DUA HOTEL DISIAPKAN UNTUK ISOLASI OTG

Ruang Isolasi 9 RS di Pekanbaru Penuh

Riau | Kamis, 17 September 2020 - 11:20 WIB

Ruang Isolasi 9 RS di Pekanbaru Penuh
ILUSTRASI DOK.RIAUPOS.CO

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - RUANG isolasi sembilan dari 22 rumah sakit di Pekanbaru sudah penuh. Ini dampak dari peningkatan tajam angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru. Total tersisa 83 ruang isolasi yang bisa digunakan untuk perawatan pasien positif di 13 rumah sakit. Hal ini tentu saja tidak cukup. Pasalnya kemarin (16/9) saja terdapat 100 penambahan kasus positif di Kota Bertuah. Bahkan saat ini ada 970 orang yang menjalani isolasi mandiri. 

Dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, sebanyak 594 pasien positif Covid-19 menjalani isolasi di rumah sakit. Mereka menjalani isolasi di 22 rumah sakit yang tersebar di Kota Pekanbaru. 

Baca Juga :Paket Tahun Baru Spesial, Persembahan Grand Elite Hotel Pekanbaru

Plh Kepala Diskes dr Zaini Rizaldy mengatakan, dari 22 rumah sakit yang dapat menampung pasien positif Covid-19 di Pekanbaru, saat ini tersedia 83 ruang isolasi untuk menampung pasien.

"Sudah penuh di sembilan rumah sakit hari ini (kemarin, red). Meski begitu, ruang isolasi masih terdapat di 13 rumah sakit lainnya yang diperkirakan bisa menampung 83 pasien positif,’’ jelasnya.

Dirincikannya, sembilan rumah sakit yang tak mampu lagi menampung pasien positif Covid-19 di ruangan khusus adalah RS Awal Bros di Jalan Jenderal Sudirman. Ruang isolasi rumah sakit ini sudah diisi 44 pasien positif corona. Lalu RS Hermina 14 ruangan penuh, RS Syafira 27 ruangan penuh, RS Prima 13 ruangan penuh, RS Bhayangkara 15 ruangan penuh, RS Prof Dr Tabrani 5 ruangan penuh, Eka Hospital 84 ruangan penuh, RS Arifin Achmad 86 ruangan  penuh dan RS Madani 24 ruangan penuh.

"Ruang khusus sembilan rumah sakit tersebut sudah penuh untuk pasien positif Covid-19," terangnya. 

Rumah sakit lain yang masih bisa menampung pasien positif corona yakni Ibnu Sina dari 12 ruangan, tersisa sisa 5. RS Tentara 8 ruangan sisa 5, RS Awal Bros Ahmad Yani 60 ruang sisa 2,  Aulia Hospital 67 ruangan tersisa 11, dan RS Santa Maria 29 ruangan tersisa 8. Kemudian RS Petala Bumi 25 ruangan tersisa 7, RS Awal Bros Panam 47 ruangan tersisa 1, RS PMC 25 ruangan tersisa 1, RS Bina Kasih 6 ruangan tersisa 1, RS Sansani 34 ruangan tersisa 12, RS Roesmin Nurjadin 2 ruangan tersisa 1, RS Unri 11 ruangan tersisa 9 dan RS Jiwa Tampan 32 ruangan tersisa 20. 

"Kami juga siapkan rumah sehat di Rusunawa Rejosari. Di sana kami siapkan ruang isolasi untuk pasien positif," tuturnya.

Siapkan Hotel 

Dua hotel di Pekanbaru disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebagai lokasi isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19 yang tak bergejala alias orang tanpa gejala (OTG). Dari dua hotel itu terdapat total 220 kamar yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi mandiri yang bisa menampung hingga 380 pasien.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed juga sudah mengecek kondisi dan fasilitas hotel, Rabu (16/9). Kedua hotel itu adalah Hotel Grand Suka di Jalan Soekarno-Hatta dan Hotel Mutiara Merdeka di Jalan Yos Soedarso.

