Strategi Dispar Gaungkan Demam Gerhana Matahari Cincin 2019

Riau | Senin, 15 April 2019 - 12:37 WIB

SIAK (RIAUPOS.CO) -- Iven Gerhana Matahari Cincin (GMC) diharapkan tidak sekadar fenomena alam yang lewat begitu saja. Namun momen tersebut memiliki nilai bagi masyarakat, saintifik dan juga tantangan bagi para pengamat untuk bisa menghasilkan amatan yang baik.

“Kami berharap iven GMC 2019 jangan lewat begitu saja, karena ia memiliki makna yang lebih dari sekadar fenomena alam yang mungkin bisa terjadi untuk kita amati,” ujar Kepala Lembaga Pusat Sains dan Antariksa Nasional (LAPAN) Clara Yatini.

Baca Juga :Ketua DPRD Siak Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir

Disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi GMC 2019 di gedung LAPAN Kota Bandung, Jumat (12/4). Pihaknya mendorong bagi daerah yang di lintas GMC nanti, dan menetapkan salah satu tempat. Agar dapat menciptakan ide-ide menarik yang melibatkan masyarakat, mahasiswa. Dengan cara melakukan sosialisasi, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait fenomena alam gerhana.

“Momen ini daerah harus ambil peran untuk memberikan pemahaman bagi mahasiswa dan masyarakat, dari sejumlah daerah yang di lintasi titik, dari rakor ini terlihat ada dua kelompok besar yang akan mengamati GMC 2019 yaitu di Siak dan Tanjungpinang,” terangnya.

Melalui rakor ini, ia meminta masukan kepada daerah yang dilewati GMC 2019 ini sejauh mana kesiapannya. Dan sosialisasi yang dilakukan agar gaungnya dapat dirasakan secara nasional. Iven ini juga menjadi momen bagi perkembangan pariwisata,  dan ekonomi di daerah.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Fauzi Asni ditemani Kabag Humas dan Protokol Wan Saiful Effendi dalam rakor itu menyampaikan kesiapan Kabupaten Siak sebagai pusat pengamatan Gerhana Matahari Cincin (GMC) 2019.

Di hadapan para peserta rakor Fauzi menyampaikan, terkait GMC tersebut sudah dibahas sejak 2017 yang lalu. Siak salah satu daerah lintasan gerhana matahari bersama Menohong Lembang, dan LAPAN sudah menetapkan spot terbaiknya berada di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit.

“Walau masih lama, namun gaung GMC sudah kami buat dengan melakukan grand launcing GMC 2019 di lokasi titik pengamatan lapangan Bunsur,” ungkapnya.

Fauzi melanjutkan, grand launcing GMC 2019 pada 15 Februari lalu dihadiri Bupati Siak yang masa itu masih dijabat H Syamsuar, artinya demamnya sudah dimulai sejak dua tahuh lalu.

Menurutnya,  Pemkab Siak menyambut baik bagi para tamu, masyarakat dan pengamat yang ingin melihat GMC bersama masyarakat.

Nanti bebernya akan ada sejumlah iven yang dibuat dalam menyambuat GMC tersebut. Di antaranya, pameran fotografi objek wisata, pemutaran film budaya, culture night festival, serta ritual keagamaan seperti zikir, doa dan melakukan Salat Gerhana.

Fauzi menambahkan, akan menindaklanjuti hasil rakor ini bersama kawan-kawan akademisi dari universitas yang ada di Riau akan dibahas di Kabupaten Siak.

Gerhana Matahari Cincin 2019 akan melintasi berbagai kota di Indonesia. Jalur cincin akan melintasi Provinsi Riau dan Siak akan menjadi area di mana gerhana matahari cincin terlama akan berlangsung di sejumlah titik di antaranya Siak dan Tanjungpinang.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook