjala ikan.
“Karena rumah dekat dengan sungai, dan pernah minta dibelikan jala sampai merengek,” kisahnya mengenang sembari tersenyum.
Terlahir dari seorang ayah yang PNS yang bertugas di kelurahan dan kecamatan, darah abdi masyarakat mengalir deras pada seorang Alfedri. Keramahan dan sikap berbaur dan murah senyumnya, juga tak lepas dari rutinitas sang ibu ketika dia kecil. Sang ibu sehari-hari berjualan di kampung halaman ketika itu.
Tamat SD, Alfedri remaja ke Pekanbaru. Ia melanjutkan sekolah di SMPN 4 dan di SMAN 1. Kemudian lanjut di APDN Pekanbaru menyelesaikan jenjang D III. Begitu tamat, dia pun mengikuti jejak sang ayah, sebagai abdi negara. Ditugaskan di Kantor Camat Sungai Apit awalnya. “Tugas pertama sebagai Pjs Kaur Kemasyarakatan Setwilcam di Sungai Apit,” akunya.
Malang melintang di birokrasi, Alfedri juga pernah menjadi camat di Minas setelah dengan ketekunan dan kerja keras bertugas enam tahun di Sungai Apit. Setelah itu, dia terus mendapatkan posisi sentral sebagai pelayan dan seluruh pengabdiannya diberikan bagi Kabupaten Siak hingga berbuah manis seperti sekarang.
Soal asmara, Alfedri yang sudah dikaruniai seorang anak juga punya kisah menarik. Bukan seperti Dilan-Milea tentunya. Bapak dari Zahratul Ahya ini, anak semata wayangnya, bertemu sang istri Rasidah sejak SMP. Namun ketika itu baru mengenal saja sebagai tetangga. Alfedri kelas II dan Rasidah kelas I.
“Sama-sama tinggal dengan paman. Setelah itu bertemu kembali di Sungai Apit. Karena ibu lulus PNS guru dan langsung ditugaskan tahun 1992,” ungkapnya.
Tak perlu waktu lama, Alfedri dan Rasidah menikah 26 Desember 1993. Selang satu tahun setelah pertemuan kembali di tempat tugas, guru dan pegawai kecamatan itu terus hidup langgeng hingga kini Rasidah harus menjadi istri Bupati Siak.
Mengenai pelantikan, dilaksanakan di Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru akan dilakukan Gubri H Syamsuar dan bakal dihadiri seribuan undangan. Alfedri mengaku tidak ada persiapan khusus jelang pelantikan. Ditemui Riau Pos akhir pekan lalu, menurutnya pelantikan sebagai bupati ini merupakan bagian dari menjalankan amanah. Karenanya soal pakaian misalnya, tak ada yang baru menurut Alfedri. Demikian pula kendaraan dinas nantinya.
“Tak payah pakai baju baru, baju lama masih bagus. Yang jelas saya sudah mempersiapkan diri secara ikhlas untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dilaksanakan dan yang belum dituntaskan,” kata Alfedri.(egp/adv)