"Kami meninjau langsung persiapan di hotel yang akan dimanfaatkan untuk pasien positif Covid-19 yang harus melaksanakan isolasi mandiri karena termasuk dalam golongan OTG," kata Gubri.

Dalam peninjauan tersebut, Gubri sengaja mengajak serta Kapolda dan Danrem. Karena nantinya petugas kesehatan yang akan berjaga melayani pasien OTG merupakan tenaga kesehatan dari RS Tentara dan juga RS Bhayangkara atau dari pihak kepolisian.

"Ini merupakan kolaborasi antara Pemprov Riau, TNI dan Polri. Diharapkan dengan adanya bantuan tenaga kesehatan dari TNI dan Polri, nantinya pengawasan pasien dapat lebih disiplin lagi," sebutnya.

Dengan terus ditambahnya ruangan isolasi mandiri bagi pasien OTG tersebut, Gubri menyebut seluruh pasien OTG tidak ada lagi yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Karena jika melakukan isolasi mandiri di rumah, dikhawatirkan akan bisa menularkan kepada anggota keluarganya.

"Harapan kami jika OTG menjadi isolasi di tempat yang sudah disediakan pemerintah. Mereka bisa cepat sembuh. Sehingga harapan kami tidak menularkan ke anggota keluarganya dan saudara-saudaranya di lingkungan rumahnya masing-masing," ujarnya.

Gubri merincikan, meskipun di Hotel Grand Suka hanya disiapkan 120 kamar, namun jumlah tersebut bisa menampung hingga 180-an pasien positif Covid-19 yang OTG. Karena satu kamar bisa diisi dua orang.

"Khusus untuk kamar yang berisi dua orang ini, diperuntukkan bagi OTG yang merupakan satu keluarga. Sedangkan di Hotel Mutiara Merdeka, bisa menampung hingga 200 pasien OTG," paparnya.

Saat ditanyakan apakah dari beberapa tempat isolasi mandiri yang sudah disiapkan sebelumnya, seperti rusunawa, asrama haji, balai diklat apakah sudah penuh sehingga disiapkan hotel? Gubri menyebut, tempat isolasi mandiri yang ada sebelumnya belum penuh, namun ada beberapa fasilitas yang perlu ditambahkan sehingga pihaknya menyiapkan hotel.

"Karena demikian, maka kami mencari jalan pintas dan yang sudah siap hotel makanya yang akan digunakan hotel terlebih dahulu. Selain itu hotel juga lebih siap. Dan pembiayaan isolasi mandiri di hotel ini menggunakan APBD," jelasnya.

Sementara itu Juru Bicara Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr Indra Yovi mengatakan, bagi OTG yang ingin melakukan isolasi mandiri di tempat yang sudah disediakan pemerintah, salah satunya di hotel, OTG tersebut bisa menghubungi tenaga kesehatan terdekat.

"Pasien OTG bisa menghubungi tenaga kesehatan terdekat seperti di puskesmas, kalau OTG tersebut melakukan swab secara mandiri. Nantinya tenaga kesehatan akan mengarahkan ke tempat isolasi terdekat," kata Yovi.

Lebih lanjut dikatakannya, selain menghubungi petugas kesehatan terdekat, OTG tersebut juga bisa langsung mendatangi tempat isolasi mandiri terdekat. Karena di lokasi isolasi mandiri tersebut juga sudah ada tenaga kesehatan yang berjaga.

"Kalau datang langsung ke tempat isolasi mandiri juga bisa. Tentunya dengan melampirkan bukti swab bagi yang swab mandiri. Karena kalau yang menjalani swab di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad akan langsung diarahkan untuk isolasi mandiri di lokasi terdekat," jelasnya.

Terkait update jumlah pasien positif Covid-19 di Riau, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan ada penambahan 184 pasien positif Covid-19 di Riau per hari Rabu (16/9). Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 4.237 orang.

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook