DIC Bukti Kerja Nyata Pemkab Bengkalis

Riau | Senin, 15 April 2019 - 12:00 WIB

DURI (RIAUPOS.CO) -- Bupati Bengkalis melakukan peletakan tiang pancang pertama Duri Islamic Center (DIC) di Desa Tani, Kecamatan Bathin Solapan, Jumat (12/4) sore.

 Duri Islamic Center, kata Bupati, menjadi bukti sejarah atas kerja nyata dan komitmen pemerintah bersama masyarakat dalam merealisasikan visi dan misi yang telah dicanangkan sejak dirinya mencalonkan diri sebagai kepala daerah di negeri junjungan Kabupaten Bengkalis. Yakni terwujudnya Kabupaten Bengkalis sebagai model negeri maju dan makmur di Indonesia.

Baca Juga :Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Bengkalis

"Duri Islamic Center merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk terus meningkatkan kegiatan keagamaan karena hal tersebut tertuang dalam salah satu dari tujuh prioritas pembangunan sebagai penjabaran dari visi dan misi Kabupaten  Bengkalis, yakni pengembagan budaya dan agama," ungkap Amril.

Lebih lanjut Amril mengatakan,  pemancangan perdana DIC juga sebagai tanda dimulainya 13 program strategis Kabupaten Bengkalis yang tersebar di empat pusat kegiatan pembangunan, meliputi Gerbang Utama, Gerbang Laksamana, Gerbang Pesisir dan  Gerbang Permata. "Ini bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Bengkalis pembangunan merata dan berkeadilan tanpa pilih kasih," ulasnya lagi.

Kehadiran Duri Islamic Center (DIC) yang bakal dibangun di Jalan Siak Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, bakal menjadi termegah di kawasan pesisir Riau.

Jika DIC sudah selesai dibangun akan menjadi salah satu ikon wisata religi di Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau. Bahkan kawasan Sumatera.

Sesuai rencana, pembangunan DIC akan menelan biaya sebesar Rp400 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis.

Setelah hampir 17 tahun, setelah lahan dibebaskan, rencana besar untuk mewujudkan DIC akhirnya dapat direalisasi pada tahun 2019. Hal ini ditandai dengan pemancangan tiang pembangunan DIC.

Sesuai rencana DIC mampu menampung 10.000 jamaah. Selain untuk tempat beribadah, juga akan akan digunakan kegiatan keagamaan.

Adapun fasilitas yang bakal tersedia di DIC, yakni bangunan masjid dilengkapi 4 menara dan menara besar.

Kemudian plaza masjid, museum, area parkir, shofa, gedung serbaguna, kios komersial, parkir bus, toilet umum, mini market, multimedia dan perpustakaan. Kemudian sekolah terpadu, terdiri atas TK/Paud, madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah.

Kantor pengelolan, pusat kajian Islam dan perpustakaan, guest house putra dan putri. Kemudian, fasilitas penunjang di luar bangunan yakni gerbang masuk, taman iqro/syariah, maniatur Kakbah dan kolam hias, kebun dan pembibitan ikan, serta menara air.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang, Hadi Prasetio, pekerjaan pembangunan ini dilakukan dengan tiga tahap. Yakni, tahap pertama ini dilaksanakan oleh PT  Luxindo Putra Mandiri selama 240 hari kerja dengan biaya sebesar Rp38,41 miliar.

Adapun  dengan kegiatan awal, meliputi pekerjaan land clearing dan cut in fill pembersihan lahan, pekerjaan struktur bawah terdiri dari tiang pancang, pondasi, sloof dan kolom, tanah timbun dan pekerjaan jalan masuk menggunakan material best sepanjang ±  400 m.

Tahap kedua diperkirakan menelan biaya sebesar Rp150 miliar, yaitu penyelesaian struktur balok dan lantai, atap serta penyelesaian secara arsitektur dari bentuk bangunan masjid.

Untuk tahap ketiga meliputi penyelesaian arsitektur dan kaligrafi serta fasilitas penunjang lainnya.

Bangunan DIC terdiri dari dua lantai. Lantai satu difungsikan untuk kegiatan pengelola dan fasilitas umum lainnya. Sedangkan lantai dua untuk kegiatan ibadah dan fasilitas pengajian dan ruang pengelola kecil untuk fasilitas penunjang.

"Kita juga menyediakan ruangan terbuka untuk menunjang kegiatan di luar kegiatan masjid itu sendiri dengan ketinggian menara induk mencapai ± 99 meter," ungkap Hadi Prasetiyo.(ifr)

(Laporan Evi suryati, Duri)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook