BANGKINANG (RIAUPOS.CO)-Pembangunan gedung 8 lantai di Kabupaten Kampar disambut dengan semangat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Tidak heran, Disdukcapil menjadi salah satu alasan gedung itu dibangun tahun depan. Seakan menyambut itu, Disdukcapil melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya memastikan bayi baru lahir bisa langsung mendapatkan akta kelahiran.
Kepala Disdukcapil Kampar Muslim menjelaskan, pihaknya menjalankan kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kampar untuk memuluskan rencana itu. Pasalnya selama ini, hambatan bagi bayi untuk mendapatkan akta adalah ketiadaan KK.
‘’Kerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Kampar ini, dimana bagi setiap yang menikah akan diterbitkan kartu keluarga dengan metode three in one. Di mana setiap yang menikah mendapat kartu keluarga dan KTP dengan status menikah. Jadi akta kelahiran bagi anak yang lahir di rumah sakit begitu pulang langsung dapat membawa akta kelahiran,’’ kata Muslim.
Untuk memastikan para bayi baru lahir di rumah sakit itu membawa akta sepulang ke rumah, Disdukcapil menurut Muslim akan menjemput bola. Tidak hanya soal KK dan akta kelahiran, untuk pengurusan KTP pihaknya akan melakukan perekaman di desa-desa, mendatangi perusahaan-perusahaan perkebunan dan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah.
‘’Inilah beberapa hal terobosan yang kami kami lakukan dalam mengadakan perubahan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memberikan pelayanan yang membahagiakan,’’ terangnya lagi.
Selain melakukan pelayanan jemput bola, secara administrasi OPD yang saat ini masih menempati kantor usang dan sempit ini juga mencoba memaksimalkan pelayanan di kantor mereka yang terbatas. Saat ini Disdukcapil telah membuka tiga office berupa pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan front office pelayanan KTP dan penerbitan pencatatan.
Kendati mencoba maksimal, Muslim mengakui belum signifikan mengangkat kinerja layanan Disdukcapil yang masih terus dikeluhkan. Muslim yang baru dilantik dua bulan terakhir, infrastruktur yang menjadi lawan utama. Kantor renta yang saat ini masih ditempati masih jauh dari kata memadai. Kendati segera akan dibangun gedung 8 lantai, mereka harus menunggu dua tahun lamanya.
‘’Kami tentu menghendaki kantor yang representatif dan eksklusif. Karena Kampar ini pendataan penduduknya mencapai 94 persen, nomor 2 di di Riau. Jadi kantor seperti yang direncanakan oleh Pemkab Kampar di Gedung Komplek Perkantoran 8 lantai sangat kami harapkan. Semoga ini terwujud dan layanan yang ideal seperti yang dinginkan masyarakat Kampar benar-benar dapat terwujud. Mari sama-sama berdoa,’’ tutup Muslim.(end)
(Laporan hendrawan, Bangkinang)