TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Pacu jalur ajang ujicoba memperebutkan piala bergilir Drs H Mursini MSi sudah selesai, Sabtu (13/7) sore. Masyarakat sudah mengetahui para pemenang. Tujuh jalur yang masih tersisa dihari final, empatnya adalah berasal dari Kecamatan Hulu Kuantan, yaitu Pendekar Hulu Bukik Tabandang Raja Ponsel Desa Lubuk Ambacang, Palimo Olang Putie Raja Ponsel, Desa Sungai Alah, Singa Kuantan Track Kuansing, Desa Sungai Pinang dan jalur Bintang Emas Cahaya Intan dari Desa Tanjung
Sedangkan tiga jalur sisanya, masing-masing, jalur Siluman Buaya Danau dari Desa Sitorajo dan jalur Panglimo Rajo desa Simpangtiga, berasal dari Kecamatan Kuantan Tengah. Satu lagi jalur Toduang Biso Rimbo Piako, Desa Pebaun Hilir berasal dari Kecamatan Kuantan Mudik.
Setelah tujuh jalur tersebut saling berhadapan, empat jalur, masing-masing jalur Palimo Olang Putie Raja Ponsel, Singa Kuantan Track Kuansing, Bintang Emas Cahaya Intan dan Panglimo Rajo masuk ke semifinal setelah menumbangkan lawan-lawanya.
Dari empat jalur tersebut, Palimo Olang Putie berhadapan dengan Bintang Emas, sedangkan Singa Kuantan bertemu dengan Panglimo Rajo. Dari petemuan tersebut, Jalur Palimo Olang Putie masuk final dengan rivalnya Singa Kuantan.
Dari pertemuan itu, maka jalur Palimo Olang Putie berhak membawa piala bergilir Mursini. Dan Singa Kuantan harus puas diposisi kedua. Sedangkan Bintang Emas diposisi tiga, Panglimo Rajo diperingkat empat. Menyusul jalur Siluman Buayo Danau, Pendekar Hulu Bukik Tabandang dan Toduang Biso diperingkat 5,6 dan 7.
Dengan demikian, jalur kecamatan Hulu Kuantan menguasai Tepian Teluk Bayur Kecamatan Gunung Toar peringkat 1,2,3 dan peringkat 6. Sedangkan Kecamatan Gunung Toar sebagai tuan rumah tidak satupun menyisakan perwakilannya dihari final.
Salah seorang pengamat pacu jalur, Darwis, sudah mewanti-wanti sebelumnya bahwa tahun 2019, Kecamatan Hulu Kuantan menjadi ancaman besar di Tepian Narosa nanti.
"Saya melihat, ada kekuatan baru di Hulu Kuantan. Ada jalur Siligi Biso Pulau Kiambang, ditambah lagi jalur Pendekar Hulu yang sudah mulai bangkit kembali. Itu tidak termasuk jalur Sang Ratu Helmina yang selalu menjadi momok bagi jalur-jalur kecamatan lain," ujar Darwis. (yas)