SIAK (RIAUPOS.CO) -- Peran ibu sangat besar jika terjadi kebakaran di perumahan, karena para ibu-ibulah yang pertama kali mengetahui terjadinya kebakaran. Untuk itu melalui kegiatan penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran yang ditaja BPBD Siak tahun 2019 diharapkan kaum emak-emak menjadi pelopor sebagai sinyal awal nantinya.
“Kami berharap para delegasi dari masing daerah yang hadir menjadi pelopor nantinya bagi masyarakat yang berada di lingkungan ibu,” ujar Asisten pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Siak Budhi Yuwono.
Disampaikannya saat membuka acara penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran tahun 2019, di Hotel Grand Royal Siak Senin (15/4). Lanjutnya, peristiwa kebakaran di pemukiman penduduk, merupakan ancaman bagi keselamatan harta, benda, lingkungan bahkan nyawa manusia.
Kebakaran yang terjadi di pemukiman salah satu penyebapnya arus pendek listrik dan api kompor. “Diharapkan para relawan setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu-ibu sudah mengetahui cara mencegah dan resiko kebakaran pada tempat tinggal kita masing-masing, jadi kalau ada terjadi kebakaran atau api kecil tidak perlu teriak-teriak, karena kita sudah paham bagaimana langkah mengatasinya,” beber Budhi.
Masih kata Budhi, melalui kegiatan ini di harapkan terciptanya relawan relawan kebakaran dari kaum wanita. Sesuai dengan dengan peraturan (fungsi gender) tentang kesamaan hak dan kewajiban di dalam pembinaan masyarakat. “Karena itu lah kegiatan ini pesertanya di ambil dari ibu ibu mewakiki dari sejumlah kecamatan yang ada di Kabupten Siak,” terangnya.
Budhi juga mengapresiasi BPBD Siak yang telah melaksanakan kegiatan ini, harapannya kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan. Saat ini di ketahui ada 69 Kampung di kabupaten Siak yang rawan Kebakaran hutan dan lahan.
“Kita harapkan dari 69 kampung tadi di penyuluhan ini ada yang mewakili, setelah usai dari pembekalan ini, para relawan nantinya dapat menyampaikan ilmu yang di dapat masyarakat dan tetangga setempat,” pungkasnya.
BPBD Siak menggelar Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran ini di lakukan, agar semua Lapisan Masyarakat Wajib Pahami Mitigasi Bencana. Sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat luas dan kesiagaan bagi masyarakat pemukiman.
Karena semakin tingginya pertumbuhan pembangunan, semakin tinggi tingkat resiko terhadap kebakaran hutan, lahan dan pemukiman. Berdampak pada rusaknya ekosistem lingkungan serta harta benda. Peserta kegiatan berjumlah 150 orang, 75 peserta berasal dari Kelurahan dan Kampung yang ada di kabupaten Siak.(egp)