PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Jemaah calon haji (JCH) Riau dijadwalkan mulai masuk asrama Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau di Jalan Mekar Sari Pekanbaru pada 23 Mei 2023 untuk mendapatkan kelengkapan dan menjalani beberapa pemeriksaan. Selanjutnya, pada 24 Mei 2023 mereka akan berangkat ke Batam dan selanjutnya bertolak menuju Tanah Suci Makkah.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Riau Zulkifli Syukur mengatakan, tahun 2023 akan diberangkatkan dalam 13 kloter penuh dan 1 kloter gabungan. “ JCH Riau mulai masuk asrama EHA Riau tanggal 23 Mei dan diberangkatkan pada 24 Mei 2023,” katanya, Senin (16/5).
Sebelum masuk EHA Riau, JCH terlebih dahulu akan menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan seperti tes urine dan lainnya. “Kemudian, jemaah akan dilakukan pemasangan gelang identitas sebagai tanda jemaah Indonesia. Termasuk penyerahan paspor dan visa, penyerahan living cost serta pembinaan manasik haji sebelum keberangkatan,” ujarnya.
JCH akan diberangkatkan ke Embarkasi Haji Batam menggunakan pesawat yang disewa oleh Pemprov Riau pada 24 Mei. “ In sya Allah keberatan perdana jemaah haji Riau akan dilepas langsung oleh Gubernur dan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag), dan lainnya,” sebutnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga sudah melakukan lelang untuk penyewaan pesawat terbang guna pemberangkatan JCH Riau dari Pekanbaru ke Batam. Zulkifli Syukur menjelaskan anggaran sebesar Rp36 miliar telah disiapkan untuk menyewa pesawat tersebut. “Yang menang tender sewa pesawat itu maskapai Lion Air,” ujarnya.
Selain sewa pesawat, tambah Zulkifli, Pemprov Riau juga sewa bus sebanyak sembilan unit. Bus tersebut untuk mengantar JCH dari EHA Riau ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. “Sewa bus anggarannya disiapkan sekitar Rp800 juta. Karena syarat EHA itu biaya keberangkatan jemaah mulai dari asrama hingga ke Embarkasi Haji Batam dibiayai oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara itu, untuk biaya transportasi JCH Riau dari kabupaten/kota menuju EHA yang ada di Kota Pekanbaru ditanggung oleh pemerintah daerah setempat.
Di sisi lain, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Riau, H Mahyudin minta Kemenag kabupaten/kota untuk segera menuntaskan segala persiapan para jemaah, seperti dokumen paspor, kegiatan manasik haji, dan pemeriksaan kesehatan. Pasalnya, masih ada jemaah reguler yang belum menuntaskan tahapan persiapan tersebut.
“Saya meminta Kemenag kabupaten/kota menggesa ya, terutama paspor jemaah. Misal seperti Kota Pekanbaru harus sudah siap semua itu. Sebab direncanakan 23 Mei JCH Pekanbaru masuk asrama haji,” ujar Mahyudin kepada Riau Pos, Selasa (16/5).
Seperti direncanakan awal dan sesuai dengan penyusunan kelompok terbang (kloter) sementara dari pihak Kemenag Riau, disebutkan kloter I Riau yang masuk asrama EHA adalah yakni JCH asal Kota Pekanbaru dan selanjutnya disusul oleh jemaah asal Kampar, Pelalawan, dan yang lainnya.
Itu baru asumsi sementara berdasarkan daftar tunggu keberangkatan haji tahun 2023. Untuk penetapan kloter akan dilakukan berdasarkan total jumlah jemaah reguler yang telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Diketahui, jadwal pelunasan Bipih kembali diperpanjang untuk tahap III sampai 19 Mei 2023.
“Sebenarnya kloter Riau sudah disusun, namun masih asumsi nama-nama jemaah. Kalau sudah jadwal pelunasan (Bipih) ditutup baru dipastikan, namun itu tidak berbeda jauh nanti ya,” tambahnya.
