ROHUL (RIAUPOS.CO) - Luapan air Sungai Rokan Hulu menggenangi sejumlah titik ruas jalan provinsi Simpang Kumu-Kota Tengah-Bonai Darussalam perbatasan Duri, Kecamatan Mandau. Tepatnya di lima desa Kecamatan Bonai Darussalam sejak Senin (15/10) hingga Selasa (16/10) petang.
Kondisi banjir tak hanya merendam ribuan rumah penduduk, tapi sejumlah titik ruas jalan provinsi. Arus transportasi Bonai Darussalam menuju Duri yang sempat terganggu karena banjir, hingga selasa petang masih dapat dilalui oleh kendaraan bermotor baik roda empat maupun truk.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari BPBD Rohul, untuk rumah yang terendam banjir sebanyak 1.432 unit di lima desa yang ada di Kecamatan Bonai Darussalam. Dengan ketinggian air yang berada di daerah aliran sungai (DAS) 50 sentimeter hingga 1,5 meter.
Desa yang terendam banjir di Kecamatan Bonai Darussalam yakni Desa Sontang, Desa Kasang Mungkal, Desa Bonai, Desa Teluk Sono, dan Desa Kasang Padang.
Kalaksa BPBD Rohul Suparno melalui Sekretarisnya Syafei Nur SSos, Selasa (16/10) menjelaskan, banjir yang merendam ribuan rumah penduduk di lima desa yang ada di Kecamatan Bonai Darussalam berlangsung sejak Senin (15/10) hingga Selasa petang kondisi air semakin naik.
Seiring dengan meluapnya air Sungai Rokan yang bermuara ke Bonai Darussalam ditambah dengan tingginya intensitas curah hujan. Menurutnya, dari pengakuan masyarakat, banjir kali ini yang merendam rumah penduduk dan fasilitas umum seperti masjid dan sekolah serta Kantor Desa Sontang dinilai sangat besar.
Karena air Sungai Rokan meluap hingga titik ke ruas jalan provinsi di Kecamatan Bonai Darussalam. Namun, masyarakat setempat mengaku banjir yang terjadi setiap tahun di desa mereka sudah biasa menghadapi.
‘’Saat ini kita sudah mendirikan tenda darurat di titik banjir yang terjadi di Bonai Darussalam. Sebagian masyarakat tetap bertahan di dalam rumah dan mengungsi ke tenda bersama anak dan keluarganya. Saat ini sedang persiapan pendirian dapur umum untuk korban banjir,’’ jelasnya
Sementara Kapolres Rokan Hulu AKBP M Hasyim Risahondua SIK MSi melalui Kapolsek Bonai Darussalam Iptu Riza, Selasa (16/10) menyebutkan, kondisi banjir yang berasal dari luapan air Sungai Rokan yang bermuara di Kecamatan Bonai Darussalam merendam rumah penduduk dan ruas jalan provinsi.
Diakuinya, kondisi banjir yang terjadi tidak ada korban jiwa, hanya saja rumah penduduk yang terendam banjir, mengungsi ke tenda darurat yang disiapkan BPBD Rohul.
‘’Hingga petang ini (Selasa, red), kondisi banjir yang menggenangi ruas jalan provinsi di Kecamatan Bonai Darussalam masih bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat dan truk. Titik banjir yang terparah di Desa Sontang. Kita tempatkan personil di jalan provinsi mengatur arus lalulintas dan mengarahkan pengendara sepeda motor melintasi genangan banjir yang merendam ruas jalan,’’ tuturnya
Kapolsek telah melakukan imbauan dengan menggunakan toa kepada masyarakat terutama desa yang terendam banjir untuk tetap waspada terutama yang bertempat tinggal di DAS.
‘’Jika membutuhkan bantuan evakuasi untuk mengungsi, dapat menghubungi personel Polri, pemerintah desa maupun dan Pemerintah Kecamatan Bonai Darussalam. ‘’Kita siap membantu evakuasi masyarakat yang membutuhkan bantuan pertolongan saat banjir terjadi,’’ sebutnya.
Dijelaskannya, pengendara kendaraan bermotor harus ekstra hati-hati melintasi ruas jalan provinsi di Bonai Darussalam. Karena sejumlah titik ruas jalan provinsi yang tergenang banjir banyak yang mengalami rusak dan berlubang. Kondisi itu, membuat pengendara bermotor melambat melintasi ruas jalan provinsi di Desa Sontang
‘’Ruas jalan provinsi Simpang Kumu-Kota Tengah menuju perbatasan Duri tidak putus, masih bisa dilalui oleh kendaraan bermotor roda empat dan truk. Karena jalan rusak dan berlubang yang tertutup dengan genang banjir, pengendara bermotor ekstra hati-hati, sehingga terjadi antrean panjang kendaraan bermotor sampai petang ini,’’ ujar Kapolsek.(mng)
(Laporan ENGKI PRIMA PUTRA, Bonai Darussalam)