Mahyudin menegaskan, penetapan kloter bisa saja mengalami perubahan, terutama bagi yang tidak siap. “Misal seperti Pekanbaru, kan masuk kloter pertama itu. Kalau belum siap dan masih ada masalah terkait paspor maka bisa dimundurkan dan dimajukan jemaah asal daerah lainnya. Seperti itu ya,” tuturnya.
Sementara itu, pihak Kemenag Kota Pekanbaru sudah memastikan kesiapan para jemaah untuk masuk asrama haji. Kepala Kemenag Kota Pekanbaru, Syahrul Mauludi mengatakan sampai sekarang persiapan jemaah sudah terpenuhi, termasuk rangkaian kegiatan manasik yang hampir berakhir. “In sya Allah besok (hari ini, red)penutupannya (manasik). Sampai saat ini semua berjalan lancar sesuai rencana dan belum ada kendala yang terjadi,” tuturnya.
Masih Susun Pramanifest Kloter
Secara nasional Kementerian Agama (Kemenag) RI belum mengeluarkan daftar kelompok terbang (kloter) bersama rincian nama-nama calon jemaah hajinya. Kondisi ini memicu sedikit keresahan di tengah masyarakat, apalagi sebagian sudah menggelar walimatul safar.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab mengatakan proses penetapan kloter terus berjalan sampai saat ini. Status kloter dengan jumlah jemaah yang komplit, tentu terkait dengan perkembangan pelunasan biaya haji (Bipih). ’’(Penyusunan) kloter sudah terus berproses. Karena yang sudah lunas sudah bisa membentuk pramanifest kloter,’’ katanya.
Saiful menegaskan Kemenag tidak menunggu seluruh calon jemaah melunasi biaya haji, baru menyusun kloter beserta manifes penumpangnya sekaligus. Tetapi pengisian manifest di tiap-tiap kloter disusun secara paralel sambil proses pelunasan terus berjalan.
Jadi masih terdapat kemungkinan ada kloter yang belum genap jumlah penumpang atau jemaahnya. Tetapi di tempat lain, sudah ada kloter yang komplit jumlah penumpang atau jemaahnya. Umumnya satu kloter terdiri dari 355 orang jemaah, belum termasuk petugas kloter dari berbagai unsur.
Sementara itu tim pendahulu (advance) petugas haji diberangkatkan ke Arab Saudi mulai kemarin. Mereka berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Jeddah. ’’Alhamdulillah, operasional haji segera dimulai. Tim pertama hari ini (kemarin, red) berangkat untuk melakukan persiapan dini di Arab Saudi,’’ kata Sesditjen Penyelenggaraan Haji dan umrah Kemenag Abdullah Yunus.
Dia menjelaskan tim advance bakal menjalankan sejumlah persiapan jelang kedatangan petugas inti dan jemaah haji. Diantaranya menata kantor daerah kerja di Makkah dan Madinah. Termasuk juga kantor di Jeddah. Selain itu juga mengecek kesiapan hotel, layanan katering, dan transportasi. ’’Mereka memastikan kesiapan hotel, dapur katering, dan bus yang akan digunakan jemaah,’’ tuturnya.
Ketiga layanan itu harus benar-benar sudah siap, sebelum jemaah diterbangkan ke Saudi mulai 24 Mei depan. Setelah keberangkatan tim advance, akan disusul pemberangkatan PPIH daerah kerja bandara dan daerah kerja Madinah yang bakal diterbangkan pada 20 Mei.
Kemudian petugas daerah kerja Makkah secara bergelombang akan diberangkatkan mulai 27 Mei. Skenario ini dijalankan karena pada gelombang pertama, jemaah mendarat di Madinah dan tinggal delapan atau sembilan hari untuk menjalankan ibadah salat wajib 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi atau ibadah arbain. (sol/ilo/wan/gih/jpg)